"Sampai sekarang saya masih percaya dengan weton atau pasaran, karena ini sudah adatnya turun temurun jadi ga bisa ditinggalkan gitu aja karena waktu kita lahir juga ada yang namanya Wetonan. Perhitungan weton ini lumayan sulit jika kita orang awam atau tidak paham dengan pasaran bisa saja salah hitung dan mengartikan" tanggapan Putri (20) Asal Semarang.Â
"Weton ini melestarikan budaya nenek moyang atau sesepuh yang menganut tradisi kejawen. Misalnya menggunakan weton untuk melaksanakan acara khitanan atau sunatan anak, menggunakan weton untuk acara lamaran dan pernikahan anak. Dan menurut saya perhitungan weton ini sulit karena weton juga ada perhitungan khususnya" tanggapan Fira (20) Asal Semarang.Â
Dalam perhitungannya weton ini sangat beragam metode, rumus ataupun ketentuan yang diyakini oleh masyarakat suku jawa dari generasi ke generasi yang menjadi tuntutan ataupun peringatan bagi yang mempercayainya.Â
Perhitungan weton ini sangatlah penting bagi masyarakat bersuku Jawa hingga saat ini, terutama saat akan melaksanakan suatu acara yang penting seperti pernikahan, pindah rumah, dll. Umumnya, weton ini digunakan untuk menentukan tanggal baik untuk pelaksanaan acara agar menghindari hari yang dianggap membawa keberuntungan yang buruk. Karena digunakan untuk menentukan keputusan yang terbilang cukup penting dan crusial, maka cara menghitung weton tidak bisa sembarangan. Biasanya perhitungan weton ini diserahkan kepada orang yang dituakan dan dianggap memiliki cukup ilmu untuk melakukan perhitungan weton.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H