Mohon tunggu...
Putri Ninda Novianti
Putri Ninda Novianti Mohon Tunggu... Sekretaris - create your own happiness🕊️

Semesta menginspirasi, manusia berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cat Calling: Bentuk Pelecehan yang Sering Diabaikan

14 Juni 2024   08:46 Diperbarui: 14 Juni 2024   08:51 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah nggak sih, kamu lagi asyik jalan di trotoar, tiba-tiba ada suara yang nggak kamu kenal memanggil atau bersiul? Yup, itu namanya cat calling, guys! Meski sering dianggap sepele, sebenarnya cat calling adalah bentuk pelecehan yang sering banget diabaikan. Yuk, kita bahas lebih lanjut biar kamu paham kenapa hal ini nggak boleh dianggap remeh.

Apa Itu Cat Calling?

Cat calling adalah tindakan menggoda, bersiul, atau berkomentar seksual pada orang asing di tempat umum, biasanya dilakukan oleh laki-laki kepada perempuan. Meskipun kadang dilakukan dengan nada bercanda, tapi dampaknya bisa sangat mengganggu dan bikin nggak nyaman. Bayangin aja, kamu lagi jalan santai, tiba-tiba ada yang teriak, "Hey, cantik!" atau bersiul, pasti bikin risih, kan?

Kenapa Cat Calling Itu Salah?

Mungkin ada yang berpikir, "Ah, itu kan cuma bercanda." Tapi kenyataannya, cat calling bukanlah candaan yang lucu. Ini adalah bentuk pelecehan yang merendahkan dan bisa bikin korban merasa tidak aman. Cat calling adalah tanda ketidaksetaraan gender yang masih kental di masyarakat kita, di mana perempuan sering dijadikan objek seksual.

Dampak Psikologis Cat Calling

Jangan anggap remeh dampak cat calling, lho! Korban cat calling bisa merasa cemas, takut, dan kehilangan rasa percaya diri. Nggak jarang, mereka jadi enggan keluar rumah sendirian atau memilih rute yang lebih jauh demi menghindari pelecehan. Hal ini bisa berdampak buruk pada kesejahteraan mental dan sosial mereka.

Cara Menghadapi Cat Calling

Kalau kamu jadi korban cat calling, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghadapinya:

  1. Tetap Tenang: Jangan panik. Coba abaikan pelaku dan terus berjalan.
  2. Beri Tanggapan Tegas: Kalau merasa aman, kamu bisa berteriak, "Jangan ganggu saya!" agar pelaku tahu bahwa perilaku mereka tidak diterima.
  3. Cari Bantuan: Jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang sekitar atau melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.

Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Menghentikan cat calling bukan cuma tugas korban, tapi tugas kita semua. Berikut beberapa langkah yang bisa kita ambil:

  1. Edukasi: Sebarkan informasi tentang bahaya cat calling dan ajak teman-teman untuk tidak melakukannya.
  2. Dukung Korban: Jika kamu melihat seseorang mengalami cat calling, beri dukungan dan bantu mereka.
  3. Kampanye Sosial: Ikut serta dalam kampanye anti cat calling, baik online maupun offline.

Peran Pendidikan dalam Mengurangi Cat Calling

Pendidikan memainkan peran penting dalam mengubah perilaku masyarakat. Mulai dari sekolah, kita harus diajarkan tentang kesetaraan gender dan menghormati orang lain. Dengan pengetahuan ini, generasi muda bisa tumbuh menjadi individu yang lebih sadar dan bertanggung jawab.

Cat calling adalah bentuk pelecehan yang sering diabaikan tapi memiliki dampak besar. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman untuk semua orang. Jadi, yuk, mulai dari diri sendiri untuk menghentikan cat calling!

Ingat, menghormati orang lain adalah kunci untuk hidup berdampingan dengan damai. Stop cat calling sekarang juga!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun