Mohon tunggu...
Putri Ninda Novianti
Putri Ninda Novianti Mohon Tunggu... Sekretaris - create your own happiness🕊️

Semesta menginspirasi, manusia berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi FOMO: Yuk, Pilih Mana yang Esensial untuk Hidupmu

23 Agustus 2024   08:51 Diperbarui: 23 Agustus 2024   13:22 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Hai, gengs! Pernah nggak sih kalian ngerasa cemas ketinggalan sesuatu yang seru karena sibuk mantengin media sosial? Kalau iya, selamat datang di klub FOMO, alias Fear of Missing Out! FOMO ini makin ngetren di era digital, bikin kita sering merasa nggak pengen ketinggalan apa pun. Tapi, sebenernya FOMO itu beneran penting nggak sih? Yuk, kita bahas gimana cara ngatasin FOMO dan mulai fokus ke yang esensial buat hidup kita!

FOMO: Penyakit Sosial Zaman Now

FOMO itu semacam penyakit sosial yang muncul karena kita terlalu banyak ngeliat kehidupan orang lain di medsos. Semua postingan tentang liburan seru, event kece, atau pencapaian besar bikin kita jadi overthinking. "Kok, dia bisa sih? Kenapa aku nggak?" Akhirnya, kita malah terjebak dalam perasaan cemas, iri, dan takut ketinggalan momen seru, padahal belum tentu semua itu esensial buat kita.

Kenali Apa yang Esensial

Pertama-tama, penting banget buat tahu apa yang sebenernya esensial dalam hidupmu. Esensial di sini artinya hal-hal yang bener-bener penting dan bermakna buat kebahagiaan serta kesejahteraanmu. Misalnya, hubungan yang sehat sama keluarga, kesehatan mental dan fisik, serta pencapaian pribadi yang bikin kamu puas. Jadi, sebelum terjebak FOMO, coba tanya ke diri sendiri, "Apakah ini penting buat hidupku? Apa manfaatnya buatku?"

Filter Informasi yang Masuk

Medan pertempuran FOMO itu ada di jempolmu, guys. Kita terlalu sering scroll tanpa henti di media sosial, nyari apa yang lagi trending, dan akhirnya ngerasa tertekan buat ikutan. Coba deh, mulai filter informasi yang masuk. Unfollow akun-akun yang bikin kamu nggak nyaman atau bikin kamu selalu ngerasa ketinggalan. Follow akun yang ngasih inspirasi dan bikin kamu merasa positif. Ingat, yang kamu konsumsi setiap hari punya pengaruh besar ke perasaanmu.

Fokus ke Diri Sendiri

Kita suka lupa bahwa yang paling penting itu adalah fokus ke diri sendiri, bukan ke orang lain. Setiap orang punya jalan hidupnya masing-masing, jadi jangan terlalu sibuk ngebandingin dirimu sama orang lain. Ambil waktu untuk ngembangin diri, belajar hal baru, dan nikmatin pencapaian-pencapaian kecil yang kamu buat. Dengan fokus ke perkembangan diri, kamu bakal lebih pede dan nggak gampang terpengaruh FOMO.

Rencanakan Waktu untuk Dirimu

Kadang kita lupa buat ngasih waktu untuk diri sendiri karena sibuk ngejar apa yang orang lain lakukan. Nah, coba mulai atur waktu buat kegiatan yang kamu suka dan bikin kamu rileks. Entah itu baca buku, olahraga, atau sekadar jalan-jalan santai tanpa buka HP. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan nggak terus-terusan merasa ketinggalan sesuatu yang sebenernya nggak esensial.

Berdamai dengan Keterbatasan

Ini yang paling penting, gengs: nggak semua hal harus kita ikuti. Terima kenyataan bahwa kita punya keterbatasan, baik waktu, energi, maupun finansial. Daripada stress ngejar semua yang ada, lebih baik fokus ke beberapa hal yang benar-benar kamu sukai dan penting buatmu. Berdamai dengan keterbatasan itu bukan berarti menyerah, tapi memilih untuk menjalani hidup dengan lebih sadar dan bermakna.

Kesimpulan: FOMO Bukanlah Segalanya

Jadi, guys, FOMO itu sebenernya cuma perasaan yang muncul karena kita terlalu fokus ke kehidupan orang lain. Daripada terus-terusan ngerasa cemas ketinggalan, lebih baik mulai pilih mana yang esensial buat hidupmu. Fokus ke hal-hal yang bikin kamu bahagia dan berkembang, dan jangan biarkan FOMO ngambil alih hidupmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun