Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak di bagian barat Nusa Tenggara, Indonesia, dan terdiri dari dua pulau utama, yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, NTB merupakan destinasi wisata yang populer dengan pantai-pantai pasir putih, gunung berapi yang megah, dan budaya yang kaya.Â
Dengan luas wilayah sekitar 19.708 kilometer persegi, provinsi ini memiliki iklim tropis yang panas sepanjang tahun, tetapi beragam tergantung pada topografi setiap daerahnya. Mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, nelayan, dan pekerja di sektor pariwisata. Selain itu, NTB juga memiliki kekayaan budaya yang beragam, seperti tradisi Sasak di Lombok dan Sumbawa yang terkenal, serta berbagai upacara adat dan kesenian lokal yang unik.
Perubahan sosial budaya merujuk pada transformasi dalam nilai-nilai, norma, tradisi, dan pola perilaku yang terjadi di masyarakat seiring waktu. Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti globalisasi, migrasi, perkembangan ekonomi, dan teknologi. Sementara itu, teknologi komunikasi adalah alat atau platform yang digunakan untuk memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi antara individu atau kelompok.Â
Perkembangan teknologi komunikasi, termasuk internet, media sosial, dan telepon seluler, telah mengubah cara orang berinteraksi, mengakses informasi, dan membangun hubungan sosial. Integrasi antara perubahan sosial budaya dan teknologi komunikasi menciptakan lingkungan yang dinamis di mana nilai-nilai budaya dipengaruhi oleh penggunaan teknologi, sementara teknologi juga beradaptasi dengan kebutuhan dan preferensi budaya masyarakat.Â
Perubahan ini membawa dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk pola komunikasi, hubungan interpersonal, budaya populer, dan identitas sosial.
Perubahan sosial budaya di Provinsi NTB telah menjadi cermin dari dinamika yang terjadi di masyarakat lokal seiring berjalannya waktu. Dengan perkembangan ekonomi, globalisasi, dan interaksi antarbudaya, masyarakat NTB mengalami transformasi dalam nilai-nilai, tradisi, dan pola perilaku.Â
Salah satu contoh perubahan sosial budaya yang signifikan adalah dalam sektor pariwisata, di mana pengembangan infrastruktur wisata dan promosi pariwisata telah membawa perubahan dalam gaya hidup, pola konsumsi, dan pekerjaan masyarakat lokal. Selain itu, modernisasi juga telah mempengaruhi sektor pertanian dan nelayan, dengan adopsi teknologi baru dan perubahan dalam praktik pertanian tradisional serta pola tangkap ikan.
Tidak hanya dalam sektor ekonomi, perubahan sosial budaya juga tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat NTB, termasuk dalam hal agama, pendidikan, dan budaya populer. Misalnya, dengan peningkatan akses terhadap pendidikan dan informasi, terjadi perubahan dalam pemahaman agama dan nilai-nilai keagamaan, serta adopsi praktik-praktik baru yang lebih serasi dengan zaman modern.Â
Di sisi lain, budaya populer juga mengalami transformasi, terutama dalam bentuk musik, seni pertunjukan, dan mode, yang mencerminkan pengaruh dari luar serta adaptasi terhadap tren global dalam industri hiburan.
Namun demikian, perubahan sosial budaya di Provinsi NTB juga menghadapi tantangan, seperti pengaruh dari luar yang mungkin mengancam keberlangsungan nilai-nilai lokal serta kesenjangan antara generasi muda yang terpapar dengan budaya populer global dan generasi yang lebih tua yang lebih melestarikan tradisi lokal.Â
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan masyarakat NTB untuk secara bijaksana mengelola perubahan sosial budaya ini agar tetap menjaga keberagaman budaya dan identitas lokal sambil memanfaatkan potensi positifnya dalam mendukung pembangunan dan kemajuan masyarakat.
Pengaruh teknologi komunikasi terhadap pola komunikasi dan interaksi sosial masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) telah membawa perubahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Dengan semakin mudahnya akses dan penyebaran teknologi komunikasi seperti telepon seluler, internet, dan media sosial, masyarakat NTB kini memiliki lebih banyak pilihan dalam cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi.Â
Hal ini telah mengubah pola komunikasi tradisional yang lebih berbasis langsung dan lokal menjadi lebih cenderung ke arah komunikasi digital yang lebih global dan terhubung. Interaksi sosial pun telah berubah, dengan orang-orang di NTB kini memiliki kesempatan untuk terhubung dengan individu dari luar daerah mereka secara lebih mudah, serta mengakses informasi dan budaya dari luar wilayah mereka dengan cepat dan efisien.Â
Meskipun memberikan manfaat dalam meningkatkan konektivitas dan akses informasi, perubahan ini juga membawa tantangan baru dalam menjaga keberlangsungan nilai-nilai budaya lokal dan mempertahankan kualitas interaksi sosial yang autentik di tengah arus globalisasi teknologi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI