Mohon tunggu...
Putri Nurlaili
Putri Nurlaili Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Semester 8 di Universitas Indonesia, Jurusan Ilmu Administrasi Negara, dan berminat menulis terkait dengan masalah politik, birokrasi, tata kelola pemerintahan, dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan aspek kegiatan administrasi publik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Penghapusan Pegawai Honorer: Apa yang Harus Dipertimbangkan?

18 Januari 2024   17:35 Diperbarui: 18 Januari 2024   18:53 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, ada juga argumen yang menyatakan bahwa penghapusan kehormatan pekerja dapat mengurangi keberagaman dan keberagaman di tempat kerja. Beberapa pekerja honorer mungkin memiliki keterampilan dan pengetahuan unik yang tidak dimiliki oleh pekerja tetap. Jika perusahaan kehilangan akses ke tenaga kerja ini, hal ini dapat berdampak negatif pada inovasi dan kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis. 

Dampak Negatif dari Penghapusan Kehormatan Pekerja

1. Kehilangan Tenaga Kerja dan Keahlian yang Tidak Dibayar 

Salah satu dampak negatif yang mungkin terjadi adalah hilangnya sumber daya manusia yang tidak dibayar. Pekerja kehormatan sering kali bekerja tanpa mendapatkan ketidakseimbangan yang setara dengan pekerjaan mereka. Mereka mungkin bekerja sebagai sukarelawan atau melakukan pekerjaan yang tidak diakui secara finansial. Dengan menghapus pekerja honorer, perusahaan dapat kehilangan akses ke tenaga kerja yang berharga dan ahli yang mungkin sulit atau mahal untuk menggantikannya.

Oleh karena itu, sebelum menghapus pekerja honorer, perusahaan harus mempertimbangkan apakah mereka mampu membayar pekerjaan ini atau menemukan solusi alternatif untuk menghargai kontribusi yang mereka berikan. Misalnya, perusahaan dapat memberikan insentif atau pengakuan khusus kepada pekerja kehormatan yang berprestasi. 

2. Dampak pada Budaya Organisasi dan Semangat Kerja

Penghapusan pekerja kehormatan juga dapat berdampak negatif pada budaya organisasi dan semangat kerja. Pekerja kehormatan sering kali memiliki emosi yang kuat dengan organisasi tempat mereka bekerja. Mereka mungkin memiliki motivasi intrinsik yang tinggi dan merasa bangga menjadi bagian dari tim tersebut. Jika perusahaan menghapus pekerja kehormatan, hal ini dapat menyebabkan hilangnya semangat dan motivasi di antara pekerja tetap yang tinggal. 

Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan cara untuk menjaga semangat kerja dan budaya organisasi yang positif dalam menghapuskan kehormatan pekerja. Misalnya, perusahaan dapat mengadakan program penghargaan atau kegiatan sosial yang melibatkan semua pekerja untuk mempererat hubungan antar anggota tim. 

Alternatif lain yang dapat dipertimbangkan adalah membuat program magang atau pelatihan khusus untuk pekerja honor. Dengan cara ini, perusahaan dapat memberikan pelatihan dan pengembangan kepada pekerja honorer sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Ini juga dapat membantu perusahaan menjaga akses ke tenaga kerja yang berpotensi berharga di masa depan. 

Kesimpulan: Menimbang Pro dan Kontra 

Penghapusan pekerja honorer adalah keputusan yang penting dan harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Meskipun ada dampak positif yang mungkin terjadi, seperti peningkatan transparansi, keadilan, dan efisiensi, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan, seperti kehilangan tenaga kerja yang tidak dibayar dan dampak pada budaya organisasi. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan berbagai faktor dan alternatif sebelum mengambil keputusan yang tepat. Dengan demikian, kita dapat mencapai keputusan yang menguntungkan semua pihak yang terlibat dan memastikan keberlangsungan dan kesuksesan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun