Keterbatasan akses internet, jaringan listrik, Â maupun sarana dan prasarana menjadi problematika besar yang harus dihadapi dalam kondisi pandemi. Apabila permasalahan-permasalahan ini masih terjadi di Indonesia, Durkheim menganggap bahwa hal itu belum tercapainya sebuah integrasi. Dalam pandangan Durkheim, masyarakat merupakan sebuah kesatuan yang dimana di dalamnya terdapat bagian-bagian yang memiliki fungsingnya masing-masing, dan saling menyatu dalam keseimbangan. Hal itu menunjukkan berdasarkan pandangan Durkheim bahwa pendidikan di Indonesia belum menunjukan keseimbangan (equilibrium) karena belum meratanya sarana prasarana pembelajaran yang mendukung pembelajarang jarak jauh (PJJ) ini.
Penjelasan Durkheim terkait relasi antara pendidikan dan masyarakat menjelaskan bahwa pendidikan seharusnya memiliki fungsi untuk merawat, meligitimasi, mentransformasi, mensosialisasikan, serta menginternalisasikan (collective conscience) atau moral order dalam tatanan masyarakat. Artinya, hal ini selama pandemi COVID-19, pendidikan di Indonesia diharapkan bisa melakukan survive pada kegiatan PJJ ini. Peran sistem pendidikan darurat di masa pandemi ini menjadi kunci utama sebagai keberhasilan pendidikan untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan ini diharapkan agar tidak terjadinya disfungsi dan disorganisasi dalam organisasi sekolah. Sehingga, peran pemerintah juga sangat berperan disini guna mengarahkan segmentasi pengetahuan yang dibutuhkan oleh siswa selama pandemi. Harapannya juga agar para siswa tidak meluapkan emosionalnya seperti jenuh, bosan, marah maupun lainnya selama PJJ berlangsung.
Dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini pemerintah harus mengambil langkah tegas agar bisa mengatasi segala permasalahan pendidikan pada pandemi ini. Kebijakan-kebijakan harus diterapkan secara adil agar para siswa tidak merasakan kesenjangan antara satu dan lainnya. Selain itu, lembaga pendidikan juga harus melakukan bimbingan-bimbingan terhadap guru dan sosialisasi kepada orang tua dalam pelaksanaan PJJ Ini. Hal itu bertujuan agarpara guru dan orang tua memahami terkait peran dan tugasnya terhadap PJJ berlangsung. Kesuksesan PJJ juga tergantung dari kesiapan dan kedisiplinan pihak-pihak yang mendukung. Pihak sekolah harus menyusun strategi pembelajaran sebaik mungkin, seperti penyusunan kegiatan pembelajaran yang sistematis, terstruktur, serta simple agar memudahkan para orang tua siswa dan para siswa dalam memahami kegiatannya. Sehingga dalam hal ini, semua pihak yang berperan harus bertanggung  jawab guna terciptanya keberhasilan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang menunjukkan kesetaraan pada seluruh masyarakat Indonesia.
Penutup
 Mewabahnya virus pandemi COVID-19 di Indonesia mengakibatkan berbagai sektor kehidupan mengalami kelumpuhan, salah satunya sektor pendidikan. Pendidikan di Indonesia selama pandemi terpaksa melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal ini dilakukan guna menekan penyebaran virus COVID-19 yang kasusnya semakin meningkat dari waktu ke waktu. Penerapan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini tentunya memiliki banyak rintangan. Kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini juga dianggap kurang ideal, karena di dalam pelaksanaanya berbagai kendala lain masih ditemukan seperti keterbatasan perangkat, keterbatasan kuota internet, maupun keterbatasan jaringan listrik di daerah-daerah tertentu. Oleh karena itu, dalam analis Durkheim menjelaskan bahwa untuk mencapai keseimbangan (equilibrium) dalam sebuah tatanan sosial perlu adanya integrasi yang dilakukan. Dalam hal ini, pemerintah sangat berperan penting guna menciptakan tujuan bersama dalam keberhasilan pendidikan di tengah pandemi. Pemerintah harus melakukan upaya nyata kepada seluruh sekolah untuk memastikan seluruh sekolah mendapatkan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai dalam pendidikan di tengah pandemi ini. Para guru dan siswa juga diharapkan ikut andil sebagai gerak menuju tercapainya integrasi dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Dian Rinanta & Achmad Siswanto. (2021). Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Labpendsos UNJ.
Raho, Bernard. (2021. Teori Sosiologi Modern (Edisi Revisi), Flores: Ledalero.
Zaitun. (2016). Sosiologi Pendidikam (Teori dan Aplikasinya). Pekanbaru: Kreasi Edukasi.
Arkiang, F. (2021). Analisis pembelajaran daring selama pandemi COVID-19 di daerah 3T (Nusa Tenggara Timur). Jurnal Pendidikan, 12(1), 57-64.
Funay, Y. E. N. (2020). Indonesia dalam pusaran masa pandemi: Strategi solidaritas sosial berbasis nilai budaya lokal. Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI), 1(2), 107-120.