Mohon tunggu...
Putri Nabila
Putri Nabila Mohon Tunggu... -

Politik & Sastra

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadis-gadis Pedalaman Baduy

28 Februari 2018   17:58 Diperbarui: 28 Februari 2018   18:05 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya @senjahatimu (Instagram)

Jauh di kaki gunung yang asri

Pohon pohon melindungi tiap anak gadis yang tumbuh

Dan sungai turut bertualang dalam kehidupan yang mengalir

Gadis gadis pedalaman menenun menghabiskan hari

Bertelanjang kaki menyusuri hutan untuk berbagi kisah.

.

Moderenisasi tak pernah sampai ke Baduy

Saat gadis-gadis kota genit teknologi

Gadis gadis Baduy menelisik pedalaman tempat persinggahan mimpi

Yang hadir hanya impian tentang panen disini.

.

Pada permulaan hari gadis Baduy melipat kain samping

Sambil bersenandung kecil menuju Leuwit

Bersiap menata hari panjang penuh kesederhanaan

Deretan padi merunduk mulai menguning

Pertanda panen mulai bergairah

Sirih membias merah

Di hias bibir gadis Baduy merekah

.

Gemercik mata air berlarian

Mengalirkan segar dunia pedalaman

Sumber hakiki setiap zaman

Terhampar luas ladang di sudut-sudut lereng

Ukiran sawah terselimuti kabut liar

Gadis gadis Baduy mendiami khatulistiwa kehijauan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun