Kapuk Muara, Jakarta Utara (28/7/2020) – Pada masa pandemi Covid-19 masyarakat sangat membutuhkan olahan pangan yang dapat meningkatkan imunitas. Salah satu bahan pangan yang dapat meningkatkan imunitas yaitu rempah-rempah yang dapat diolah menjadi jamu empon-empon. Namun daya awet olahan jamu empon-empon tidak dapat bertahan lama yang mengakibatkan penurunan kualitas mutu dari khasiat jamu itu sendiri. Sangat diperlukan proses pengolahan yang tepat untuk mengolah jamu empon-empon supaya memiliki daya simpan yang cukup lama.
Salah satu Mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Diponegoro melakukan inovasi tentang pengolahan jamu empon-empon yang tepat yaitu dengan metode pengeringan oven. Metode pengeringan berfungsi untuk mengurangi kadar air sehingga jamu yang dihasilkan dapat bertahan lama. Proses pengolahan jamu empon-empon celup yaitu dengan tahapan persiapan bahan baku rempah seperti jahe, kunyit, temulawak, sereh, dan gula merah. Selanjutnya proses pembersihan, pemotongan, pengovenan, penghancuran menjadi bubuk, pengemasan menggunakan kantong teh celup, dan penyeduhan.
Pendistribusian jamu empon-empon celup dilakukan dengan cara  door to door dengan mendatangi masyarakat secara langsung. Kegiatan distribusi jamu dibarengi dengan sosialisasi manfaat jamu empon-empon dan pembagian makanan melalui dapur umum Brimob Polri yang terletak di Muara Baru, Jakarta Utara.
Harapan dari mahasiswa yang mengadakan kegiatan tersebut yaitu meningkatnya minat masyarakat untuk mengonsumsi jamu, sistem imun masyarakat meningkat sehingga tidak mudah tertular virus, dan diterapkannya pengolahan jamu yang benar di masyarakat pada kehidupan sehari-hari sehingga jamu empon-empon yang dihasilkan dapat lebih awet.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H