Faktor-faktor keberhasilan dakwah mencakup banyak aspek. Contohnya adalah memanfaatkan teknologi dan ketepatan dalam memilih pendekatan, strategi serta metode dakwah.
Akan tetapi, dalam konteks praktisnya, hal yang tidak kalah pentingnya ialah pengembangan bahasa retorika dakwah.
Karena itu, dalam mengembangkan retorika dakwah secara verbal, baik lisan maupun tulisan, minimal harus memperhatikan tiga hal, yaitu menggunakan bahasa baku, berbasis data, dan berbasis riset.
Pertama, harus menggunakan bahasa baku atau standar. Bahasa baku adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Bahasa baku umumnya digunakan dalam forum resmi. Meski begitu, perlu disampaikan di sini bahwa bahasa asing dapat dijadikan selingan dalam setiap komunikasi baik lisan maupun tulisan. Tujuannya, untuk memberi keyakinan kepada audiens. Bahasa gaul atau bahasa daerah terkadang penting juga satu dua kali dipilih. Tujuannya untuk mengajak audiens lebih dekat dengan pembicara dan agar ada joke atau candaan sebagai ice breaking. Â
Kedua, informasi yang disampaikan harus berbasis data. Data adalah fakta yang belum diolah. Sementara fakta adalah apa saja yang tertangkap oleh indra manusia, ada, dan nyata. Data itu dapat berupa simbol, angka, dan kata-kata. Yang dimaksud berbasis data adalah materi atau tema yang disampaikan berdasar fakta. Setiap fakta umumnya dapat diverifikasi bersama-sama.
Ketiga, informasi yang disampaikan berbasis riset. Riset adalah penelitian yang dimulai mengumpulkan data, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Hasil riset yang bisa dikutip misalnya tentang jumlah penduduk Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan, pendidikan, pendapatan per kapita, dan lain-lain.
Inilah pengembangan bahasa retorika dakwah yang dipandang menjadi salah satu faktor keberhasilan dakwah yang sudah umum, seperti pemanfaatan teknologi dan ketepatan memilih pendekatan, strategi dan metode dakwah.
Penulis: Putri Maharani dan Syamsul Yakin, Mahasiswa dan Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H