Mohon tunggu...
Putri Ninda Novianti
Putri Ninda Novianti Mohon Tunggu... Sekretaris - create your own happiness🕊️

Semesta menginspirasi, manusia berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dilema Ketika Bersama: Mengorbankan Kebahagiaan Diri Demi Orang Lain

10 Juni 2024   09:43 Diperbarui: 10 Juni 2024   10:10 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup itu penuh warna, ada kalanya kita bahagia, kadang kita merasa sedih, dan seringkali kita terjebak di antara kebahagiaan orang lain dan kebahagiaan diri sendiri. Nah, kalau kamu sering merasa "yang penting mereka bahagia", tulisan ini cocok banget buat kamu!

Perasaan Terjebak: Antara Diri Sendiri dan Orang Lain

Pernah nggak sih, kamu ngerasa kalau pas sendiri, kamu bisa ngelakuin semua yang kamu mau tanpa ada yang ngatur-ngatur? Bebas, merdeka, kayak burung terbang di langit luas. Tapi giliran bareng orang lain, entah itu sahabat, keluarga, atau pasangan, tiba-tiba kamu jadi kayak cermin. Semua yang kamu pikirin, kamu lakuin, cuma buat bikin mereka senang. Padahal, kamu sendiri kadang nggak senang-senang amat.

Ini bukan cuma cerita kamu doang, bro/sis! Banyak orang di luar sana yang ngerasain hal yang sama. Mereka rela ngorbanin waktu, tenaga, bahkan perasaan, cuma buat liat orang lain tersenyum.

Kenapa Kita Melakukan Ini?

  1. Empati yang Tinggi: Kamu mungkin punya tingkat empati yang tinggi banget. Liat orang lain sedih atau kecewa, rasanya kayak dunia runtuh. Jadi, tanpa sadar, kamu selalu berusaha buat bikin mereka bahagia, walaupun itu artinya kamu harus ngorbanin kebahagiaanmu sendiri.

  2. Takut Kehilangan: Kadang, kita rela ngelakuin apa aja biar orang-orang terdekat nggak ninggalin kita. Ada rasa takut kalo kita nggak nurutin mereka, mereka bakal pergi atau nggak mau deket-deket lagi sama kita.

  3. Cari Pengakuan: Kita semua pengen diakui dan diterima. Dengan selalu bikin orang lain bahagia, kita berharap mereka bakal ngeliat kita sebagai orang yang baik dan layak dicintai.

Dampak Negatifnya

Tapi, jangan salah, bro/sis. Terlalu fokus sama kebahagiaan orang lain bisa bikin kamu lupa sama diri sendiri. Berikut beberapa dampak negatif yang mungkin kamu rasain:

  1. Kehilangan Identitas: Kamu bisa jadi kehilangan jati diri. Kamu nggak lagi tau apa yang sebenernya kamu mau atau butuhin karena terlalu sibuk mikirin orang lain.

  2. Stres dan Depresi: Terus-menerus ngorbanin diri bisa bikin kamu stress, bahkan depresi. Kamu jadi ngerasa capek, nggak dihargai, dan akhirnya kesehatan mentalmu terganggu.

  3. Hubungan Jadi Toxic: Tanpa disadari, hubungan yang seharusnya sehat bisa jadi toxic. Kamu jadi merasa terbebani dan hubungan tersebut nggak lagi saling mendukung, tapi cuma berat sebelah.

Gimana Cara Mengatasinya?

  1. Kenali Batasanmu: Pahami bahwa kamu juga punya hak buat bahagia. Tentukan batasan yang sehat antara ngasih ke orang lain dan ngasih ke diri sendiri.

  2. Komunikasi Terbuka: Jangan takut buat ngomong ke orang lain tentang perasaanmu. Mereka nggak akan tau kalo kamu nggak cerita. Komunikasi adalah kunci biar hubungan tetap sehat.

  3. Self-Care: Luangkan waktu buat dirimu sendiri. Lakukan hal-hal yang bikin kamu bahagia, walaupun itu cuma hal kecil kayak nonton film favorit atau jalan-jalan sendirian.

  4. Belajar Berkata 'Tidak': Ini penting banget! Kamu harus belajar buat nolak tanpa merasa bersalah. Ingat, menolak bukan berarti kamu nggak peduli, tapi kamu juga harus jaga kesehatan dan kebahagiaanmu sendiri.

Hidup itu tentang keseimbangan. Kamu boleh banget peduli sama orang lain, tapi jangan sampai kamu lupa peduli sama diri sendiri. Ingat, kebahagiaanmu juga penting, dan kamu layak buat bahagia sama seperti orang lain. Jadi, yuk mulai belajar buat sayang sama diri sendiri!

Kalau kamu merasa tulisan ini relate banget, share ke teman-temanmu yang mungkin juga butuh pencerahan. Keep shining, bro/sis!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun