Dalam Islam, persaudaraan tidak terbatas pada hubungan darah, keturunan, atau ikatan keluarga. Setiap Muslim dianggap sebagai saudara seiman, sehingga mereka memiliki kewajiban untuk saling mencintai, menghormati, dan mendukung satu sama lain. Persaudaraan ini merupakan ikatan yang kuat, yang dihubungkan oleh iman dan keyakinan yang sama terhadap Allah SWT dan agama Islam.
Persaudaraan dalam Islam juga menekankan pentingnya menghormati perbedaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesatuan umat. Dengan demikian, persaudaraan dalam Islam bukan hanya menjadi kewajiban, tetapi juga merupakan pondasi yang kuat untuk membangun komunitas Muslim yang solid, harmonis, dan saling mendukung.(Nisa' et al., 2022)
- Tidak Merendahkan Orang lain, Dalam (Q.S. Al-Hujarat [4]:11) Â Allah dengan tegas melarang perilaku menghina, mengolok-olok, dan mencela orang lain, baik laki-laki maupun perempuan, karena tindakan semacam itu dianggap tercela. Mengejek berarti dengan sengaja merendahkan atau meremehkan orang lain, baik melalui perkataan, perbuatan, isyarat, atau sikap tubuh. Jika mengolok-olok dilakukan secara rahasia di belakang orang yang menjadi sasaran ejekan tanpa sepengetahuan mereka, maka hal itu dapat dianggap sebagai bentuk gunjingan. Gunjingan semacam ini dapat menyebabkan fitnah dan pembicaraan negatif tentang seseorang tanpa alasan yang jelas.
- Tidak Menyebut (memanggil) Dengan Gelar Yang Buruk, Dalam surat Al-Hujarat [4]:11seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa pada zaman jahiliyah  terdapat panggilan yang sagat buruk yang masih digunakan bahkan setelah seseorang briman. Dan orang yang melakukan hal tersebut tidak bertaubat dari tindakan itu maka termasuk dalam kategori orang-orang yang zalim, jadi orang yang menggunakan panggian yang buruk untu memanggil orang lain dianggap sebagai orang yang zalim. Penting untuk diingat bahwa tindakan yang telah dijelaskan diatas merupakan tindakan yang tidak pantas dan tidak dibenarkan. Pencemaran nama baik dan menghina orang lain seperti itu bertentangan dengan nilai-nilai etika dan prinsi-prinsip dalam islam yang mendorng saling menghormayi, saling menghargai dan memeperlakukan orang lain dengan adil.
- Menghindari Buruk Sangka, Berburuk sangka terhadap orang lain merupakan dosa maka lebih baik menghindari hal berburuk sangka seperti itu. Menurut Al-Maraghi, kata "at-Tajassus" memiliki arti mencari-cari atau mengintai dengan maksud untuk menemukan apa yang tersembunyi dari seseorang atau sesuatu. Di dalam ayat Q.S. Al-Hujurat [49]:12, istilah "Walaa Tajassasu" dijelaskan oleh al-Maraghi sebagai larangan untuk sebagian dari kalian memeriksa keburukan atau mencari rahasia-rahasia yang ada pada orang lain, dengan tujuan untuk mengetahui kelemahan-kelemahannya. Sebaliknya, tetaplah puas dengan apa yang nyata terlihat dari dirinya.
- Tidak Mengumpati dan Menggunjung (Ghibah), Menggunjing adalah tindakan membicarakan aspek negatif tentang saudara, teman, atau orang lain tanpa sepengetahuan mereka, sering kali dilakukan secara sembunyi-sembunyi atau di belakang punggung mereka. Ayat Q.S. Al-Hujurat [49]:12 menegaskan larangan untuk saling menggunjingkan dan memperingatkan tentang haramnya melakukan ghibah (menggunjingkan orang lain). Sesuai kesepakatan umat Islam, ghibah dianggap sebagai perbuatan yang diharamkan, kecuali dalam situasi di mana terdapat manfaat yang lebih besar. Potongan ayat Q.S. Al-Hujurat [49]:12 yang menyatakan, "Apakah ada di antara kalian yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?" mengandung makna bahwa sebagaimana manusia secara naluriah merasa jijik terhadap tindakan tersebut, kita juga harus membencinya berdasarkan aturan syari'at. Karena hukumannya lebih berat daripada sekadar melakukannya secara fisik (memakan daging). Oleh karena itu, hal ini merupakan upaya untuk menjauhkan diri dari perbuatan tersebut dan bersikap waspada terhadapnya .(Pranoto et al., 2016)
KesimpulanÂ
Etika dalam pergaulan sosial menurut Al-Qur'an memberikan arahan yang jelas tentang etika dalam pergaulan sosial. Beberapa prinsip yang terdapat dalam Al-Qur'an antara lain saling menghormati, memaafkan, adil, dan berlaku jujur dalam segala hal. Al-Qur'an juga menekankan pentingnya berbicara dengan kata-kata yang baik dan menjauhi fitnah serta gosip.
Daftar Pustaka
Djati, G., & Series, C. (2022). Gunung Djati Conference Series, Volume 8 (2022) The 2nd Conference on Ushuluddin Studies ISSN: 2774-6585 Website: https://conferences.uinsgd.ac.id/gdcs. 8, 387--402.
Khadijah. (2021). Etika pergaulan dalam al-qur'an Surah al-hujurat ayat 10-13 (studi komparatif tafsir ibnu katsir, tafsir al-maraghi dan tafsir al-misbah). 13. http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/3981/
Kholish, M. J. (2021). Etika dan Moral dalam Pandangan Hadis Nabi Saw. Jurnal Riset Agama, 1(1), 83--96. https://doi.org/10.15575/jra.v1i1.14259
M. Kharis Fadillah. (2022). Hadis Pendidikan etika Sosial serta Urgensinya Terhadap Masyarakat. Shahih: Jurnal Ilmu Kewahyuan, 5(2), 1--11.
Nisa', I. F. C., Erina, M. D., Haliza, D. A. N., & Nasrum, A. J. (2022). Etika Sosial Kemasyarakatan dalam Al-Qur'an Studi Pemaknaan QS. Al-Hujurat Perspektif Tafsir Al-Mubarok. Jurnal Riset Agama, 2(1), 29--40. https://doi.org/10.15575/jra.v2i1.15678
Pranoto, A., Abdussalam, A., & Fahrudin, F. (2016). Etika Pergaulan Dalam Alquran Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Pai Di Sekolah. TARBAWY: Indonesian Journal of Islamic Education, 3(2), 107. https://doi.org/10.17509/t.v3i2.4514
Syarifah Habibah. (2015). Akhlak dan Etika dalam Islam. Jurnal Pesona Dasar, Vol.1(4), 73. http://e-repository.unsyiah.ac.id/PEAR/article/view/7527/6195
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H