Setelah dirasa cukup, kami pun beberes dan memutuskan untuk pulang. Ketika keluar dari parkiran, betapa terkejutnya kami, ternyata pintu masuk ke Pantai Mutun telah ditutup dan dijaga oleh sejumlah SATGAS COVID-19 Kabupaten Pesawaran, Lampung. Kami terkejut karena ketika datang belum ada petugas. Petugas datang dan berjaga ketika pengunjung di pantai Mutun terus meningkat. Dan setelah mobil kami melaju, terlihat kemacetan yang cukup parah dari arah sebaliknya. Kemacetan itu terjadi kurang lebih sepanjang 3 km, dan diyakini kemacetan itu terjadi karena disebabkan oleh para wisatawan yang hendak berlibur ke Pantai, sama seperti kami. Beruntungnya, kami telah lebih dulu berangkat subuh (nyubuh, sehingga masih sempat mantai terlebih suasananya masih belum ramai.
Setelah berjalan sepanjang 2 km, semua pengendara dari arah sebaliknya tadi dipaksa untuk memutar balik kendaraannya. Terlihat  kesedihan yang tergambar pada wajah wajah mereka yang tak bisa melanjutkan perjalanan mereka menuju Pantai Mutun. Ada juga kami melihat salah satu pengemudi yang terlihat adu mulut dengan aparat kepolisian.
Waktu berlibur memanglah sangat berharga dan sayang untuk dilewatkan. Namun, di masa Pandemi seperti ini, alangkah baiknya kita mengatur strategi sejak awal seperti, memilih tempat wisata yang terbuka dan aman, waktu berkunjung yang masih belum terlalu siang, ataupun menahan diri dahulu untuk tidak berpergian. Patuhi aturan yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh pemerintah setempat. Setiap daerah pasti memiliki aturan nya masing-masing. Apapun yang mereka tetapkan pasti itu terbaik buat kita. Tak lupa pula untuk selalu mematuhi protokol Kesehatan. Dengan memakai masker, menjaga jarak, jauhi kerumunan, mencuci tangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H