Jalan kaki adalah jenis olahraga yang menarik bagi remaja karena dapat digunkan sebagai hiburan, namun berjalan kaki memiliki banyak manfaat bagi remaja. Apa manfaat jalan kaki pada remaja? Simak beberapa manfaat berjalan kaki untuk kesehatan tubuh remaja!
Mengurangi nyeri saat menstruasiÂ
Mengurangi rasa sakit pada menstruasi salah satu bentuk aktivitas fisik adalah berjalan kaki. Syarif (2017) merekomendasikan bahwa perrempuan harus berjalan kaki setidaknya 30 menit selama menstruasi. Aktivitas fisik berpengaruh terhadap penurunan nyeri mentruasi karena semakin sedikit aktivitas yang dilakukan, semakin besar kemungkinan mengalami nyeri menstruasi.Â
Perkembangan Fisik dan Mental
Bagi remaja, berolahraga secara teratur, seperti jalan kaki, sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan mental. Selama masa remaja, seseorang mulai membangun kebiasaan hidup yang sehat. Bagi remaja, berolahraga dapat mengurangi risiko obesitas, meningkatkan kesehatan jantung, dan meningkatkan kesehatan mental, termasuk mengurangi depresi dan kecemasan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (2022), jalan kaki meningkatkan daya tahan tubuh dan membangun otot dan tulang yang kuat.Â
Menurunkan Berat Badan
Remaja sekarang dapat mengurangi berat badan dengan berjalan kaki selama 30-40 menit. Latihan berjalan kaki dapat menghasilkan pembakaran lemak dalam tubuh. Meskipu jalan kaki secara teratur akan membantu kita untuk menurunkan berat badan secara bertahap, kita juga dapat menjaga jumlah kalori yang kita konsumsi setiap hari.Â
REFERENSI
Andi Atssam Mappanyukki and Yadi Jayadilaga, 'Manfaat Olahraga Ringan Jalan Kaki Pada Remaja, Ibu Hamil Dan Lansia', Pustaka Katulistiwa, 5 (2024).
Miftahul Maufiroh, Grido Handoko, and Suhartin, 'Efektifitas Jalan Kaki Terhadap Tingkat Nyeri Menstruasi (Dismenore) Pada Remaja Putri', Efektifitas Jalan Kaki Terhadap Tingkat Nyeri Menstruasi (Dismenore) Pada Remaja Putri, 5.2 (2023), pp. 203--8.
Rosmaini Hasibuan and others, 'Rosmaini Hasibuan:Terapi Sederhana Menekan Gejala Penyakit Degeratif.', Â Â Â Jurnal Ilmu Keolahragaan, 8.2 (2010), pp. 78--93.