U-Schema: Solusi Terpadu untuk Basis Data Relasional dan NoSQL
Dalam era data yang semakin terintegrasi, tantangan dalam mengelola basis data yang beragam menjadi semakin mendesak. Di satu sisi, basis data relasional telah lama menjadi standar emas dalam dunia sistem informasi karena keandalannya dalam menjaga konsistensi dan integritas data. Namun, dengan semakin berkembangnya data modern seperti Big Data, IoT, dan jejaring sosial, muncul paradigma basis data NoSQL yang menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas lebih tinggi.Â
Artikel yang ditulis oleh Carlos J. Fernndez Candel, Diego Sevilla Ruiz, dan Jess J. Garca-Molina (2021) dalam Information Systems memberikan solusi penting bagi dunia basis data modern dengan memperkenalkan U-Schema, sebuah metamodel terpadu yang mampu merepresentasikan skema logis untuk berbagai paradigma NoSQL dan basis data relasional.
Sistem NoSQL yang mencakup berbagai paradigma seperti kolumnar, key-value, dokumen, dan grafik, telah meningkat penggunaannya dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan peringkat DB-Engines pada tahun 2021, empat dari sepuluh sistem basis data terpopuler adalah sistem NoSQL seperti MongoDB, Redis, Elasticsearch, dan Cassandra, menandakan peningkatan signifikan dalam adopsi NoSQL di industri.Â
Di sisi lain, basis data relasional tetap mendominasi sebagian besar aplikasi enterprise karena menawarkan alat manajemen data yang matang.Â
Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk mengembangkan alat yang mendukung persistensi poliglot---penggunaan berbagai basis data dalam satu aplikasi. U-Schema hadir sebagai jawaban atas kebutuhan ini dengan menawarkan metamodel yang dapat memetakan dan mengintegrasikan berbagai jenis basis data dalam satu lingkungan, membuatnya relevan bagi aplikasi data modern yang kompleks.Â
Artikel ini memberikan pandangan mendalam tentang tantangan teknis yang dihadapi dalam mengelola data yang heterogen dan menawarkan solusi praktis yang dapat diimplementasikan dalam skala besar.
***
Artikel karya Carlos J. Fernndez Candel dan rekan-rekannya memberikan kontribusi penting terhadap tantangan dalam pengelolaan data heterogen dengan memperkenalkan U-Schema. Dalam dunia basis data, ada dua kubu yang berbeda: basis data relasional dan NoSQL.Â
Basis data relasional seperti MySQL dan PostgreSQL mendominasi lebih dari 60% pasar basis data global, sementara NoSQL, dengan fleksibilitas yang lebih tinggi, semakin banyak digunakan, khususnya dalam aplikasi Big Data dan IoT.
 Pada tahun 2021, MongoDB (NoSQL) tercatat sebagai basis data paling populer di kategori ini, menempati posisi ke-5 secara keseluruhan di peringkat DB-Engines. Namun, masalah utama yang dihadapi industri adalah kurangnya alat manajemen terpadu yang dapat mengelola kedua jenis basis data ini secara efektif.
U-Schema adalah metamodel yang menawarkan solusi atas tantangan ini. Dengan memetakan skema logis dari empat paradigma utama NoSQL (kolumnar, key-value, dokumen, grafik) serta basis data relasional, U-Schema memungkinkan interoperabilitas antara sistem basis data yang berbeda.Â
Salah satu keuntungan utama dari pendekatan ini adalah kemampuannya untuk memfasilitasi migrasi skema antar model data.Â
Dalam artikel tersebut, para peneliti menunjukkan bagaimana U-Schema dapat diterapkan pada basis data besar seperti MongoDB dan Neo4j, serta menunjukkan performa yang efisien dengan validasi eksperimen.Â
Mereka menguji U-Schema dengan beberapa ukuran dataset, mulai dari ukuran kecil hingga besar (hingga 800.000 objek untuk entitas seperti pengguna dan alamat), dan hasilnya menunjukkan bahwa proses pemetaan skema tetap efisien bahkan pada skala yang lebih besar, dengan rasio waktu inferensi terhadap waktu query yang optimal.
Teori utama yang mendukung pengembangan U-Schema adalah konsep polyglot persistence. Dalam konteks ini, aplikasi tidak harus terikat pada satu jenis basis data, tetapi dapat memanfaatkan beberapa jenis basis data yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, sebuah aplikasi e-commerce dapat menggunakan basis data relasional untuk transaksi keuangan dan NoSQL untuk menyimpan katalog produk yang tidak terstruktur. Pendekatan ini memungkinkan fleksibilitas dalam pengelolaan data yang tidak bisa diberikan oleh hanya satu jenis basis data saja.
Selain itu, teori klasik dari pemodelan basis data relasional juga diterapkan dalam pengembangan U-Schema. Pemodelan skema yang baik dapat meningkatkan integritas dan konsistensi data, yang penting bagi aplikasi enterprise.Â
Namun, NoSQL, meskipun lebih fleksibel, sering kali tidak memiliki alat pemodelan skema yang sekompleks basis data relasional. U-Schema menjembatani kesenjangan ini dengan menawarkan alat yang mendukung pemodelan skema baik untuk sistem NoSQL maupun relasional, sehingga memungkinkan kedua sistem ini untuk digunakan secara bersamaan dalam satu aplikasi.
Dalam artikel ini, Candel dan timnya juga menguji skalabilitas U-Schema di lingkungan basis data NoSQL yang besar, seperti MongoDB dan Neo4j, dan menemukan bahwa sistem ini mampu menangani berbagai ukuran dataset dengan efisien.Â
Sebagai contoh, dalam pengujian dengan dataset besar yang melibatkan 800.000 objek, sistem berhasil menyelesaikan inferensi skema dengan rasio yang tidak lebih dari 10 kali lipat dari waktu query biasa. Hasil ini sangat signifikan karena menunjukkan bahwa U-Schema dapat diimplementasikan secara efisien bahkan di lingkungan data besar yang terus berkembang pesat.
***
Secara keseluruhan, penelitian oleh Carlos J. Fernndez Candel dan rekan-rekannya telah berhasil menawarkan solusi praktis dan inovatif untuk tantangan pengelolaan basis data heterogen melalui U-Schema.Â
Dengan menggabungkan konsep dari basis data relasional yang mapan dan fleksibilitas dari sistem NoSQL, U-Schema memungkinkan pengembang untuk memanfaatkan berbagai jenis basis data dalam satu aplikasi secara efisien. Hasil eksperimen yang menunjukkan skalabilitas tinggi bahkan pada dataset yang besar menjadikan U-Schema sebagai terobosan penting dalam dunia pengelolaan data modern.
Implikasi dari penelitian ini sangat signifikan bagi dunia teknologi informasi, khususnya dalam era Big Data. Dengan meningkatnya kebutuhan akan fleksibilitas dan interoperabilitas di antara berbagai jenis basis data, U-Schema menawarkan fondasi kuat untuk pengembangan alat manajemen data yang lebih canggih di masa depan.
 Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya relevan untuk komunitas akademik, tetapi juga memiliki aplikasi praktis di industri, terutama di perusahaan yang mengelola data dalam skala besar dan beragam.
Referensi
Candel, C. J. F., Ruiz, D. S., & Garca-Molina, J. J. (2021). A unified metamodel for NoSQL and relational databases. Information Systems, 104, 101898. https://doi.org/10.1016/j.is.2021.101898Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI