Kegiatan perlombaan nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) melalui ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diikuti oleh beberapa tim dari seluruh universitas di Indonesia yang sebelumnya telah dinyatakan lulus seleksi pendanaan 2024. Salah satu tim PKM Riset Eksakta (RE) Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang lolos pendanaan atas gagasan dan inovasi yang diajukan ialah tim yang didampingi oleh Dr. apt. Rifki Febriansah, M.Sc yang terdiri atas Putri Nabila Candraningtyas sebagai ketua, Riyanti Raf'al Dini sebagai anggota satu, dan Hujjatunnisaa Fikriyyah Quraani sebagai anggota dua dengan tema biologi dan teknologi farmasi yang berfokus pada riset antikanker.
Pada riset ini, tim yang akrab disebut dengan 'Blufera Team' memberikan sebuah terobosan baru berupa inovasi sediaan nanosuspensi fraksi sembung (Blumea balsamifera) sebagai minuman pendamping kanker melalui kajian network pharmacology dan penghambatan metastasis sel 4T1. Riset tersebut penting untuk dilakukan sebab penyakit kanker hingga saat ini masih menjadi permasalahan kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Kanker merupakan penyakit degeneratif, ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal secara terus-menerus dan tidak terkendali, berpotensi mengakibatkan kerusakan jaringan di sekitarnya serta penyebaran ke organ lain yang disebut metastasis. Salah satu jenis kanker yang banyak dialami dan ditakuti oleh perempuan ialah kanker payudara. Salah satu lini sel kanker payudara ialah sel 4T1 yang bersifat sangat metastatik (Liambo et al., 2022). Berdasarkan data Global Burden Cancer (GLOBOCAN) pada tahun 2020, kasus kanker payudara berjumlah 2.261.419 (11,7%) dengan kasus kematian berjumlah 684.996 (6,9%) di seluruh dunia. Sementara di Indonesia, kanker payudara menempati urutan tertinggi dengan jumlah kasus 65.858 (16,6%) dan jumlah kematian lebih dari 22.000 jiwa (Fahrurrozi & Wasilah, 2023).
Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan pengembangan dan riset lebih lanjut terkait senyawa aktif yang dapat berperan sebagai antikanker payudara pada lini sel 4T1. Sediaan nanosuspensi fraksi sembung (Blumea balsamifera) dipilih karena nanosuspensi merupakan sistem koloid dua fase yang terdiri dari partikel padat berukuran nano (0,1-1000 nm) yang terdispersi dalam fase cair dengan bantuan surfaktan. Sistem ini menawarkan laju disolusi yang lebih tinggi dan meningkatkan bioavailabilitas obat (Fadlilah & Gozali, 2022). Selain itu, tanaman sembung mengandung senyawa aktif flavonoid yang memiliki efek antikanker dengan memodulasi aktivitas enzim ROS-scavenging, berpartisipasi dalam menghentikan siklus sel, menginduksi apoptosis, autophagy, dan menekan proliferasi serta invasi sel kanker (Amalina et al., 2021).
Adapun prosedur riset yang akan dilakukan yaitu uji determinasi tanaman, ekstraksi dan fraksinasi, uji identifikasi senyawa menggunakan metode LC-MS, uji in silico dengan kajian network pharmacology, uji in silico dengan metode molecular docking, formulasi sediaan nanosuspensi, uji PSA, uji evaluasi fisik sediaan nanosuspensi, uji sitotoksik menggunakan metode MTT assay, dan uji metastasis dengan metode scratch wound healing assay. Riset ini dilakukan di beberapa laboratorium yang berbeda sesuai dengan kebutuhan riset dan uji yang akan dilaksanakan. Besar harapan Blufera Team agar dapat memberikan kontribusi pada dunia riset melalui gagasan dan inovasi dalam penanganan kanker, khususnya kanker payudara di Indonesia berbasis kekayaan sumber daya alam tanaman obat yang berada di dalamnya. Perkembangan riset Blufera Team dapat dipantau melalui akun media sosial Instagram dan TikTok dengan nama pengguna @blufera.nanosuspensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H