Belitung, atau Belitong (bahasa setempat) adalah sebuah pulau di lepas pantai timur Sumatera, Indonesia. Pulau Belitung dibagi menjadi 2 kabupaten yaitu Kabupaten Belitung beribukota Tanjung Pandan dan Belitung Timur beribukota Manggar. Belitung terkenal dengan keindahan pantainya, air laut yang berwarna biru, pasir putih dan tumpukan batu granit yang menjadi ciri khas pantai-pantai di Belitung. Jika kamu merasa penat dengan kehidupan ibukota yang padat, pusing karena banyak tugas atau kerjaan, berlibur ke Pulau Belitung merupakan langkah yang tepat. Selain harga yang relatif murah, kamu akan jarang bertemu dengan rombongan wisatawan lainnya.
Kalau kamu akan merencanakan untuk pergi ke Belitung, ada baiknya kamu pergi pada musim kemarau karena ombak laut tidak begitu besar dan anginnya tidak terlalu kencang. Sayang bukan kalau kamu tidak bisa menikmati perjalanan kamu di Belitung?
Nah berikut adalah destinasi-destinasi wisata yang wajib dikunjungi kalau kamu ke Belitung.
Replika SD Laskar Pelangi
Belitung dikenal juga sebagai Negeri Laskar Pelangi, di sinilah sang penulis novel, Andrea Hirata, lahir dan menempuh pendidikan. Kalau kamu sudah nonton filmnya, tahu dong sekolah yang digunakan Ikal dan kawan-kawan untuk mengeyam pendidikan setiap hari? Dikarenakan usia sekolah yang sudah tua, maka dibuatlah replikanya dan tempat ini menjadi salah satu lokasi syuting film Laskar Pelangi.
Rumah Keong dan Dermaga Kirana
Foto: Instagram @bmctourbelitung
Foto: Instagram @bmctourbelitung
Foto: Instagram @bmctourbelitung
Letaknya di seberang Replika SD Laskar Pelangi. Rumah Keong dibangun diatas danau yang disebut
Kolong oleh masyarakat setempat,
Kolong adalah sebutan untuk kolam bekas penambangan limbah. Pengunjung biasanya berfoto di bagian ujung Dermaga Kirana yang sengaja disediakan perahu-perahu untuk menambah keindahan danau ini. Rumah Keong ini terbuat dari anyaman rotan, dapat digunakan untuk beristirahat dan berlindung dari terik matahari.
Museum Kata Andrea Hirata
Mengunjungi Replika SD Laskar Pelangi tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi museum yang didirikan oleh sang penulis novel. Museum ini merupakan museum sastra pertama di Indonesia, dibangun pada tahun 2010. Di dalam museum ini, terdapat banyak kalimat inspiratif serta karya-karya sastra beliau, ada juga foto-foto adegan film Laskar Pelangi dan cover-cover buku Laskar Pelangi yang diterbitkan diberbagai negara.
Pantai Tanjung Tinggi
Masyarakat setempat juga menyebutnya Pantai Laskar Pelangi karena pantai ini merupakan salah satu lokasi syuting film Laskar Pelangi. Nama pantai ini diambil dari kata "Tanjung" yang merupakan Semenanjung dan "Tinggi" yang berarti pantai dengan bebatuan tinggi. Ciri khas pantai-pantai di Belitung adalah memiliki batu-batu granit yang besar dan tinggi. Di Pantai Tanjung Tinggi, kamu bisa menyewa float (ban) dengan berbagai bentuk yang lucu dan berfoto menggunakan kamera drone. Namun yang harus diingat, kedua hal itu bisa dilakukan jika ombak sedang tidak besar dan angin tidak terlalu kencang.
Pulau Kepayang
Pulau Kepayang merupakan destinasi pertama jika kamu melakukan "Island Hopping" yaitu menjelajah pulau-pulau kecil di sekitar Belitung. Pulau Kepayang ini digunakan wisatawan untuk makan siang dengan pemandangan pantai dan lautan biru nan luas. Di pulau ini juga disediakan kamar bilas bagi wisatawan yang ingin membersihkan diri setelah bermain di pantai. Dari pulau ini, kamu dapat melihat mercusuar yang terletak di Pulau Lengkuas.
Pulau Lengkuas
Foto: Instagram @dimataroy @saba_riannugraha
Pulau ini merupakan tempat keberadaan Mercusuar bekas peninggalan Belanda dan masih berfungsi aktif untuk navigasi laut. Dari dalam mercusuar kamu dapat melihat pemandangan laut, pasir putih dan batu-batu granit raksasa Pulau Lengkuas. Jika kamu ingin snorkeling, tak jauh dari Pulau Lengkuas terdapat spot snorkeling yang indah. Kalau kamu beruntung, kamu bisa bertemu dengan ikan badut. Jangan lupa untuk membawa roti atau biskuit untuk memberi makan ikan-ikan di sana.
Pulau Pasir
Foto: Instagram @yanuarrainsyah
Pulau ini tidak bisa dilihat setiap saat, karena saat air laut pasang pulau ini menghilang. Wisatawan disarankan untuk mengunjungi pulau ini saat air laut sedang surut. Disebut Pulau Pasir karena sepanjang pulau hanya ada hamparan pasir. Jika wisatawan beruntung, saat mengunjungi Pulau Pasir dapat bertemu dengan bintang laut. Perlu diingat jika kamu bertemu bintang laut, usahakan untuk tidak memegang apalagi mengangkat si bintang laut karena dapat menyebabkan stress dan bintang laut tidak dapat berkembang bahkan bisa berujung kematian! Walaupun bintang laut bukan hewan yang dilindungi, ada baiknya kita sayangi bintang laut ya!
Pulau Batu Berlayar
Foto: berandunkebelitung.com
Pulau ini hanya berisikan pasir putih dan batu-batu granit raksasa, disebut Batu Berlayar karena konon salah satu batu di pulau ini mirip dengan layar perahu nelayan. Wisatawan dapat mengelilingi pulau ini dan melewati celah diantara batu granit. Waktu yang tepat untuk mengunjungi pulau ini adalah saat musim kemarau, kalau tidak, pasir akan tertutup air laut dan wisatawan tidak dapat turun ke pulau ini.
Pulau Batu Garuda
Foto: Instagram @munandarfaris
Seperti namanya, di pulau ini terdapat batu granit raksasa berbentuk kepala burung Garuda yang terbentuk secara alami. Letaknya di seberang Pulau Kepayang. Luas pulau ini terbilang kecil dan hanya ada batu granit raksasa serta pasir putih saja. Namun yang memberikan daya tarik adalah batuan granit yang berbentuk kepala burung Garuda.
Pulau Kelayang
Foto: Instagram @bmctourbelitung
Pulau ini lebih luas dari Pulau Batu Garuda dan terdapat hutan dengan pepohonan rindang. Pulau Kelayang terkenal dengan goa-nya, namun jika dilihat bukan seperti goa pada umumnya, adalah batu-batu granit yang berjejer menjuntai tinggi dan membentuk seperti goa dan air laut yang biru masuk melalui sela-sela batu granit menambah keindahan goa tersebut. Namun saat menuju goa, hati-hati dengan barang bawaan kamu jangan sampai terjatuh karena permukaannya yang berbatu-batu dapat menyulitkan kamu ketika ada barang yang jatuh dan terselip di antara bebatuan.
Danau Biru Kaolin
Foto: Instagram @christyleonardo
Hamparan pasir putih yang luas dan danau air biru menyala menyambut kamu setibanya di Danau Kaolin. Danau ini adalah bekas penambangan Kaolin (salah satu mineral untuk bahan kosmetik, kertas, makanan dan pasta gigi) yang telah ditinggalkan begitu saja dan air di danau tersebut awalnya terkumpul sedikit demi sedikit dalam ceruk bekas pertambangan tersebut dan lama kelamaan membentuk danau yang menawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya