Mohon tunggu...
Putri Nafiah
Putri Nafiah Mohon Tunggu... Operator - mahasiswa

hobi memasak dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Belajar mengikhlaskan karya Ibnu Mas'ad Masjhur

14 Desember 2024   12:25 Diperbarui: 14 Desember 2024   12:25 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Judul buku : Belajar mengikhlaskan tidak semua yang kita inginkan harus dimiliki

Karya : Ibnu Mas'ad Masjhur

Penerbit :Syahlamat publishing

Tanggal terbit : 01 january 2022

Tebal : 158 halaman, 5 bab

ISBN : 978-623-5269-11-5

"Capek boleh, mengeluh boleh, marah juga boleh.Namun, ikhlas akan menghilangkan kekecewaan dan menerbitkan senyum. Seperti daun yang jatuh, begitu saja ia menerima takdirnya" - Ibnu Mas'ad Masjhur

Dari buku yang berjudul Belajar mengikhlaskan tidak semua yang kita inginkan harus dimiliki dijelaskan bahwa buku Belajar Mengikhlaskan berisi kisah -- kisah yang dekat dengan kehidupan kita dalam meneladani keikhlasan.Ibnu Mas'ad menyampaikan gagasannya dengan bahasa yang sederhana namun mendalam, membuat buku ini mudah diikuti oleh pembaca dari berbagai latar belakang. 

Penulis menekankan bahwa ikhlas adalah proses yang melibatkan hati dan pikiran, bukan sekadar tindakan pasrah. Buku ini juga dipenuhi dengan kisah-kisah inspiratif dan renungan yang membantu pembaca memahami konsep ikhlas secara lebih nyata. ikhlas adalah ilmu tertinggi , untuk itu terkadang kita sebagai manusia untuk mengamalkan ikhlas atau menjalaninya tidaklah mudah. kita sebagai manusia butuh pengorbanan untuk mencapai titik ikhlas karena ikhlas itu menyimpan keistimewaan. ilmu tertinggi bukanlah ilmu yang tidak dapat di pelajari, sulit bukan berarti tidak bisa di lakukan.sesuatu yang kita anggap paling baik dengan harapan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Setiap manusia pasti akan mengalami cobaan dari Allah swt. yang sesuai dengan kadar keimanan dan kekuatan kita masing -masing.

Buku ini mengajak kita untuk menyadari bahwa ada hikmah di balik setiap peristiwa, baik yang menyenangkan maupun yang menyakitkan.melalui berbagai kisah dan analogi, penulis menggambarkan bagaimana keinginan yang terlalu kuat terhadap sesuatu sering kali justru menjadi sumber penderitaan. dengan belajar ikhlas, kita akan mampu menemukan kedamaian dalam hati, meskipun keadaan di luar tidak sempurna.

  • Kelebihan buku

1. Bahsa yang relatable atau mudah di pahami

penulis menggunakan gaya penulisan yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga pesan yang disampaikan terasa dekat dengan pembaca.

2. Kisah yang menginspirasi

Buku ini diperkaya dengan kisah-kisah nyata dan pengalaman hidup yang relevan, membuat pembaca dapat merasa terhubung secara emosional dengan pesan yang ingin disampaikan

3. pesan spritual yang menguatkan

Buku ini membawa perspektif religius yang mendalam, membantu pembaca untuk lebih berserah diri kepada Allah dalam menghadapi masalah hidup.

4. relevan dengan kehidupan sehari-hari

Berbagai contoh dan kisah dalam buku ini sangat dekat dengan kehidupan nyata, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengaitkannya dengan pengalaman pribadi.

  • Kekurangan Buku

1. Gaya penulisan cenderung berulang

Beberapa poin yang disampaikan terasa diulang-ulang, yang mungkin membuat pembaca merasa kurang mendapatkan wawasan baru di bagian tertentu.

2.Minim Panduan Praktis

Buku ini lebih berfokus pada aspek motivasi dan refleksi daripada memberikan langkah-langkah praktis yang bisa langsung diterapkan untuk "belajar mengikhlaskan."

3.Kurangnya Studi Kasus yang Mendalam

Meskipun ada kisah inspiratif, studi kasus yang lebih mendalam atau lebih variatif akan memperkaya isi buku, terutama bagi pembaca yang menyukai detail.

  • Kritik dan saran

Salah satu kelemahan pada buku ini mungkin adalah pendekatannya yang cenderung abstrak di beberapa bagian. ada beberapa konsep yang membutuhkan contoh yang lebih konkret atau lebih di perjelas agar lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. hindari pengulangan yang tidak perlu, Poin-poin yang sama sebaiknya dikemas dengan sudut pandang yang berbeda atau dihubungkan dengan tema yang lebih luas untuk menghindari repetisi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun