Mohon tunggu...
putri nabilah
putri nabilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa/Universitas Airlangga

hobi mendengarkan lagu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Prosedur Pemeriksaan Radiografi Cervical Left Posterior Oblique

23 Desember 2022   13:18 Diperbarui: 23 Desember 2022   13:21 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan di Ruang Praktikum Radiografi Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga Surabaya. Dalam penelitian ini, populasi penelitian diambil dari keseluruhan percobaan expose dengan pemeriksaan cervical yang diperiksa menggunakan teknik radiografi cervical Left Posterior Oblique. Sampel yang digunakan adalah phantom cervical Left Posterior Oblique. Persiapan alat yang akan digunakan dalam penelitian secara lengkap, sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dengan lancar. Dalam penelitian ini alat yang digunakan sebagai penunjang pemeriksaan meliputi:. Sinar-X, Kaset (Computed Radiography Image Plate), Image plate reader. Variabel Penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian dapat ditarik kesimpulan. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik pemeriksaan radiografi cervical LPO (Left Posterior Oblique) dengan arah sinar 15 ke cranial dan tegak lurus Analisis data dimulai dari hasil observasi atau pengamatan secara langsung terhadap jalannya pemeriksaan cervical. Selanjutnya peneliti mengkaji dari data-data yang dikumpulkan dengan literatur untuk membahas permasalahan yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada pemeriksaan Radiografi Cervical LPO (Left Posterior Oblique) ini menggunakan pesawat sinar-X di Ruang Praktikum Radiografi Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Universitas Airlangga Surabaya Pesawat yang digunakan telah memiliki tingkat presisi penyudutan yang optimal, serta memiliki penunjuk penggunaan sudut yang digunakan, Selain itu alat yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah Kaset (Computed Radiography Image Plate), Image plate reader dan Laser Printer.

Pada Pemeriksaan Radiografi Cervical LPO (Left Posterior Oblique) ini pasien tidak ada persiapan khusus sebelum dilakukan pemeriksaan, namun harus memberikan penjelasan kepada pasien (keluarga pasien) tentang hal-hal yang harus dilakukan selama pemeriksaan berlangsung. Pasien diinformasikan untuk melepas terlebih dahulu benda-benda yang dapat mengganggu terhadap hasil radiograf. Posisi Pasien berdiri lurus dan rileks menghadap tabung sinar-X (arah sinar-X, dengan kedua lengan lurus disamping tubuh. Mid Sagital Plane (MSP) sejajar dengan bucky stand, tubuh dan kepala pasien dirotasikan 45 membentuk sudut terhadap bucky stand. Posisi objek yaitu cervical diatur di tengah kaset dengan meluruskan garis tengah pada kaset, tubuh dan kepala diputar ke 45 posisi miring, leher diatur sedikit ekstensi. Pada Pemeriksaan Radiografi Cervical LPO (Left Posterior Oblique) tegak lurus, Central Ray diatur tegak lurus dengan bidang film tepat di pertengahan film, dengan menyalakan lampu kolimator dan luas lapangan penyinaran dibatasi sesuai dengan besarnya objek. Sedangkan Pada Pemeriksaan Radiografi Cervical LPO (Left Posterior Oblique) Arah Sinar 15 cervical, sinar diarahkan 15 cervical terhadap kaset. Central Point diatur tepat pada daerah cervical ke-4 yaitu pada pertengahan cartilago thyroid. Faktor Eksposi yang digunakan yaitu Tegangan tabung yaitu 75 kV, Kuat arus 200 mA dan Waktu 0,14 sekon. FFD (focus film distance) yang digunakan adalah 100 cm.

Pemilihan central ray dengan menyudutkan tube x-ray atau tegak lurus horizontal dalam mengerjakan sebuah pemeriksaan sangatlah penting terhadap hasil dari pemeriksaan tersebut. Berdasarkan hasil radiograf teknik radiografi cervical LPO (Left Posterior Oblique) dengan menggunakan sudut 15 cranial menunjukkan foramen intervertebralis tampak lebih jelas dan berbentuk lebih bulat. Sedangkan hasil radiograf dengan tanpa penyudutan menunjukkan foramen intervertebralis lebih terlihat sempit. Dari segi hasil kedua perlakuan tersebut sudah terlihat adanya perbedaan diantara kedua kelompok, terbukti dengan perhitungan rata-rata lebarnya foramen intervertebralis pada setiap kelompok sampel yang menunjukkan sampel dengan diberikan perlakuan arah sinar 15 cranial hasil rata ratanya lebih besar dibandingkan dengan sampel yang diberikan perlakuan arah sinar tegak lurus horizontal. Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi adalah arah sinar yang digunakan, radiografi akan menghasilkan gambaran yang baik pada arah sinar menyudut 20 cranial karena objek pada radiograf yang akan dievaluasi terlihat lebih jelas dibandingkan dengan arah sinar tegak lurus.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan tentang teknik radiografi cervical LPO (Left Posterior Oblique) dengan menggunakan penyudutan 15 cranial dan tegak lurus maka diperoleh kesimpulan yaitu Pada Pemeriksaan Radiografi Cervical LPO (Left Posterior Oblique) ini pasien tidak ada persiapan khusus sebelum dilakukan pemeriksaan. Posisi Pasien berdiri lurus dan rileks menghadap tabung sinar-X (arah sinar-X, dengan kedua lengan lurus disamping tubuh. Mid Sagital Plane (MSP) sejajar dengan bucky stand, tubuh dan kepala pasien dirotasikan 45 membentuk sudut terhadap bucky stand. Posisi objek yaitu cervical diatur di tengah kaset dengan meluruskan garis tengah pada kaset, tubuh dan kepala diputar ke 45 posisi miring, leher diatur sedikit ekstensi. Berdasarkan hasil radiograf teknik radiografi cervical LPO (Left Posterior Oblique) dengan menggunakan sudut 15 cranial menunjukkan foramen intervertebralis tampak lebih jelas dan berbentuk lebih bulat. Sedangkan hasil radiograf dengan tanpa penyudutan menunjukkan foramen intervertebralis lebih terlihat sempit.

REFERENSI

An Introduction to Techniques and Applications (3rd edition) by J. Anthony Seibert and Elizabeth A. Krupinski.

Fundamentals, Industrial Techniques, and Applications (2nd edition) by David L. Carroll.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun