Altruisme adalah sikap cenderung mengutamakan kepentingan orang lain daripada diri sendiri. Ini merupakan sikap terpuji yang dilakukan murni karena ketulusan dan keikhlasan untuk membantu orang lain, bukan karena paksaan, kewajiban, kesetiaan, atau alasan tertentu. Istilah altruisme berasal dari bahasa Spanyol, yaitu autrui yang mempunyai arti orang lain. Dalam bahasa Latin, kata altruisme berasal dari kata alter yang berarti yang lain atau lain. Sedangkan dalam bahasa Inggris, kata altruisme disebut altruism yang artinya mementingkan kepentingan orang lain. Menurut kamus ilmiah, istilah altruisme memiliki arti suatu pandangan yang menekankan kewajiban manusia memberikan pengabdian, rasa cinta, dan tolong-menolong terhadap sesama/orang lain (Agustin, 2010).
Seseorang dengan perilaku altruisme dapat dipicu oleh beberapa faktor, seperti pengaruh didikan orang tua maupun pengaruh lingkungan sekitar, beberapa anak yang tumbuh dalam lingkungan yang mengajarkan membantu kesejahteraan orang lain, walau mengorbankan diri sendiri (Altruisme) cendrung mengadopsi sikap tersebut. Namun, pelaku altruisme sendiri, terkadang menganggap hal tersebut sebagai sumber kebahagiaan tersendiri, seperti perasaan Bahagia dan puas setelah membantu orang lain.
Sikap altruisme tidak hanya memiliki dampak positif, namun juga memiliki dampak negatif yaitu:
1. Dampak Positif
· Meningkatkan Kesejahteraan Sosial
Kebanyakan orang lebih tertarik bekerja sama dengan orang yang suka menolong. Maka dari itu, sikap altruisme ini dapat membantu pelaku untuk bersosialisasi dengan lebih banyak orang, juga dapat menguntungkan orang lain.
· Kepuasan dalam diri
Ketika telah membantu orang lain, pelaku akan merasa bahagia dan puas terhadap diri sendiri karena telah membantu orang lain.
· Mendorong empati
Seseorang dengan perilaku altruisme sendiri dapat membantu mereka untuk meningkatkan kepekaan terhadap diri dan membangun lingkungan yang peduli terhadap sesama.
2. Dampak Negatif