Mohon tunggu...
Putri Nayla Ayubia
Putri Nayla Ayubia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1Progfram Studi Pendidikan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia

menyukai macam macam buku self improvment dan menyukai bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Keresahan Parenting yang Terjadi Saat Ini

18 Mei 2022   10:52 Diperbarui: 18 Mei 2022   11:15 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari beberapa keresahan yang terjadi pada saat ini, parenting atau pola asuh orang tua menjadi salah satu diantara keresahan yang ada. Bagaimana tidak? setiap perkembangan zaman akan selalu ada perubahan yang terjadi termasuk pada pola asuh anak. Parenting ialah pola asuh orang tua terhadap anak. 

Didalamnya meliputi memenuhi kebutuhan fisik yaitu makanan dan minuman, dan juga memenuhi kebutuhan psikologi yakni kasih sayang, rasa aman, serta bersosialisasi dengan masyarakat sekitar agar anak bisa hidup selaras dengan lingkungannya. Namun justru permasalahan hadir dari pola asuh sendiri sehingga pembentukan karakter anak disini sangat berpengaruh. Beberapa penelitian mengungkapkan kasus yang terjadi dalam pola asuh anak.

Dalam jurnal Parenting-Related Exhaustion During the Italian COVID-19 Lockdown, disini menjelaskan bahwa pola asuh orang tua terhadap anak sedikit mendapatkan guncangan ketika Covid19 mewabah seluruh dunia. Bukan hanya penyakit menularnya namun juga pada keadaan psikis individualnya. 

Keadaan lockdown memaksa beberapa aktivitas yang terjadi harus terhenti dan karena inilah timbul beberapa permasalahan baru mengenai dampaknya pada keadaan psikis. Yang terjadi juga di italy, beberapa kasus ditemukan bahwa keadaan psikis orang tua dan anak yang terganggu akibat dari adanya pandemi covid19 ini. 

Dari 1226, 17 persennya mengatakan kelelahan pengasuhan dimana hal ini terjadi ketika aktivitas anak biasanya disekolah dan bermain namun saat ini penjagaan dan pengawasan dilakukan oleh orang tua. Banyak orang tua yang belum siap akan perubahan ini, dengan menunjukkan bahwa ada beban psikologis isolasi sosial yang tinggi. 

Dari temuan ini menambah dukungan  lebih lanjut pada seruan untuk program dukungan sosial dan psikologis khusus untuk orang tua dan keluarga, baik selama dan setelah pandemi, selain intervensi ekonomi nasional untuk membantu keluarga.

Dalam kasus sebelumnya keresahan dari parenting ini dikaitkan dengan keadaan pandemi. Dalam studi kasus yang selanjutnya ini merupakan suatu rancangan atau program pengasuhan anak yang dikaji dalam jurnal Parenting for Lifelong Health for Young Children: a randomized controlled trial of a parenting program in South Africa to prevent harsh parenting and child conduct problems. 

Program yang dirancang untuk meningkatkan pengasuhan positif dan mengurangi pengasuhan yang keras juga masalah perilaku pada anak usia 2-9 tahun. 

Program ini disebut juga PLH (Parenting for Lifelong Health). Dalam jurnal ini penelitian dilakukan pada pemukiman pinggiran kota Afrika yang bersejarah, di antara yang paling miskin di Cape Town, dengan tingkat HIV yang tinggi dan kekerasan komunitascdan keluarga. pemukiman pinggiran kota Afrika yang bersejarah, di antara yang paling

miskin di Cape Town, dengan tingkat HIV yang tinggi dan kekerasan komunitas dan keluarga. Program ini dirancang dengan biaya serendah mungkin. Meskipun beberapa biaya untuk program pengasuhan anak tidak dapat dihindari (misalnya, membayar fasilitator, menyewa tempat). Namun pada esensinya program ini bertujuan membantu permasalahan yang cukup krusial.

Sebenarnya untuk parenting sendiri harus dipelajari bukan hanya ketika sesudah memiliki anak maka dari itu perlunya pencerdasan terkait hal ini. kurang lebihnya siap terlebih dahulu ataupun mencari tau bagaimana penanganan dengan metode metode yang sudah ada dalam kajian.

Salah satunya di dalam jurnal Indulgent Parenting, Helicopter Parenting, and Well-being of Parents and Emerging Adults. ada metode pola asuh yang bernama helicopter parenting dan Indulgent Parenting. 

Karena selain permasalahan kekerasan mendidik ternyata pola asuh yang memanjakan atau sangat terlibat dalam keputusan dan memberikan ruang batas yang sedikit untuk mereka pun mmenjadi salah satu permasalahan yang dikaji dalam jurnal. 

Dalam masyarakat kontemporer, pola asuh yang memanjakan sebagai bentuk unik dari pola asuh telah menunjukkan tren yang berkembang (Clarke et al. 2014). Memperluas definisi tradisional tentang praktik pengasuhan yang memanjakan/permisif. 

Hasil dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa pola asuh yang memanjakan dikaitkan dengan masalah kesejahteraan orang tua sendiri. Beberapa hal yang dilakukan untuk kebaikan malah jstru menekan dan memberi ruang yang terbatas untuk anak.  

Ini menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius untuk masa pertumbuhan anak dan karakternya. temuan penelitian ini berkontribusi pada literatur saat ini dengan menunjukkan hubungan antara pola asuh yang memanjakan (Indulgent Parenting) , pola asuh helikopter (Helicopter Parenting). pengasuhan yang memanjakan terkait dengan pengasuhan, berbahaya bagi orang tua dan anak-anak mereka.

Adanya keterkaitan dengan permasalahan diatas, Peran orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku anak dan perkembangannya hal ini pun di ulas dari jurnal Influence of Parenting Style on Children's Behaviour. 

Ada 3 gaya pengasuhan yang menjadi bahan kajiannya berdasarkan tuntutan dan ketanggapan orang tua, yang meliputi pola asuh otoritatif, pola asuh otoriter, dan pola asuh permisif. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengidentifikasi hubungan antara pola asuh yang berbeda dengan kenakalan remaja. 

Dari perspektif ini, temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa pola asuh otoriter menyebabkan remaja menjadi nakal, karena ketegasan luar biasa yang ditunjukkan oleh orang tua membuat mereka memberontak. Dari perspektif ini, pengasuhan yang baik adalah otoritatif di mana orang tua mengawasi anak-anak mereka dan mencoba memahami pola pikir anak-anak mereka. 

Orang tua yang otoriter cenderung mengontrol dan menjalankan kekuasaan yang lebih dari cukup untuk perkembangan masa depan anak-anak mereka, tetapi remaja mempersepsikannya secara negatif karena tindakan mereka dibatasi.

Orang tua memang perlu untuk membatasi dan mengawasi setiap anaknya namun dengan penangan yang tepat juga, terlalu berlebihan yang akan menciptakan pola asuh permisif. Bagaimana cara yang tepat dari parenting? Ada sebuah artikel yang memberikan pemahaman mengenai hal ini. 

Judul artikelnya adalah Good enough parenting for all children a strategy for a healthier society. Dalam atikel ini Konsep bahwa meningkatkan atau membesarkan anak adalah resep penting untuk pencegahan kenakalan dan kejahatan di kemudian hari. 

Dikutip dari jurnal ini bahwa Keluarga (baik alami atau pengganti) hanya dapat memenuhi kebutuhan anak-anak jika mereka memberi mereka pengasuhan yang baik (atau "cukup baik"). 5 tahun pertama ialah periode kritis dimana mereka paling bergantung pada figur orang tua untuk pengasuhan dan perlindungan fisik dan emosional. 

Kita dapat mendefinisikan pengasuhan yang cukup baik sebagai proses yang memenuhi kebutuhan anak secara memadai, sesuai dengan standar budaya yang berlaku yang dapat berubah dari generasi ke generasi. 

Tentu saja semua anak membutuhkan perawatan fisik, nutrisi, dan perlindungan. Di atas dan di atas dasar-dasar ini, kebutuhan emosional anak yang tepenting dari parenting ada 3 yaitu, 1) love, care, and commitment; (2) consistent limit setting; (3) the facilitation of development. 

Cinta dan kepedulian sangat erat kaitannya. Ini yang terkadang luput dari pola asuh atau keliru dalam penerapannya. anak perlu merasa bahwa mereka  dicintai secara konsisten dan tanpa syarat, dan perilaku keterikatan adalah hal yang wajar.  Kontrol juga perlu dilakukan dengan penetapan dan penegakan batasan untuk membantu mereka dalam berurusan dengan dunia luar.

Dari keseluruhannya bisa di simpulkan sangat berkaitan, kekhawatiran yang terjadi pada orang tua saat ini ialah bagaimana mengasuh anak dengan baik. Dengan banyaknya kajian dan penelitian yang telah dilakukan seharusnya menjadi warning untuk penanganan lebih lanjut dan pencegahannya. Tanpa lupa bahwa mengasuh anak bukan hanya berpatok pada metode namun kasih sayang yang tak bersyarat merupakan aspek paling penting yang kadang kali terlupakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun