Bersama-sama dengan upayanya untuk mengontrol masyarakat secara totalitarian, Jepang juga melakukan pembangunan infrastruktural yang masif guna mendukung operasional militer mereka:
- Pembangunan Jalur Transportasi
Proyek-proyek pembangunan jaringan transportasi seperti jalan raya Trans-Sumatrera dan jalur kereta api lintas pulau menjadi prioritas utama. Banyak tenaga kerja paksa yang digunakan dalam proyek-proyek ini, seringkali dalam kondisi yang sangat buruk dan tanpa kompensasi apa pun.
- Benteng-Benteng Pertahanan
Strategi defensif Jepang juga melibatkan pembangunan benteng-benteng pertahanan strategis di berbagai lokasi geografis unggul. Contohnya adalah Lubang Buaya di Depok yang dirancang sebagai bunker utama komando tinggi militer Jepang di Indonesia.
- Dampak Pendudukan
Meskipun pendudukan Jepang membawa banyak penderitaan bagi rakyat Indonesia,
- Gerakan Nasionalis
Namun, pengalaman hidup di bawah okupasi Jepang juga memicu lahirnya gerakan nasionalis yang makin kuat. Tokoh-tokoh seperti Sukarno dan Hatta terus-menerus bergerilya melawan otoritas Jepang sambil mempersiapkan diri untuk memproklamasikan kemerdekaan nanti.
- Kesadaran Ekonomi Lokal
Pendudukan Jepang juga membuka mata masyarakat tentang potensi ekonomi lokal yang belum sepenuhnya dioptimalkan oleh penjajah Belanda dahulu. Hal ini memacu percepatan perkembangan industri domestik post-perang nanti.
Penutupan Era Okupasi
Akhirnya pada tanggal 15 Agustus 1945, Presiden Harry Truman Amerika Serikat mengeluarkan Deklarasi Potsdam yang menuntut unconditional surrender semua negara Axis termasuk Jepang. Menghadapi realitas kekalahan yang tak terhindarkan, pimpinan tertinggi Angkatan Darat Kaisar Hirohito memutuskan untuk menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus malam hari waktu Tokyo (waktu standar Internasional).Berikutnya pagi harinya tanggal 16 Agustus waktu Tokyo, radio-radio di seluruh negeri mengumumkan news historis tersebut. Beribu ribu orang berkumpul di Lapangan Monumen Nasional Tokyo untuk mendengarkan pidato kenegaraan perdana kalinya yang berjudul "Radio Broadcast by Emperor Showa" di mana dia mengucapkan kata-kata ikonik "Kuni ni shizumu mono araba, wareware wa sono kanashimi wo uketodokeba, sore ga hitoyo no kokoro ni tsuite ieba ii ka?" ("Apakah ada hal yang bisa saya lakukan untuk menghilangkan kesedihan Anda?").Maka lahirlah revolusi demokratis di Jepang yang berujung pada promulgasi Konstitusi Jepang baru pada tahun berikutnya.Di samping itu di Indonesia sendiri, suasana politis sudah cukup sensitif semenjak awal tahun '45. Para pemimpin nasionalis seperti Sukarno dan Hatta telah bersiap-siap untuk memproklamasikan kemerdekaan apabila situasi geopolitis dunia benar-benar stabil.Dan itulah momen emas bagi Bangsa Indonesia!Pada jam enam pagi tanggal delapanbelas Agustus tahun duaratuslima, di Gedung Pancasila Senayan Jakarta, Profesor Dr Ir Soekarno beserta Letnan Kolonel Radjiman Wediodiningrat membaca proklamasi kemerdekaan RI di hadapan ribuan massa patriotik yang berkumpul di lapangan depan gedung tersebut."Bahwa kemanusiaan Islam dan moral Kristen yang luhur kini dinistihi dengan semboyan Djihad Melawan Fasis, kapitalisme dan Imperialisme; bahwa dalam permufakatan Djoeang Djawa Djadi Djawa (Semua Jawawi Bersatu Menjadi Satu Jawawi); bahwa kesejahteraan adil dan beradab bagi seluruh rakyat Indonesia lanjut usia dapat dicapai jika dipedomani dengan Bhinneka Tunggal Ika dan Dipadukan dalam persatuan Indonesia."Demikianlah bunyi proklamasi kemerdekaan RI yang ditulis oleh Mr Mohammad Husni Thamrin dan diberi cap stempel tinta biru bertanggal delapanbelas Agustus tahun duaratuslima.Dengan demikian maka lahirlah Negara Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat setelah limabelasabad lamanya dijajah oleh penjajah mancanegara. Artikel ini didapatkan informasi dari buku Ricklefs Sejarah Indonesia Modern 1200 -- 2004 yang merupakan sumber akademis terpercaya dalam bidang studi sejarah Indonesia. Semoga tulisan ini dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang perang dunia II dan pendudukan Jepang di Indonesia. Terima kasih telah membaca artikel kami tentang Perang Dunia II dan Pendudukan Jepang di Indonesia. Semoga informasi yang terkompilasi dapat bermanfaat bagi kamu semuaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H