Mohon tunggu...
Putri NabilaRamadhani
Putri NabilaRamadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi upn veteran yogyakarta

mahasiswi yang slalu mengedepankan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mental Health pada Remaja

9 Agustus 2023   18:00 Diperbarui: 9 Agustus 2023   18:03 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan mental atau yang lebih dikenal dengan mental healt adalah permasalahan yang banyak terjadi pada zaman kontemporer ini, terutama pada remaja. Remaja sendiri diartikan manusia yang berusia 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun sampai 21 tahun. Remaja sekarang rentan mengalami Kesehatan mental. Apalagi saat ini para psikiater banyak didatangi oleh remaja dengan berbagai macam keluhan. Apakah gangguan Kesehatan mental wajar terjadi pada remaja?

Salah satu factor utama yang menyebabkan mental remaja down adalah tekanan dari orangtua. Sebagian besar orang tua menuntut banyak hal kepada anaknya. seperti mengharuskan anaknya untuk memperoleh nilai yang sempurna. Jika anak tidak mampu biasanya orang tua akan memarahi anaknya dengan tujuan membuat jera. Padahal hal ini sama sekali tidak membuat jera. Perlakuan yang seperti ini akan berdampak pada mental sang anak. Anak yang mendapat banyak tekanan dari orangtua bisa saja akan mengalami stress ringan bahkan hingga depresi. Hal ini termasuk permasalahan utama pada Kesehatan mental remaja.

Sedang berada di fase mencari jati diri juga bisa berdampak pada Kesehatan mental remaja. Pada fase ini biasanya remaja banyak mengalami problematika pada dirinya. Masalah masalah itu biasanya ada yang bersifat internal dan eksternal. Masalah internal ini adalah masalah remaja dengan dirinya sendiri, misalnya berekspetasi terlalu tinggi dengan dirinya sendiri. Beranggapan dirinya akan mampu melalukan suatu hal, namun ternyata tidak. Hal ini tentu akan menimbulkan rasa kecewa terhadap diri sendiri. 

Timbul rasa kecewa pada diri sendiri sebenarnya adalah hal yang wajar, jika sesuai dengan porsinya dan tidak berlarut larut serta menjadikan kecewa tersebut sebagai cambukan untuk berusaha lebih giat lagi kedepannya. Namun rasa kecewa yang berlebihan dapat memicu remaja mengalami stress. Akibatnya Kesehatan mentalnya bisa terganggu.

Nah untuk masalah eksternal bisa disebabkan oleh konflik pertemanan atau permasalahan asmara dengan lawan jenis yang banyak terjadi dikalangan remaja masa kini. Dampak dari hal ini adalah sikap remaja yang bisa saja menyakiti diri sendiri yang pada akhirnya  akan bermuara pada Kesehatan mental remaja.

Akan memasuki fase dewasa dan dituntut dengan tolak ukur kesuksesan masa depan, membuat remaja cemas akan masa depannya. Lingkungan sekitar menuntut remaja untuk mengejar profesi yang bergengsi, misalnya dokter, polisi, tentara dan profesi lainnya yang dianggap memenuhi standar kesuksesan. Padahal remaja tidak semuanya bisa memenuhi hal tersebut. Dengan banyaknya mulut mulut masyarakat sekitar yang menciptakan tolak ukur kesuksesan membuat remaja berpikir, apakah kelak saya bisa mengemban profesi itu?. Pertanyaan seperti ini seringkali muncul dikepala remaja, yang berujung pada rasa cemas yang bisa menyebabkan mentalnya seketika down.

Beberapa factor yang menjadi penyebab mental remaja rusak sebenarnya bisa diredam. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh para remaja dan masyarakat sekitarnya untuk meminimalisir gangguan Kesehatan pada remaja. Bagi orang tua, berusahalah untuk tidak menekan anak, tidak memaksakan sesuatu yang rasanya sulit untuk digapai anak.

Untuk para remaja, belajarlah mencintai diri sendiri dan banggalah terhadap diri sendiri. Lalu perbanyaklah beribadah serta lakukanlah hal hal yang membuat diri Bahagia, seperti melakukan self reward sebagai bentuk terimakasih kepada diri sendiri, ini akan sangat membantu dalam pencegahan gangguan mental. Dan kepada masyarakat luas, sadarilah Kesehatan mental sangat penting bagi manusia, terutama pada remaja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun