MALANG—Empat dosen dan dua orang mahasiswa dari Universitas Negeri Malang, sukses gelar pengabdian masyarakat di Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) tersebut digelar dengan menghadirkan sejumlah Wanita Usia Subur (WUS) pengguna kontrasepsi suntik 3 bulanan di Balai Desa Karangduren, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berlangsung selama bulan Juli hingga Agustus dengan target sasaran peserta sebanyak 30 orang.
Bentuk kegiatan yang dilakukan pada program pengabdian masyarakat tersebut adalah dengan menggelar pertemuan untuk berbagi informasi kesehatan seputar kontrasepsi, aktivitas fisik dan gizi seimbang serta ditutup dengan praktik senam aerobik.
Sebagai ketua tim pengabdian masyarakat, Winny Kirana Hasanah, S.Keb., Bd., M.K.M., mengungkapkan bahwa dua kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari pengabdian kepada masyarakat tentang upaya menjaga kesehatan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan perempuan yang memanfaatkan KB suntik.
Dengan judul laporan ‘Upaya Preventif dan Promotif Efek Samping Obesitas Melalui Pendidikan Kesehatan dan Senam Aerobik Pada Akseptor KB Suntik di PMB Viandika Permana Kabupaten Malang’ berupaya memberikan solusi bagi akseptor KB suntik agar permasalahan yang dialami, dapat diurai dengan baik dan hasil kegiatan ini dapat menjadi rujukan akademik.
“Harapan kami dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat ini, dapat meningkatkan pengetahuan dan perilaku akseptor KB suntik 3 bulan terkait penggunaan kontrasepsi hormonal, penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang, kebutuhan gizi pada Wanita Usia Subur, serta pentingnya aktivitas fisik melalui kegiatan pendidikan kesehatan dan senam aerobik pada Wanita Usia Subur di PMB Viandika Permana,” ungkapnya.
Melalui kerjasama dengan mitra PMB Viandika Permana tersebut, lanjut Winny, diketahui bahwa jumlah akseptor atau pengguna kontrasepsi suntik di PMB Viandika Permana, SST., M.Kes pada tahun 2022, sebanyak 450 Wanita Usia Subur (WUS). Laporan pada Bulan Januari 2023, sebanyak 150 WUS mendapatkan pelayanan KB suntik.
”Dari data tersebut, sebesar 95% persen akseptor mengeluhkan adanya efek samping berupa kenaikan berat badan. Penambahan berat badan ini meningkatkan risiko kelebihan berat badan bahkan obesitas. Dan ini merupakan masalah yang umum terjadi,” jelas Winny.