Mohon tunggu...
Putri Mutias
Putri Mutias Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

Ilmu politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosiologi Politik Gerakan Sosial dan Pengaruhnya bagi Perlawanan

18 April 2024   11:00 Diperbarui: 18 April 2024   12:31 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivisme yang menuntut pelayanan negara terhadap kepentingan masyarakat (welfare state activism) di Eropa, gerakan masyarakat raya (great society), dan program memerangi kemiskinan (war on poverty) yang dicanangkan oleh pemerintahan John F. Kennedy dan Lindon B. Johnson di Amerika Serikat pada awal dekade tahun 1960-an turut menciptakan iklim pembaruan.

Aliran pemikiran kalangan sosialis mempengaruhi perspektif gerakan sosial.

Pemikiran sosialis disebarkan melalui media ilmiah seperti jurnal populer.

Media seperti New Left Review dan Monthly Review memainkan peran penting.

Aktivitas intelektual menjadi pencetus teori gerakan sosial.

Upaya menciptakan legitimasi bagi gerakan sosial terjadi pada saat itu.

Konsep ini membahas serangkaian even yang melibatkan kekerasan aktual atau ancaman, seperti revolusi, perang gerilya, penentangan, kerusuhan, dan kudeta. 

Gurr mengklasifikasikan kekerasan politik ke dalam tiga kategori besar yaitu sbb: 

Huru-hara adalah kekerasan yang relatif spontan dan tak terorganisir, melibatkan partisipasi umum yang besar, termasuk pemogokan politik, kerusuhan, benturan politik, dan penentangan lokal.

Konspirasi adalah kekerasan politik yang sangat terorganisir, dengan keikutsertaan yang terbatas, termasuk pembunuhan politik secara terorganisir, terorisme skala kecil, perang gerilya skala kecil, kudeta, dan pergolakan.

Perang domestik adalah kekerasan politik yang sangat terorganisir, melibatkan partisipasi massa yang luas, dirancang untuk menggulingkan rezim yang berkuasa atau meruntuhkan negara dengan menggunakan kekerasan secara ekstensif, termasuk terorisme berskala besar, perang gerilya, dan revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun