Mohon tunggu...
Putri Olivia Pradila
Putri Olivia Pradila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswi semester 6 yang mempunya hobi menulis dan menonton film.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Review Cerita "Mindi and the Goose No One Else Could See"

7 Juni 2024   06:02 Diperbarui: 7 Juni 2024   06:07 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Review Cerpen "Mindi and the Goose No One Else Could See"

Cerpen "Mindi and the Goose No One Else Could See" menceritakan tentang seorang gadis bernama Mindi yang takut pada sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, yaitu seekor angsa besar. Angsa ini muncul di kamarnya dengan sangat tenang, seperti pikiran yang tiba-tiba muncul di kepala, dan tinggal selama yang diinginkannya. Ketakutan Mindi tidak dipahami oleh orang tuanya; ayahnya tidak dapat menemukan angsa tersebut setelah mencari ke seluruh penjuru kamar, dan ibunya bahkan menganggap hal itu sebagai bahan lelucon.

Cerita ini menggambarkan perjuangan Mindi yang harus menghadapi rasa takut yang tidak diakui oleh orang-orang di sekitarnya. Ibunya menyarankan Mindi untuk menutup mata dan menganggap angsa itu tidak nyata, tetapi cara ini tidak berhasil menghentikan rasa takutnya. Ini menggambarkan betapa sulitnya bagi anak-anak untuk mengkomunikasikan ketakutan mereka yang tidak kasat mata dan sering kali diabaikan oleh orang dewasa.

Ilustrasi dalam cerita ini sangat mendukung narasi, terutama dengan gambar angsa besar yang tampak menguasai dinding kamar Mindi. Detail seperti tirai yang tertiup angin dengan cara yang agak menyeramkan menambah nuansa misterius dan menegangkan pada ceritanya. Angsa besar itu bisa jadi hanya mimpi, bayangan, atau bahkan nyata, meninggalkan pembaca untuk berimajinasi sendiri.

Untuk mengatasi ketakutannya, ayah Mindi memutuskan untuk mencari bantuan dari seorang petani tua bernama Austen yang tinggal di Shelling Hill. Petualangan Mindi dan ayahnya dalam perjalanan ini menambah dimensi baru pada cerita, memperkenalkan karakter baru seperti seekor kambing muda yang kemudian diberi nama Blacky-and-Whitey oleh Mindi. Hubungan Mindi dengan kambing ini menjadi elemen penting dalam membantunya mengatasi ketakutannya pada angsa besar tersebut.

Cerpen ini menyajikan akhir yang menyenangkan, di mana Austen mendapatkan penghargaan tak terduga atas kebijaksanaan dan kebaikannya. Cerita ini tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan pesan mendalam tentang pentingnya mendengarkan dan memahami ketakutan anak-anak, serta bagaimana dukungan dan bantuan dari orang lain dapat membantu mengatasi ketakutan tersebut.

Secara keseluruhan, "Mindi and the Goose No One Else Could See" adalah cerita yang memikat dengan ilustrasi yang indah dan narasi yang mengharukan. Ini adalah bacaan yang sangat cocok untuk anak-anak yang mungkin mengalami ketakutan yang serupa, serta bagi orang tua yang ingin belajar lebih dalam tentang cara mendukung anak-anak mereka dalam menghadapi ketakutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun