Mohon tunggu...
Putri Pangestu
Putri Pangestu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang penulis yang antusias berbagi pandangan, informasi, dan cerita mengenai berbagai topik yang menarik. Saya memiliki minat yang mendalam pada sosial, ekonomi, budaya, teknologi, dll. Dan berkomitmen untuk menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang. Melalui Kompasiana, saya berharap dapat memberikan kontribusi positif dan inspiratif bagi para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Acara Gelar Pelayanan Terpadu di Kecamatan Banyumanik Mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 20 siapkan Banana Chips dari pisang Unggulan Jabungan

4 Agustus 2024   23:06 Diperbarui: 4 Agustus 2024   23:13 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelurahan Jabungan, 1 Agustus 2024 -- Dalam rangka menyukseskan acara Pelayanan terpadu Akhir Pekan dan malam hari  yang akan diadakan di Kecamatan Banyumanik, Pada Hari Sabtu, 3 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang yang tergabung di Posko 20 telah mempersiapkan produk unggulan dari  Kelurahan Jabungan, yaitu buah pisang, menjadi olahan banana chips yang tinggi nilai jualnya.

              Acara Pelayanan terpadu Akhir Pekan dan malam hari ini dirancang untuk mendukung dan mempromosikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut. Tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk menampilkan produk-produk terbaik mereka, meningkatkan daya saing, serta memperluas jaringan pemasaran. Selain itu, acara ini juga menjadi wadah edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya mendukung produk lokal. Posko 20 KKN UIN Walisongo melihat potensi besar dalam produk  buah pisang  ini dari Kelurahan Jabungan. Pisang ini dikenal memiliki kualitas yang baik dan cita rasa yang khas. Namun, mereka merasa bahwa potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu, kami dari mahasiswa KKN posko 20 berinisiatif untuk mengolah pisang tersebut menjadi banana chips yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Foto Proses Menggoreng Pisang  (Dokpri)
Foto Proses Menggoreng Pisang  (Dokpri)

Persiapan pembuatan banana chips dimulai dengan pemilihan pisang yang mentah  sempurna. Pisang-pisang ini kemudian diiris tipis dan digoreng hingga kering. Untuk menambah cita rasa, beberapa varian rasa seperti varian Cokelat, Strawberry, dan Green Tea ditambahkan. Selain itu, mereka juga memastikan bahwa proses produksi ini dilakukan dengan standar kebersihan yang tinggi untuk menjamin kualitas produk.

              Selama persiapan, banana chips dari mahasiswa KKN Posko 20 diharapkan akan menarik perhatian banyak pengunjung. Rasanya yang renyah, gurih, dan manis  diharapkan akan membuat banyak orang tertarik untuk mencicipi. Selain itu, kemasan produk yang menarik juga menjadi daya tarik tersendiri. Tidak hanya sebagai camilan, banana chips ini juga dijadikan oleh-oleh khas yang bisa dibawa pulang oleh pengunjung.

              Salah satu staff Kelurahan Jabungan , menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Posko 20. "Saya sangat bangga dengan kreativitas dan semangat yang ditunjukkan oleh para mahasiswa. Mereka berhasil mengolah produk unggulan kita menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual tinggi. Ini tidak hanya membantu perekonomian warga, tetapi juga meningkatkan citra positif Kelurahan Jabungan," ujarnya.

              Selain itu, masyarakat  didaerah jabungan juga memberikan respons positif. Banyak dari mereka sudah mencoba  dan mengakui bahwa produk banana chips ini memiliki rasa yang enak dan kualitas yang baik. "Saya sangat suka dengan banana chips ini. Rasanya enak dan renyah. Saya juga bangga karena ini adalah produk lokal dari daerah kita," kata salah satu warga.

              Dengan adanya inovasi ini, diharapkan produk banana chips dari Kelurahan Jabungan bisa dikenal lebih luas dan memiliki pasar yang lebih besar. Mahasiswa KKN  UIN Walisongo Posko 20 sudah memberikan pelatihan kepada warga setempat mengenai cara pembuatan banana chips yang baik dan benar. Mahasiswa  KKN UIN Walisongo posko 20 mengharapkan , dengan adanya pelatihan yang sudah dilakukan warga bisa terus memproduksi dan menjual banana chips tersebut, sehingga bisa meningkatkan perekonomian keluarga.

 Tidak hanya itu, Mahasiswa KKN  UIN Walisongo Posko 20  juga berencana untuk membantu dalam aspek pemasaran dengan memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce. Dengan demikian, produk ini tidak hanya dipasarkan secara lokal, tetapi juga bisa mencapai pasar yang lebih luas. Acara  Pelayanan terpadu Akhir Pekan dan malam hari  di Kecamatan  Banyumanik kali ini telah membuktikan bahwa kreativitas dan semangat kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat bisa menghasilkan produk-produk unggulan yang bernilai tinggi. Inisiatif dari mahasiswa KKN UIN Walisongo Posko 20 ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa dan pelaku UMKM lainnya untuk terus berinovasi dan memajukan produk lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun