Mohon tunggu...
Putri Ninda Novianti
Putri Ninda Novianti Mohon Tunggu... Sekretaris - create your own happiness🕊️

Semesta menginspirasi, manusia berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Perjalanan Menjadi Dewasa: Topeng yang Kita Pakai

28 Juni 2024   08:33 Diperbarui: 28 Juni 2024   09:09 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Siapa sih yang nggak mau kelihatan dewasa? Tapi, sadarkah kamu kalau dewasa itu nggak sekadar soal umur, tapi juga tentang gimana kita pakai topeng? Ya, topeng. Nggak cuma buat orang lain, kadang kita juga pakai topeng buat diri sendiri. Yuk, kita bahas serunya perjalanan jadi dewasa dan topeng-topeng apa aja yang sering kita pakai.

1. Topeng "Sok Kuat"

Kamu pasti pernah ngerasa kalau jadi dewasa itu harus kelihatan kuat, kan? Padahal, kita semua tahu kalau nggak selalu begitu. Terkadang, kita sembunyikan rasa sedih, galau, atau kecewa di balik senyum dan tawa. Kenapa? Karena takut dianggap lemah. Padahal, jadi kuat itu juga bisa dengan cara jujur sama diri sendiri tentang perasaan kita.

2. Topeng "Sok Sempurna"

Siapa yang nggak mau kelihatan sempurna di mata orang lain? Kita sering banget pakai topeng ini biar dianggap keren, padahal di baliknya kita ngerasa nggak aman. Semua orang punya kekurangan, dan itu manusiawi banget. Jadi, daripada capek-capek ngejar kesempurnaan, lebih baik jadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

3. Topeng "Sok Sibuk"

Pernah nggak sih, kamu bilang sibuk padahal lagi pengen sendiri aja? Kadang kita pakai alasan sibuk biar bisa kabur dari masalah atau tanggung jawab. Memang, jadi dewasa itu banyak tuntutannya, tapi penting juga buat punya waktu buat diri sendiri. Jangan sampai karena "sok sibuk," kita jadi lupa sama hal-hal kecil yang bikin bahagia.

4. Topeng "Sok Baik"

Ini nih, topeng yang sering kita pakai buat jaga perasaan orang lain. Kita jadi sok baik, sok ramah, padahal dalam hati mungkin kita nggak setuju atau nggak nyaman. Menjadi dewasa itu bukan berarti harus selalu menyenangkan semua orang. Kadang, kita juga perlu jujur dan tegas biar nggak terus-terusan ngorbanin diri sendiri.

5. Topeng "Sok Mandiri"

Mandiri itu bagus, tapi kalau terlalu sok mandiri juga nggak sehat. Ada kalanya kita butuh bantuan orang lain. Tapi, karena nggak mau dianggap lemah, kita jadi menolak bantuan dan sok bisa semuanya sendiri. Padahal, kerja sama dan dukungan dari orang lain itu penting banget buat perjalanan kita jadi dewasa.

6. Topeng "Sok Tahu"

Nah, ini topeng yang paling sering dipakai. Kita suka sok tahu tentang segala hal biar kelihatan pinter dan berpengalaman. Padahal, dewasa itu juga tentang mengakui kalau kita nggak selalu tahu segalanya. Nggak apa-apa kok, belajar dari orang lain dan bertanya kalau memang nggak tahu. Itu justru bikin kita makin dewasa.

Menghadapi Topeng-topeng Ini

Jadi, gimana caranya biar kita bisa lebih jujur sama diri sendiri dan orang lain? Pertama, kenali dulu topeng-topeng yang sering kamu pakai. Terus, coba mulai jujur sama perasaan dan kebutuhan kamu. Nggak perlu takut dianggap lemah atau nggak sempurna. Justru, dengan jadi diri sendiri, kamu bakal lebih nyaman dan bahagia.

Kedua, belajar untuk menerima dan menghargai kekurangan diri sendiri. Setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi, nggak usah terlalu keras sama diri sendiri.

Ketiga, komunikasi sama orang-orang di sekitar kamu. Jangan ragu buat cerita dan minta dukungan kalau memang butuh. Ingat, kamu nggak sendirian dalam perjalanan ini.

Perjalanan menjadi dewasa itu memang penuh tantangan, tapi juga banyak pelajaran berharga. Topeng-topeng yang kita pakai kadang membantu, tapi juga bisa bikin kita capek sendiri. Yuk, mulai belajar untuk lebih jujur sama diri sendiri dan orang lain. Nikmati setiap langkah dalam perjalanan ini, karena setiap pengalaman, baik atau buruk, bakal bikin kita jadi pribadi yang lebih kuat dan bijaksana.

Selamat menjalani perjalanan dewasa dengan lebih jujur dan apa adanya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun