Mohon tunggu...
Annisa Putri Nurdin
Annisa Putri Nurdin Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Daun yang jatuh tak pernah membenci angin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sepenggal Kisah Wanita Kuat

24 April 2022   23:21 Diperbarui: 24 April 2022   23:23 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Hidup ini penuh dengan lika liku kehidupan di dalam nya. Tak ada satu pun manusia yang memiliki jalan kehidupan yang mulus bagai melewati jalan aspal yang baru saja matang. Lika liku kehidupan memberikan kita sebagai manusia sekaligus hamba Allah swt pelajaran penting bahwa kita harus selalu bersyukur dengan segala nikmat yang diberikan oleh allah swt, baik itu nikmat kebahagiaan maupun nikmat yang diberikan allah berupa musibah atau kesusahan. 

Dari nikmat susah tersebut lah dapat memberikan kita pelajaran atau hikmah yang dapat kita petik untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya. Bagaimana agar menjadi hamba allah yang pandai mensyukuri nikmat yang di berikannya. Allah swt tidak akan menguji hamba nya di luar batas kemampuan nya. Ujian tiap manusia berbeda beda yang sudah diatur oleh allah sesuai dengan porsi dan kadar nya masing masing.

Disini saya akan membagikan sepenggal kisah dari seorang wanita yang sudah cukup umur, beliau bernama Ibu Saerah. Usia beliau kurang lebih 70 tahun, bertempat tinggal di Lingkungan Karangsokong, Subagan, Karangasem Bali. Tak seperti keluarga lain pada umumnya, ia merupakan seorang janda, suami nya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu.

Saat ini ia tinggal dan hidup seorang diri,  padahal ia memiliki 3 buah hati kandung yang sangat ia sayangi, terdiri dari 1 anak laki laki dan 2 anak perempuan. Ia juga memiliki beberapa anak tiri. Namun, mengapa ia bisa hidup dan tinggal seorang diri saja ? yuk simak kisahnya

Dahulu ketika anak laki laki nya baru menikah, ia hidup bersama dengan anak dan menantu nya pada satu rumah yang sama. Namun, waktu demi waktu berjalan entah apa yang menyebabkan dan entah darimana pikiran seorang menantu nya memiliki pikiran untuk membagi satu rumah tersebut menjadi dua, agar ia bisa lepas dari ibu mertua nya tersebut. 

Hal tersebut akhirnya benar dilakukannya, ia memisahkan diri dan suami nya dari sang ibu mertua dengan perbatasan tembok diantara keduanya. Halitu disetujui oleh suami nya lantaran mengikuti permintaan sang istri. Sebut saja 'suami takut istri'.

Hari demi hari silih berganti, dan roda pun selalu berputar. Pada suatu Ketika anak laki laki nya dan sang istri pindah dari rumah tersebut dan tinggal di suatu rumah yang dibeli nya. Namun, rumah tersebut masih dalam satu desa dengan Ibu Saerah. 

Alhamdulillah, anak nya mengalir dengan deras rezeki nya dan berhasil menjadi agen gas yang laris manis pembeli nya. Namun dengan dating nya rezeki tersebut membuat silturrahmi nya dengan sang ibu menjadi retak dan semakin renggang. Dan akhir nya Ibu Saerah tinggal seorang diri dirumah lama nya.

Tak hanya itu, seperti yang saya katakana tadi bahwa ia memiliki beberapa ank tiri yang semuanya sudah berkeluarga. Namun, tak cukup anak kandung nya saja yang mengasingkan beliau, anak tiri dan para menantu nya pun mengasingkan nya, sehingga ia benar benar merasa sendiri. 

Sebenarnya silaturrahmi beliau dengan anak anak nya masih baik baik saja, namun para menantu nya yang membuat anak anak nya menjadi renggang dengan ibu nya, entah masalah apa dan apa penyebab nya. Inti nya dalam cerita ini bisa disebut 'suami takut istri'. Tak terbayangkan bagaimana berada di posisi nya, terasingkan dari keluarga terutama anak anak nya.

Lalu munculah pertanyaan dalam otakku, lantas darimana ia bisa menghidupi diri nya sendiri untuk makan dan kehidupan nya ?

Ya, ibu Saerah ini merupakan sosok Wanita kuat. ia dikenal sebagai sosok yang ramah dan friendly kepada siapapun di sekitar nya, baik dari kalangan anak anak, muda hingga dewasa. Dan kebetulan ibu saerah ini merupakan salah satu sahabat terdekat dari nenek ku. Beliau sering berbincang bersama dan berbagi cerita. Sosok Wanita kuat nan hebat ini ternyata berjualan kue basah yang ia buat sendiri di rumah nya. 

Kemudian, kue kue tersebut dititip nya di warung warung terdekat yang mau menerima nya. Banyak nya kue basah yang dititipkan pun tidak terlalu banyak. Ia menyebut bahwa ia menitipkannya di dua warung dekat rumah nya,  pada satu warung ia hanya menaruh kue basah tersebut sekitar dua pukuh ribu saja, itupun kalau habis. 

Mengingat di zaman yang semakin modern ini banyak anak muda yang sudah tidak tertarik dengan jajanan tradisional, semua nya telah tergantikan dengan snack yang beraneka rasa dan membuat anak anak menjadi tertarik untuk membeli nya. Ia menaruh kue basah tersebut pada pagi hari dan mengambil nya Kembali pada sore hari. Ketika dagangan nya tersebut habis ia merasa sangat senang.

Tak hanya itu, ia juga terkadang bekerja sebagai pengangkut barang orang jika dimintai pertolongan untuk mengangkut nya ke suatu tempat, hal tersebut sudah biasa ia lakukan, walaupun ia memiliki postur tubuh yang tidak terlalu besar, namun semangat nya mengais rezeki sangatlah tinggi. Dari pekerjaan ini ia biasa diupah dua puluh ribu oleh orang yang meminta nya untuk mengangkut barang tersebut. Alhamdulillah.

Banyak pelajaran yang kita dapat dari kisah ibu saerah ini, tentang kuat dan semangat nya berjuang walau hidup sendiri dan diasingkan oleh keluarga terdekat. Bagaimana caranya tetap menjalani kehidupan dengan Bahagia, kuat dan semangat walau diri ini memiliki ujian dan cobaan seperti yang di alami nya.

 Menjadi sosok yang kuat di hadapan semua orang bukanlah hal yang mudah, yang pasti kita harus selalu mensyukuri segala nikmat yang diberikan oleh allah swt kepada kita. Semoga allah senantiasa memberikan ibu saerah ini Kesehatan dan dimurahkan rezeki nya, sehat sehat ya ibu, aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun