Aktivisme yang menuntut pelayanan negara terhadap kepentingan masyarakat (welfare state activism) di Eropa, gerakan masyarakat raya (great society), dan program memerangi kemiskinan (war on poverty) yang dicanangkan oleh pemerintahan John F. Kennedy dan Lindon B. Johnson di Amerika Serikat pada awal dekade tahun 1960-an turut menciptakan iklim pembaruan.
Aliran pemikiran kalangan sosialis mempengaruhi perspektif gerakan sosial.
Pemikiran sosialis disebarkan melalui media ilmiah seperti jurnal populer.
Media seperti New Left Review dan Monthly Review memainkan peran penting.
Aktivitas intelektual menjadi pencetus teori gerakan sosial.
Upaya menciptakan legitimasi bagi gerakan sosial terjadi pada saat itu.
Konsep ini membahas serangkaian even yang melibatkan kekerasan aktual atau ancaman, seperti revolusi, perang gerilya, penentangan, kerusuhan, dan kudeta.Â
Gurr mengklasifikasikan kekerasan politik ke dalam tiga kategori besar yaitu sbb:Â
Huru-hara adalah kekerasan yang relatif spontan dan tak terorganisir, melibatkan partisipasi umum yang besar, termasuk pemogokan politik, kerusuhan, benturan politik, dan penentangan lokal.
Konspirasi adalah kekerasan politik yang sangat terorganisir, dengan keikutsertaan yang terbatas, termasuk pembunuhan politik secara terorganisir, terorisme skala kecil, perang gerilya skala kecil, kudeta, dan pergolakan.
Perang domestik adalah kekerasan politik yang sangat terorganisir, melibatkan partisipasi massa yang luas, dirancang untuk menggulingkan rezim yang berkuasa atau meruntuhkan negara dengan menggunakan kekerasan secara ekstensif, termasuk terorisme berskala besar, perang gerilya, dan revolusi.