Mohon tunggu...
PUTRI SAFIRA NINGRUM
PUTRI SAFIRA NINGRUM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mulawarman

Merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Administrasi Publik Universitas Mulawarman.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Mematahkan Fakta Kesetaraan Gender: Sri Mulyani dan Prof. Stella Menjadi Inspirasi Bagi Generasi Muda untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

15 November 2024   07:48 Diperbarui: 18 November 2024   06:31 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indeks Ketimpangan Gender Indonesia (Sumber Gambar: Databoks)

Di sisi lain, Prof. Stella memberikan kontribusi melalui penelitian yang fokus pada analisis ketimpangan gender dalam pendidikan dan dampaknya terhadap mobilitas sosial dan ekonomi. Penelitiannya, yang dipublikasikan di Journal of Gender Studies, menunjukkan bahwa akses pendidikan yang lebih rendah bagi perempuan di Indonesia berdampak pada peluang ekonomi yang terbatas. Kesenjangan gender dalam pendidikan masih sangat tinggi di wilayah pedesaan dan terpencil, di mana perempuan sering kali tidak mendapatkan akses yang setara terhadap pendidikan tinggi. Penelitian ini menyoroti pentingnya kebijakan pendidikan yang inklusif, seperti pemberian beasiswa khusus bagi perempuan dan penguatan program literasi di daerah tertinggal (Stella, 2021). Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia perempuan dan memastikan mereka memiliki kesempatan yang setara dalam berpartisipasi di pasar tenaga kerja.

Selain pendidikan, Prof. Stella juga meneliti dampak kesenjangan gender dalam akses layanan kesehatan. Penelitian di Journal of Public Health Policy menemukan bahwa perempuan sering kali menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai, terutama dalam hal kesehatan reproduksi dan maternal. Keterbatasan akses ini berdampak pada tingkat kematian ibu yang lebih tinggi dan produktivitas yang rendah di kalangan perempuan pekerja. Prof. Stella mendorong implementasi program kesehatan ibu dan anak yang lebih komprehensif serta kampanye kesadaran kesehatan reproduksi sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi kesenjangan ini dan meningkatkan kualitas hidup perempuan di seluruh Indonesia.

Analisis ini menunjukkan bahwa perspektif gender memainkan peran penting dalam menciptakan kebijakan yang inklusif dan berbasis bukti. Pendekatan yang diterapkan oleh Sri Mulyani melalui kebijakan fiskal dan inklusi keuangan, serta kontribusi akademis Prof. Stella melalui penelitian dan advokasi, mencerminkan integrasi gender dalam strategi pembangunan nasional. Keduanya berkontribusi pada upaya mengatasi hambatan struktural yang dialami perempuan dan mempromosikan kesetaraan gender sebagai bagian integral dari agenda pembangunan Indonesia. Penelitian dan kebijakan ini menunjukkan bahwa mengurangi ketimpangan gender bukan hanya isu moral atau sosial, tetapi juga strategi yang efektif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.

DAMPAK POSITIF KONTRIBUSI SRI MULYANI DAN PROF. STELLA TERHADAP ISU KESETARAAN GENDER BAGI SELURUH MASYARAKAT INDONESIA

Dampak positif dari kebijakan kesetaraan gender di Indonesia yang dipromosikan oleh tokoh-tokoh seperti Sri Mulyani Indrawati dan Prof. Stella, sangat besar bagi kemajuan sosial dan ekonomi negara. Kebijakan yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan pengarusutamaan gender dapat meningkatkan produktivitas ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan memajukan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Salah satu dampak positif terbesar adalah peningkatan partisipasi perempuan dalam pasar tenaga kerja dan sektor ekonomi lainnya, yang memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Penelitian dari Asian Economic Journal (2022) menunjukkan bahwa perempuan yang berpartisipasi lebih aktif dalam ekonomi dapat membantu mempercepat pertumbuhan PDB, dengan memperkenalkan berbagai pendekatan baru dan inovasi dalam dunia usaha, terutama di sektor UMKM yang banyak diikuti oleh perempuan.

Selain itu, kebijakan gender-responsive budgeting yang diterapkan oleh Sri Mulyani di Kementerian Keuangan juga menunjukkan dampak yang signifikan terhadap distribusi sumber daya yang lebih adil dan efisien. Melalui kebijakan ini, anggaran negara tidak hanya mendukung kebutuhan laki-laki tetapi juga mengutamakan kesejahteraan perempuan, dengan menyalurkan dana untuk pendidikan, kesehatan, dan program pemberdayaan perempuan seperti beasiswa untuk perempuan yang ingin melanjutkan studi atau memperoleh keterampilan baru. Data dari World Bank menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan gender-responsive budgeting memiliki tingkat kemajuan yang lebih tinggi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berkaitan dengan kesetaraan gender.

Di sektor pendidikan, penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Gender Studies menunjukkan bahwa peningkatan akses pendidikan bagi perempuan di Indonesia berdampak pada perbaikan kualitas tenaga kerja, yang akhirnya mengarah pada peningkatan daya saing global negara ini. Prof. Stella, melalui penelitiannya, menyoroti pentingnya pendidikan yang setara untuk perempuan, terutama di daerah-daerah terpencil, sebagai kunci untuk membuka peluang ekonomi yang lebih besar dan meratakan distribusi kemakmuran.

Secara keseluruhan, kebijakan-kebijakan yang mendukung kesetaraan gender, baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan, tidak hanya menguntungkan perempuan tetapi juga berkontribusi pada pembangunan negara yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Ketika perempuan diberdayakan, mereka tidak hanya meningkatkan kualitas hidup mereka sendiri tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi keluarga, komunitas, dan negara.

KESIMPULAN DAN HARAPAN DI MASA DEPAN

Kesetaraan gender merupakan isu penting yang dapat mempercepat kemajuan ekonomi dan sosial Indonesia. Kontribusi tokoh seperti Sri Mulyani Indrawati dan Prof. Stella dalam memperjuangkan kesetaraan gender melalui kebijakan dan penelitian mereka menunjukkan dampak signifikan terhadap pemberdayaan perempuan dan kemajuan negara. Sri Mulyani, melalui implementasi gender-responsive budgeting, telah mendorong kebijakan yang lebih inklusif, meningkatkan alokasi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan, serta mendorong partisipasi perempuan dalam sektor UMKM dan ekonomi digital. Penelitian oleh Asian Economic Journal (2022) mengonfirmasi bahwa peningkatan partisipasi perempuan di pasar tenaga kerja dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi negara. Selain itu, kebijakan-kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan dalam sektor pendidikan, seperti beasiswa dan program pelatihan, memperluas kesempatan ekonomi bagi perempuan dan mengurangi kesenjangan akses pendidikan antara laki-laki dan perempuan, terutama di daerah terpencil.

Prof. Stella, melalui penelitian yang berfokus pada pendidikan dan kesehatan, menggarisbawahi pentingnya akses setara bagi perempuan di bidang-bidang tersebut sebagai bagian dari upaya mengurangi ketimpangan sosial. Data dari Journal of Public Health Policy menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan dalam sektor kesehatan dan pendidikan berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan produktivitas ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun