Mohon tunggu...
Mustika PutriMillenia
Mustika PutriMillenia Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Jember

Mahasiswa Perencanaan Wilayah Kota NIM 181910501022

Selanjutnya

Tutup

Nature

Perencanaan Pengembangan Wilayah Agro Industri Berdasarkan Analisis SIG di Kabupaten Lampung Tengah

20 Juni 2020   11:15 Diperbarui: 20 Juni 2020   11:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam suatu Kebijaksanaan perekonomian pertanian Pemerintahan menyebutkan bahwa, kegiatan pertanian yang mencakup tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan kelautan yang kemudian diarahkan pada perkembangan pertanian maju, efisien dan tangguh. 

Pembangunan pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani, peternak dan nelayan serta untuk memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan untuk berusaha, menunjang kegiatan industry serta meningkatkan kegiatan ekspor.

Sementara itu, untuk kebijaksanaan perkonomian di bidang industry disebutkan bahwa pembangunan industry sebagai bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih kokoh lagi dan seimbang, yaitu struktur ekonomi dengan titik berat industry yang maju didukung oleh pertanian yang tangguh. 

Dengan memperhatikan kebijaksanaan nasional diatas, baik untuk pertanian maupun dalam bidang industry, jelas bahwa basis ekonomi Negara Indonesia adalah pertanian yang didukung ataupun mendukung kegiatan industry.

Oleh karena itu, untuk memperlancar terselenggaranya kebijaksanaan perekonomian tersebut diperlukan juga suatu kegiatan yang dapat menjembatani transformasi antara sektor pertanian dengan sektor industry. Agro industry merupakan pilihan yang menarik sebagai suatu strategi untuk mendukung proses lanjut transformasi structural dari sektor ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian sederhana kea rah struktru perekonomian yang didukung oleh sektor industry. 

Berdasarkan analisis bahwa penggunaan lahan menunjukkan adanya perubahan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan Kabupaten Lampung Tengah sedang menjalani pembenahan tata ruang sejak dilakukannya otonomi daerah dan pemekaran wilayah. Penggunaan lahan yang dapat diekstrak dari citra satelit Landsat TM antara lain adalah Hutan, Rawa, Perkebunan, Kebun Campur, Tegalan/Ladang, Sawah, Belukar, Permukiman, Danau / Air, Lahan Terbuka.

Penentuan lokasi industry dilakukan dengan cara menganalisis aspek fisik yang terdiri dari informasi penggunaan lahan yang saat ini, informasi kesesuaian lahan dan analisis finansial / aspek sosial ekonomi. Pendekatan yang dapat digunakan adalah analisis keuangan / lokasi secara statistic (kuantitatif) dengan menghitung nilai jumlah harkat atau skor parameter penentu lokasi pada setiap wilayah. Dari data sosial ekonomi penting juga untuk informasi adalah ketersediaan tenaga kerja dengan melihat jumlah penduduk yang produktif yaitu usia (15-59 tahun). 

Produktivitas lahan dalam menhasilkan produksi bahan baku lokasi pasar (kota), asumsi yang dilakukan bahwa seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Tengali mempunyai peluang untuk didirikan pusat-pusat agro industry untuk ketiga jenis tanaman seperti (padi, jagung, dan singkong). Berdasarkan data pada "Lampung Tengah dan dalam angka tahun 1999" pada Kabupaten Lampung Tengah terdapat 12 Kecamatan.

Berdasarkan pada analisis dari data diatas maka penentuan lokasi industry untuk setiap jenis tanaman dapat dikelompokkan menjadi 3 zonasi agro industry, dibagi menjadi 3 wilayah zonasi yaitu wilayah zonasi bagian Barat, Tengah dan Timur. Bagian wilayah Barat ( Padang Ratu, Kali Rejo dan Bangun Rejo ), untuk wilayah zonasi bagian Tengah ( Gunung Sugih, Trimurjo, Punggur, Seputih Raman dan Terbanggi Besar ), untuk wilayah zonasi Timur ( Seputih Mataram, Seputih Banyak, Seputih Surabaya dan Rumbia ).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun