Di era modern saat ini sebuah kota yang berkelanjutan memerlukan digitalisasi pemerintahan. DKI Jakarta menghadapi banyak masalah dalam mengelola kepadatan, mobilitas, dan pelayanan publik yang efisien sebagai ibu kota negara. Dalam upaya strategis untuk mengubah tata kelola kota dengan menggunakan teknologi digital, pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah memulai program Jakarta Smart City. Artikel ini membahas penggunaan digitalisasi pemerintahan di Jakarta, manfaatnya, masalahnya, dan bagaimana hal itu berdampak pada keberlanjutan kota.
Pada tanggal 14 November 2024, Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan kegiatan company visit ke Jakarta Smart City (JSC), sebuah inisiatif inovatif yang bertujuan untuk mengoptimalkan teknologi untuk meningkatkan layanan publik di Jakarta. Aktivitas ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa Prodi Manajemen UMY semester lima tentang implementasi transformasi digital di bidang bisnis dan pemerintahan.Â
Konsep Digitalisasi Pemerintahan dan Kota Berkelanjutan
Digitalisasi pemerintahan mengacu pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas dalam pelayanan publik. Dalam konteks kota berkelanjutan, digitalisasi memungkinkan pengelolaan sumber daya yang lebih efektif, pengurangan jejak karbon, dan peningkatan kualitas hidup warga.
Jakarta Smart City adalah salah satu contoh konkret penerapan digitalisasi dalam pemerintahan. Program ini dirancang untuk mengintegrasikan berbagai sistem informasi, termasuk manajemen transportasi, layanan kesehatan, pendidikan, dan pengelolaan sampah, guna menciptakan kota yang lebih cerdas, inklusif, dan berkelanjutan. Jakarta Smart City adalah inisiatif strategis yang bertujuan untuk mentransformasi Jakarta menjadi kota cerdas melalui teknologi digital. Diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, program ini menggunakan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan big data untuk mengelola berbagai aspek kota secara efisien. Dengan pendekatan berbasis data, Jakarta Smart City mendukung visi kota berkelanjutan yang lebih inklusif, responsif, dan ramah lingkungan.
Digitalisasi pemerintahan DKI Jakarta membawa banyak keuntungan besar dalam banyak hal. Sistem digital meningkatkan efisiensi operasional dengan mempercepat dan memperhalus proses administratif, menghemat waktu dan sumber daya. Digitalisasi juga mengurangi peluang korupsi dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas melalui data yang terbuka. Dari segi layanan, warga memiliki akses yang lebih mudah dan cepat terhadap berbagai layanan publik, yang menghasilkan peningkatan kualitas layanan secara keseluruhan. Digitalisasi juga meningkatkan pengelolaan sumber daya, mendorong keberlanjutan, dan mengurangi jejak karbon. Dengan berbagai keuntungan ini, digitalisasi menjadi pilihan strategis untuk membangun pemerintahan yang lebih modern, responsif, dan berkelanjutan.
Tantangan dalam Digitalisasi Pemerintahan
Meskipun memberikan banyak manfaat, implementasi digitalisasi pemerintahan di Jakarta tidak terlepas dari tantangan, antara lain: