Mohon tunggu...
Putri NurulHotimah
Putri NurulHotimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peningkatan Kecakapan Digital di Kalangan Generasi Milenial untuk Indonesia Emas 2045

27 Maret 2023   06:56 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:58 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahun 2045, Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif yang sangat besar sekitar 70% (15-64 tahun). Bonus domografi inilah yang harus diatasi dengan baik agar tidak membawa dampak negatif seperti kemiskinan, tingkat kesehatan rendah, pengangguran, krimilinalitas, dan sebagainya. Namun, sebaliknya jika diatasi dengan baik maka Indonesia akan mengalami masa keemasan dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) unggul khususnya di kalangan generasi muda atau milenial.

Di era revolusi industri 4.0 banyak bidang mulai beralih ke dunia digital. Teknologi menjadi aktor utama dalam mengendalikan perubahan global diberbagai bidang, seperti: pendidikan, perdagangan, transportasi, industri, dan sebagainya. Digitalisasi dilakukan dalam rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja dari berbagai sektor.

Peralihan ini bertujuan untuk mempermudah hidup manusia untuk masa yang akan datang. Maka dari itu, digitalisasi memberikan berbagai dampak dalam kehidupan bagi generasi muda, diantaranya:

Dampak positif

  • Mempercepat komunikasi dan berbagai bidang pekerjaan
  • Mempermudah menemukan informasi
  • Mengefisienkan dana operasional industri atau perusahaan

Dampak negatif

  • Generasi muda yang apatis, tidak peduli dengan kondisi sosial sekitar
  • Generasi muda kecanduan terhadap media sosial atau teknologi
  • Perilaku konsumtif dan individualisme
  • Kejahatan digital (cyberbullying)

Di balik dampak digitalisasi juga terdapat peluang yang besar. Digitalisasi membuka peluang-peluang profesi baru yang tidak sebanyak sebelumnya, seperti: dana analist, copywriter, content creator, bisnis digital, digital marketing, dan sebagainya. Peluang pekerjaan yang luas ini perlu dimanfaatkan oleh generasi muda untuk mengentaskan berbagai masalah sosial seperti kemiskinan dan pengangguran dengan mensejahterakan kehidupan mereka. Generasi milenial dapat menjadi tenaga kerja yang bersaing di kancah internasional dalam berbagai bidang.

Dalam peningkatan kualitas generasi muda, maka diperlukan penyuluhan dan pengajaran skill dasar untuk pemberdayaan milenial, seperti kecakapan digital atau digital skill. Dalam pemberdayaan ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, diantaranya:

1. Adanya partisipasi atau peran serta dari masyarakat dalam konteks ini generasi millennial

2. Adanya demokrasi atau hak asasi dalam pelaksanaan pemberdayaan

3. Peningkatan kemampuan

4. Pemberian tanggung jawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun