Mohon tunggu...
Putri Mufatikah
Putri Mufatikah Mohon Tunggu... -

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga, prodi Ilmu Komunikasi tahun 2015. Menjalani hidup ini hanya untuk mencari ridho-Nya. Semoga selalu dalam lindungan-Nya.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Warisan Korupsi di Indonesia

3 Januari 2016   14:08 Diperbarui: 3 Januari 2016   16:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian untuk fase yang ketiga yaitu masa modern ini. Seperti apakah perkembangan korupsi ini di masa modermn sekarang ini. fase perkembangan praktek korupsi ini di zaman modern seperti sekarang ini sebenarnya dimulai saat lepasnya bangsa Indonesia daei belenggu penjajahan. Akan tetapi budaya yang ditinggalkan oleh penjajah kolonial tidak serta merta lenyap begitu saja. Salah satu warisan yang ditinggalkan adalah budaya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Warisan kok ya korupsi, hadeuuuh. Hal tersebut tercemin dari perilaku pejabat-pejabat pemerintahan yang bahkan telah dimulai di era Orde lama Soekarno, yang akhirnya semakin berkembang dan tumbuh subur di pemerintahan Orde Baru Soeharto hingga saat ini. seklai lagi, pola kepemimpinan yang cenderung otorite dan anti-kitik, membuat jalan bagi terjadinya praktek korupsi di mana-mana semakin terbuka. Alhasil Indonesia sendiri berhasil menjadi salah satu Negara terkorupsi di dunia bahkan hingga saat ini.

Yah itulah sedikit yang bisa saya kasih tahu tentang sejarah awal dari korupsi yang sat ini berkembang di Indonesia. Dan seperti itulah korupsi lahir. Justru korupsi ini tumbuh karena adanya kalicikan dari para pejabat-pejabat atau para petinggi-petinggi negara. Akan tetapi sebenarnya kita bisa mengurangi adanya korupsi di negara kita ini. kenapa mengurangi tidak langsung menghilagkan korupsi ini? karena untuk korupsi yang sudah mendarah daging ini sangat sulit untuk dihilangkan secara menyeluruh. Tentunya membutuhkan gerakan dari berbagai kalangan. Tidak hanya orang yang melakukan korupsi saja. Tentu saja dari seluruh masyarakat juga diperlukan keikutsertaannya dalam mmemerangi Korupsi, Kolusi dan Nepotisme   (KKN).

Dan bagaimana dengan para pejabat agar tidak tergoda dengan jabatan yang ia sandang. Tentunya ia harus memperkuat iman agar tidak mudah tergoda. Dan selalu ingat dengan tanggugn jawab yang ia emban sekarang. Masyarakat memilih para pejabat karena mereka percaya dengan memilih mereka sebagai perantara masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya. Dengan pedoman dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Segini mungkin yang bisa saya berikan, mohon maaf apabila ada kesalahan dalam memberikan informasi.

 

sumber : http://www.herdi.web.id/jejak-budaya-korupsi-di-indonesia/

              htto://www.google.com

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun