Mohon tunggu...
Putri Prastiwi
Putri Prastiwi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi (S1) Ilmu Hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Desa Wisata Kandri, Desa Indah, Penduduk Ramah, dan Alam Melimpah

7 Maret 2022   22:17 Diperbarui: 7 Maret 2022   22:19 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada banyak tempat wisata di Kota semarang jawa tengah. Tetapi belum banyak tempat  wisata yang menyugatkan wisata adventure dan edukasi pilihanya desa wisata kandri tempat yang tepat, disini kita bisa di latih untuk bercocok tanam berkebun berternak dan outbond dan masih banyak lagiDesa Wisata Kandri terletak di Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. 

Desaini terletak pada dataran tinggi dekat dengan gunung Ungaran yang membuatnya memiliki hawa yang sejuk. Mayoritas penduduk di Desa Wisata Kandri berprofesi sebagai petani, meskipun tidak sedikit pula yang beternak kambing dan domba. 

Wisata yang terkenal dari desa ini yaitu Goa Kreo yang penuh dengan kesan sejarah serta Waduk Jatibarang yang dibangun untuk meningkatkan potensi Desa Wisata Kandri. 

Selain itu ada juga Sendang Gede yang merupakan sumber air yang mencukupi kebutuhan di Desa Kandri. Wisata Desa Kandri banyak macamnya, dari sektor perkebunan hingga sektor peternakan, semua ada di desa wisata ini, tak heran bahwa desa wisata kandri dapat merebut juara harapan 3 kategori alam dalam ajang penghargaan trisakti tourism awards 2021.

Obyek wisata merupakan salah satu aset dan sektor yang sangat berpengaruh bagi Kota Semarang, tak heran, pemeliharaan, penjagaan dan pelestarian adat, budaya, dan alam di desa wisata kandri terus dilakukan agar menambah potensi kunjungan wisata dan mengenalkan serta mempromosikan wisata kota semarang itu sendiri.

Dokpri
Dokpri

Beberapa obyek wisata yang disuguhkan oleh alam dan keindahan di desa kandri ini, yakni:

  • Peternakan
    Pada sektor peternakan, desa kandri memiliki beberapa jenis hewan ternak baik dari dalam maupun luar negeri, dimulai dari peternakan kambing dan domba, tidak hanya kambing atau domba asli dari Indonesia contohnya domba garut, tetapi juga ada kambing dari luar negeri tepatnya dari negara Swiss dan Australia, dan juga ada domba merino. Tak hanya kambing dan domba saja, tetapi juga ada sapi. Loh...wow, keren banget ya desa kandri ini. Semua hewan ternak di sini dirawat dan dipelihara dengan baik, jadi hewan-hewan di sini sehat-sehat dan tentunya menggemaskan.
  • Dokpri
    Dokpri
  • Dokpri
    Dokpri
  •  perkebunan tidak hanya peternakan saja yang unggul di desa kandri ini, semua obyek wisata di sini benar-benar dirawat dengan sangat baik oleh pemerintah dan masyarakat. di desa kandri terdapat perkebunan jambu kristal, sebagai experience, wisatawan diperbolehkan memetik jambu kristal sendiri...wah sungguh sangat menyenangkan Dan masih banyak lagi perkebunan yang ditanam di tanah subur desa kandri ini.
  • Dokpri
    Dokpri
  • Dokpri
    Dokpri

Kolam lumpur dan area tamasya Mendengar kolam lumpur rasanya seru sekali, bukan? Nah, di desa kandri memiliki kolam lumpur yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pelancong, baik anak-anak, remaja dan bahkan hingga dewasa, karena bermain lumpur merupakan kegiatan yg sangat mengasyikkan dan menambah wawasan alam bagi anak-anak yang sedang tumbuh agar mengetahui berbagai pengalaman. 

Lalu area tamasya yang luas dan dikelilingi pohon-pohon yang rindang menambah suasana “healing” yang sesungguhnya. Cocok banget untuk temen-temen yang mau “self healing” nih, dari hiruk pikuknya kota semarang.

  • Dokpri
    Dokpri

Tak hanya obyek wisata saja yang dijaga oleh masyarakat dan pemerintah, akan tetapi juga menjaga adat dan budaya leluhur di desa kandri ini, salah satunya yakni tradisi nyadran kali. 

Warga Desa Kandri rutin melakukan tradisi Nyadran Kali di Sendang Gede tersebut. Tradisi tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas limpahan berkah dari Yang Maha Kuasa. 

Selain itu konon apabila tradisi Nyadran Kali tidak lagi dilakukan maka air dari Sendang Gede akan terus mengalir sampai membanjiri Kota Semarang. Nyadran kali ini rutin dilakukan setiap setahun sekali. 

Nah, berhubung sejak tahun 2020 pandemi menghantui Indonesia maka prosesi tradisi nyadran kali ditunda, dan baru dilaksanakan pada tahun ini 2022. 

Biasanya jika tidak pandemi pengunjung yang datang untuk menyaksikan tradisi nyadran kali ini bisa mencapai hingga tujuh ribu orang, tetapi, karena tradisi ini dilakukan saat pandemi, maka terjadi pembatasan jumlah pengunjung.

penulis : Mahasiswa Lembaga Debat, Peradilan Semu, dan Riset Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung

(Putri Chindy Prastiwi, Azzura Aidasani Mafaza, Robi Rahmadi, David Aji Saputro, Dewi Wahyu Aprilia, Hakam Yustisiadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun