Sejak pandemi COVID-19 terdapat berbagai kebijakan pemerintah untuk menekan penyebarannya di Indonesia. Kebijakannya adalah membatasi ruang pergerakan masyarakat. Peraturan ini telah berganti nama dan format beberapa kali. Berawal dari PSBB, PSBB Transisi, PPKM Darurat, hingga PPKM level 4. Pandemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga mempengaruhi kondisi perekonomian, pendidikan, dan kehidupan sosial.
Situasi tersebut menyebabkan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang rutin dilaksanakan oleh Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menjadi berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Tetapi hal itu tidak menghalangi tujuan untuk melaksanakan program PKM meskipun dilakukan secara daring.
Program ini bertujuan untuk melatih kepekaan sosial mahasiswa serta mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat mahasiswa dari perguruan tinggi. Tentunya juga berlandaskan tri perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Dengan adanya program PKM, membuat kami belajar banyak tentang arti memberi. Orang-orang di luar sana banyak yang menanti uluran tangan kita.
Tahapan Pengabdian
Kami, kelompok 31 dibimbing oleh Bapak Bambang Tutuko, S.E., Ak, M.Si. Terdapat 10 anggota mahasiswa yaitu Rafly Aditya Mahesa A.E.S, Dita Puspita, Zahrah Jihan Fadhila, Silvia Handayani, Khansa Ummi Syahidah, Siti Mutiara Anisa Nur Rahma, Ayu Sawitriningsih, Putri Oktaviani, Tri Wildaniya Suhfa, dan Muhammad Riza.
Kegiatan ini dijalankan dengan beberapa tahap, diawali dengan pembekalan dari dosen pendamping melalui Zoom Meetings. Lalu dilanjut dengan melakukan observasi dan survei ke lapangan seraya mengindahkan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian berikutnya adalah melakukan fundraising dan pemberian bantuan kepada pondok yatim piatu yang sudah ditentukan oleh Fakultas.
Profil Panti Asuhan
Pada tanggal 19 Mei 2021, kami observasi dan survei ke Yayasan Sosial Penyantun Yatim Piatu Al-Muharam Sejahtera. Letaknya di Jl. Pisangan lama II No. 35 RT007/03, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Yayasan ini sudah berdiri sejak 6 Desember 1979 silam. Jumlah anak yang tersantuni ada 50 anak, di antaranya anak laki-laki 30 anak dan anak perempuan 20 anak. Anak asuh tersebut rata-rata sekolah swasta karena banyak yang dari luar daerah Jakarta Timur. Jenjang pendidikannya mulai dari SD, SMP dan SMA.
Ada 10 orang pengurus, 1 ruang sekretariat dan 1 panti asuhan yang siap membina. Yayasan ini memiliki program seperti bermain dan belajar di sekolah serta pengajian satu sampai dua kali sehari. Masa pandemi memberikan pengaruh bagi pihak yayasan. Para donatur yang biasa memberikan sumbangan pun berkurang. Hal ini ditegaskan pemilik yayasan, Rabu (19/05/2021).
