Mohon tunggu...
Putri Musalamah
Putri Musalamah Mohon Tunggu... Psikolog - Konselor, trainer, SDM dan fasilitator parenting

9 tahun menggeluti dunia pendidikan dan konseling remaja, tertarik dengan ilmu parenting. Kini menfokuskan diri di bidang SDM dan HRD.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peneliti Menemukan Alasan Anak Sulit Berbohong Pada Ibunya

25 Oktober 2024   10:31 Diperbarui: 25 Oktober 2024   10:52 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembukaan

Banyak dari kita pasti memiliki pengalaman berbohong, terutama berbohong pada orang tua. Entah kebohongan kecil atau kebohongan besar. Tetapi anehnya jarang sekali kita bisa berhasil membohongi ibu. Seolah memiliki indra ke enam ibu selalu tahu kebohongan kita. Bukan hanya soal kebohongan ibu juga bisa merasakan dikala kita merasa sedih, bahkan bisa merasakan kalau kita dalam bahaya.

Lalu benarkah ibu kita memiliki ilmu ghaib atau indra keenam. Apakah benar kalau ibu kita bisa melihat kegiatan anaknya lewat kuku jari jempolan. Ataukah ibu juga bisa membaca jidad kita tentang apa yang kita pikirkan sampai tahu kita sedang sedih bahkan terancam?, berikut penelitianya.

DNA Yang Tersimpan

Penelitian yang dilakukan oleh Wiliam dkk pada tahun 2012, menujukkan bahwa ada DNA yang sengaja ditinggalkan di dalam tubuh ibu. Penelitian yang di ulas ulang oleh DR. Habib Sedegi ini menjelasakan bahwa ada DNA anak yang tersimpan di dalam tubuh ibu. DNA ini hidup di sana dan berjalan beriringan dengan organ tubuh lainya.

Metode

Penelitian ini ditujukkan untuk menjawab terkait intuisi seorang ibu pada anaknya. Dari 59 Subjek yang diteliti, ditemukan 37 partisipan yang otaknya memiliki DNA anak kandungnya. Tentu saja pertisipan disini sudah dinyatakan meninggal, dengan rentan usia 32 sampai 101 tahun.

Hasil

Penelitian ini menujukkan ada kromosom Y (kromosom milik laki-laki) yang ditemukan di otak ibu. Kromosom ini jelas bukan dibawa oleh ibu dari ayahnya, karena jelas jika itu dibawa dari ayah harusnya si ibu lahir dengan jenis kelami laki-laki. Lalu darimana kromosom ini berasal jika bukan dari kromosom bayi laki-lakinya. Jelas tidak mungkin juga kromosom ini didapat dari suaminya.

Penjelesan ilmiahnya, selama mengandung ibu akan memberikan makanan lewat palsenta. Dari siniliah terjadi pertukaran DNA. Melalui plasenta DNA di kirim ke tubuh ibu, dan hidup disana. Inilah alasan logis mengapa bayi di dalam tubuh ibu tidak dianggap benda asing oleh otak. Otak justru membentuk system untuk melindungi si janin. Kromosom yang tertanam inilah yang menyebabkan janin dianggap sebagai bagian dari tubuh.

Mekanisme Maha Sempurna dari sang Pencipta ini dibuat untuk membuat janin mendapatkan apa yang ia butuhkan. Dari sinilah terjadi pertukaran informasi, dimana ketika anak merasa lapar maka ibu juga bisa merasakan, begitu pula sebaliknya. Pernah mendengarkan ketika ibu bersedih, janin juga turut bersedih? Inilah sebabanya ibu hamil tidak boleh bersedih. Kegiatan ini terus berlangsung sampai si bayi lahir kedunia. Ibu akan memiliki intuisi untuk menegtahui kondisi anaknya. Baik kelaparan, sedih, bahagia bahakan jika nyawanya terancam.

Intuisi ini ada pada semua ibu, yang membedakan adalah ada ibu yang menjaga intuisi ini tetap tajam ada yang membiarkan pudar. Tentunya ibu yang memiliki kedekatan dengan anak akan jauh lebih tajam intusinnya dibanding dengan yang tidak dekat.

Sumber :

Wiliam, dkk. 2021. Male Microchimerism in the Human Female Brain. 

https://medium.com/@drsadeghi/the-science-of-a-mothers-intuition-d17ff4577d04

https://journals.plos.org/plosone/article?id=10.1371%2Fjournal.pone.0045592

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun