Â
Pemuda tidak dapat dipisahkan dengan teman sebaya, sangatlah penting karna merupakan dasar primer mewujudkan nilai- nilai dalam suatu kontak sosial. Motivasi dan tujuan untuk mendapatkan teman sebaya sangatlah beragam. Pemilihan teman sebaya dilakukan sesuai minat dan motivasi yang mereka miliki. Dalam pertemanan sebaya, ada yang dinamakan konformitas. Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial ketika seseorang mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. Pada konteks ini, seorang individu dapat merubah dan menyesuaikan sikap dengan apa yang teman sebayanya lakukan untuk dapat diterima pada lingkungan teman sebayanya. Konformitas ini dapat berujung pada konformitas negatif maupun konformitas positif. Tergantung bagaimana pemuda mengolah infromasi dan budaya luar yang masuk ke dalam dirinya, apakah ditolak atau diterima. Teman sebaya dapat dikategorikan sebagai klik atau kelompok (crowd). Kelompok merupakan kategori teman sebaya yang besar dan kurang pribadi, karna perkumpulannya hanya ditentukan oleh minat atau kepentingan yang sama, kurang ada kedekatan antar individu, sedangkan klik merupakan kelompok teman sebaya yang lebih kecil, kedekatan yang terjadi lebih erat dan bersifat pribadi dikarenakan kedekatan tercipta atas dsar ketertarikan antar individu.
Â
Tujuan terbentuknya kelompok diantaranya ialah ingin menyalurkan minat dan bakat,ingin memiliki berbagai aktivitas,ingin memiliki banyak teman, ingin menciptakan altruisme dirinya pada kelompok, ingin mendapatkan suatu posisi tertentu dalam kelompok, sedangkan tujuan membentuk klik ialah Individu yang populer (populars), individu yang tidak populer (unpopulars), individu yang gemar berolah raga (jocks), individu yang cerdas (brains) , individu pengguna obat-obatan (druggies), individu yang biasa saja (average), dsb. Sedangkan individu yang tidak termasuk dalam klik ataupun kelompok , disebut independent atau kelompok mandiri karna baginya kelompok teman sebaya tidaklah penting. Tujuan pembentukan kelompok ini dapat pula terjadi pada era milleniall dengan ragam bentuknya. Pembentukan kelompok di era milleniall dapat terjadi pada dunia maya dan dunia nyata. Untuk kesekian kalinya, media online menjadi platform menjanjikan untuk terhubungnya antar pemuda, sehingga pembentukan kelompok dengan basis kesamaan yang dimiliki lebih mudah untuk dilakukan. Terlepas dari pro dan kontra atas fenomena pemuda pada era milleniall, setiap generasi tentu memiliki karakteristik sosialnya masing-masing. Perubahan zaman tidak dapat dihentikan, adaptasi tersendiri secara khusus perlu dilakukan untuk memahami pemuda pada era milleniall.
[1] Kemenpora. http://kemenpora.go.id/news/UU_40_2009.pdf. Diakses pada 27 April 2020.
[2] Vanda Ningrum. "Pemuda dalam Studi Sosial". https://kependudukan.lipi.go.id/en/population-study/employment/386-pemuda-dalam-studi-sosial. Diakses pada 27 April 2020.
[3] Kominfo. https://www.kominfo.go.id/content/detail/8566/mengenal-generasi-millennial/0/sorotan_media. Diakses pada 27 April 2020.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI