Mohon tunggu...
Putri Ninda Novianti
Putri Ninda Novianti Mohon Tunggu... Sekretaris - create your own happiness🕊️

Semesta menginspirasi, manusia berimajinasi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Islam dan Ilmu Intrinsik Bahasa Modern

2 April 2023   01:32 Diperbarui: 2 April 2023   01:40 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa merupakan salah satu fenomena sosial masyarakat yang digunakan sebagai alat komunikasi manusia sehingga dapat dikatakan bahasa memegang peranan penting. Kajian bahasa dalam tradisi Islam jauh lebih awal dilakukan ketimbang perkembangan ilmu bahasa Barat modern, dan sudah mapan sejak abad ke-7, karena terkait dengan Al-Qur'an sebagai mukjizat yang terletak pada bahasa dan sastranya yang mempengaruhi perkembangan ilmu bahasa dan sastra Arab. 

Ilmu bahasa atau linguistik adalah ilmu yang membahas bahasa, baik intrinsikalitasnya maupun ekstrinsikalitasnya yang terkait erat dengannya karena ikut mempengaruhi konstruksi bahasa. Intrinsikalitas merupakan sisi internal bahasa sebagai entitas yang berdiri sendiri [dakhiliyyah al-lughah] mulai dari fonetik, fonologi, leksem, morfologi, sintaksis, semantik, wacana, dan kerangka gagasan bahasa dan para tokohnya, termasuk di dalamnya kajian ilmu bahasa atau linguistik penerjemahan bahasa, pemerolehan bahasa, pembelajaran bahasa asing, dan juga perbandingan bahasa.

Leksikografi terkait dengan semua bidang kajian linguistik, baik yang mikro (fonologi, morfologi, sintaksis dan semantik) maupun yang makro (sosiolinguistik, antropolinguistik, dialektologi dan lainnya). Secara sederhana leksikografi diartikan sebagai pengetahuan dan seni menyusun kamus-kamus bahasa dengan menggunakan sistematika tertentu untuk menghasilkan produk kamus yang berkualitas, mudah dan lengkap. 

Bangsa Arab, terutama umat Islam, belum banyak yang mengenal pentingnya kodifikasi bahasa atau penyusunan kamus bahasa Arab. 

Menurut Dr. Imel Ya'qub, ada tiga faktor yaitu mayoritas bangsa Arab masih ummy (buta huruf), tradisi nomadisme dan perang, serta lebih senang bahasa dengan bahasa lisan. Leksikografi dalam Islam, bisa dilihat dari munculnya banyak kamus sejak abad ke-7 atau ke-8. Bahkan, dalam Islam juga terdapat teori bahasa sebagai penanda dari suatu makna sebagai petanda, yaitu teori ramz (symbol) dari Ibnu Jini. Menurutnya, makna bahasa bukan hanya makna suara, morfologis, dan sintaksis melainkan juga makna sosial, yang sebanding dengan teori kontekstual.

Dalam Islam, sebagai bagian intrinsik dalam ilmu bahasa, fonologi disebut 'Ilm al-Ashwat merupakan cabang linguistik yang mengkaji tentang lambang bunyi bahasa berdasarkan fungsinya, leksikografi disebut 'Ilmu al-Ma'ajim, morfologi disebut 'llmu as-Sharf, sintaksis disebut 'llmu an-Nahwu atau I'rab, wacana disebut 'Ilmu al-Khithab, semantik disebut 'Ilmu ad-Dilalah, teori bahasa disebut Nazhariyyah al-Lughah, dan ilmu bahasa disebut dengan 'Ilmu al- Lughah, meski pada masa klasik dan pertengahan Islam (abad ke-7-17) dikenal dengan Fiqh al-Lughah.

Ilmu bahasa merupakan ilmu yang paling cepat mapan bersama ilmu fiqh, karena luasnya wilayah kekuasaan umat Islam yang tidak ada preseden sebelumnya sejak abad ke-7. Untuk mengatur luasnya wilayah itu, maka diperlukan aturan hukum yang mengikat dan bisa bekerja efektif. Untuk kepentingan komunikasi mengatur luas wilayah imperium dan memudahkan pembelajaran atas bahasa Arab agar komunikasi bisa berjalan baik bahkan juga untuk kepentingan ilmiah  diperlukan  bahasa.

 Karenanya, 'Ilmu al-Ma'ajim, 'Ilmu as-Sharf, 'Ilmu an- Nahwu, 'Ilmu ad-Dilalah, dan Nazhariyyah al-Lughah sudah tumbuh dan berkembang, bahkan mapan sejak abad ke-7. Kepentingan terhadap keharusan segera mapannya ilmu bahasa juga untuk keperluan penyebaran agama kepada bangsa non Arab. Selain dipengaruhi bahasa Al-Qur'an dan Hadis, juga kerangka ilmiah dari helenisme. Karena, dalam Sharaf dan Nahwu terdapat metodologi analogi dan nalalogi yang sangat berpengaruh kuat pada ilmu bahasa Arab, tidak hanya sima'i. 

Dengan begitu, bahasa Arab mudah dipelajari dan dipahami non Arab. Bahasa Arab terdiri dari 28 alfabet dan 34 fonem, tergolong sebagai bahasa semantik yang memiliki struktur dan fonologi sama dengan bahasa lain pada rumpun yang sama. Pada awalnya, proses pemaknaan kosakata dalam bahasa Arab bermula melalui metode pendengaran (al-Sima'i), yaitu pengambilan riwayat oleh para ahli bahasa dengan cara mendengarkan langsung perkataan orang-orang Badui. Kemudian, metode pendengaran bergeser ke metode analogi (Qiyas), yaitu pemaknaan kata dengan menggunakan teori tertentu yang dibuat oleh para ahli bahasa. Salah satunya, metode Qiyas ala Khalil yang mengedepankan bentukan kata melalui teknik khusus yang dikenal dengan Taqlibul Kalimah.

Untuk kepentingan studi Islam juga, kajian leksem sudah mapan sejak abad ke-7 di tangan Imam as-Syafii, dalam ilmu tafsir di tangan Ibnu Abbas dan Ibnu Umar. Tata bahasa, bahasa Indonesia mencakup morfologi dan sintaksis. Adapun tata bahasa dalam bahasa Arab, mencakup Nahwu dan Sharaf. 

Nahwu adalah ilmu yang mempelajari kata ketika sudah berada di dalam kalimat dan Sharaf adalah ilmu yang membahas kata sebelum kata itu berada di dalam kalimat. Kedua disiplin ilmu ini dianggap memiliki relasi yang erat antara satu dengan yang lainnya. Owens menamai pada periode pasca Sibawaih para tata bahasawan Arab memberikan porsi sintaksis yang lebih lebar daripada morfologi dalam sistematika yang acak. Paradigma semacam ini menjadi mainstream dalam tradisi linguistik Arab tradisional, bertransformasi  menjadi satu sistematika teoritis yang mengangkat prinsip prioritas sintaksis di atas wilayah morfologi. Hal ini terbukti pada sebagian besar literatur gramatika Arab yang menempatkan wilayah morfologi pada posisi rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun