Mohon tunggu...
Putri Puspita Sari
Putri Puspita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya dikenal sebagai Putri Puspita Sari. Saya dianggap ceria, aktif, dan mudah bergaul karena kepribadian saya yang sanguinis. Hinata adalah salah satu karakter yang saya sukai dari anime Naruto. Saya mengagumi Hinata karena dia adalah orang yang lembut, pemalu, tetapi tegas. Hinata terlihat rapuh pada awalnya, tetapi dia terus berjuang untuk menjadi lebih baik dan mewujudkan impiannya. Kegigihan dan ketulusan hati Hinata dalam mendukung teman-temannya, terutama Naruto, menginspirasi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jilbab Jangan Dikalungkan ke Leher

29 Mei 2024   17:20 Diperbarui: 29 Mei 2024   17:43 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jilbab, sebuah mahkota bagi muslimah yang melambangkan kesucian dan kehormatan. Di balik kain yang menyelimuti, terpancar aura keanggunan dan keteguhan jiwa. Namun, tak jarang makna jilbab diselewengkan, dikalungkan ke leher tanpa memahami esensinya.

Jilbab bukan sekadar aksesoris, ia adalah simbol kepatuhan kepada Allah SWT. Memakainya bukan untuk menarik perhatian, melainkan untuk menjaga diri dari pandangan liar yang tak diundang. Jilbab bukan belenggu, tetapi pelindung yang membebaskan muslimah dari penilaian dangkal dan pelecehan.

Memilih jilbab bukan perkara mudah. Di era modern ini, banyak godaan dan stigma yang menyelimuti. Ada yang menganggap jilbab membatasi ruang gerak, menghambat kemajuan, dan membuat muslimah tertinggal. Namun, anggapan itu keliru. Jilbab tak pernah membatasi muslimah untuk berkarya dan berprestasi. Justru, jilbab menjadi pendorong muslimah untuk menunjukkan kualitas diri, bukan melalui kecantikan fisik, tapi melalui keilmuan dan akhlak mulia.

Sebagai muslimah, kita diwajibkan untuk menutup aurat, dan salah satu bagian aurat yang wajib ditutup adalah rambut dan leher. Hal ini tercantum dalam QS. Al-Ahzab ayat 59, di mana Allah SWT memerintahkan para istri Nabi, anak-anak perempuan mereka, dan istri-istri orang mukmin untuk menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren di mana muslimah memakai jilbab dengan cara mengalungkannya ke leher, sehingga bagian rambut dan leher masih terlihat. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah cara memakai jilbab ini diperbolehkan dalam Islam?

QS. Al-Ahzab ayat 59 menjelaskan tujuan utama jilbab, yaitu agar muslimah lebih mudah dikenali dan terhindar dari gangguan. Kata "menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka" menunjukkan bahwa jilbab tidak hanya menutup rambut, tapi juga leher dan dada.

Berdasarkan makna ayat dan tujuan jilbab, maka cara memakai jilbab yang sesuai syariat adalah dengan menutup seluruh rambut, leher, dan dada. Mengalungkan jilbab ke leher tidak memenuhi kriteria ini karena bagian rambut dan leher masih terlihat.

Sebagai muslimah, kita perlu memahami makna ayat dan tujuan jilbab dengan benar. Memakai jilbab dengan cara yang sesuai syariat bukan hanya tentang mengikuti tren, tapi juga tentang menjalankan perintah Allah SWT dan menjaga diri dari gangguan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun