Mohon tunggu...
Putri Meika
Putri Meika Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Degradasi Moral dan Media Sosial

12 April 2015   21:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:12 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seiring berkembangnya teknologi Indonesia mengalami tantangan yang tidak kalah berbahaya dari narkoba yang telah memporakporandakan kelanjutan generasi muda Indonesia. Berbagai macam media sosial yang ditawarkan perlahan-lahan merubah pola kehidupan masyarakat Indonesia yang seharusnya bercorak gotong royong dengan semangat kekeluargaan, tetapi seperti yang telah kita semua ketahui adanya media sosial, seperti facebook, twitter, path dan lain sebagainya menjadikan dunia maya lebih menarik daripada berinteraksi secara langsung di dunia nyata. Ini sungguh memprihatinkan, kebersamaan yang seharusnya dipupuk malah semakin terkikis, belum lagi adanya degradasi moral yang semakin meningkat.

Degradasi moral yang saya bicarakan sangat berhubungan dengan dunia maya sebut saja contohnya kehadiran facebook yang pada awalnya sebagai media telekomunikasi modern, ternyata banyak memberikan efek samping yang sangat kuat bagi Indonesia. Banyak sekali kejadian atau peristiwa pelanggaran hukum terjadi karena media sosial ini, pengguna yang merasa telah tergantung dengan media sosial cenderung mengungkapakan apapun yang dirasakannya ke dalam akun media sosialnya, begitupun yang sedang dilanda para pemuda Indonesia. Ketergantungan ini disebut dengan Social Media Anxiety Disorder, ini sebuah sindrom dimana pengguna media sosial akan selalu khawatir apabila dalam sehari 24 jam tidak membuka akun media sosialnya.

Banyaknya contoh dari degradasi moral pada media sosial, seperti banyak remaja yang mengunggah foto yang tidak senonoh tanpa peduli dengan nilai-nilai agama, kemudian yang paling sering adalah adanya status-status yang menyebakan masalah. Seperti halnya kasus Florence salah satu mahasiswa universitas di Yogya mendapatkan masalah karena memposting status yang menyinggung warga Yogya menjadikan dia berhadapan dengan hukum. Seolah belum belajar dari kasus tersebut seorang perempuan bernama Dewi mendapatkan sorotan karena menghujat pakaian adat jawa yang digunakan Didi Kempot saat tampil disalah satu acara distasiun televisi.

Moral yang semakin menurun bahkan tidak pernah dianggap lagi dapat menimbulkan kekacauan yang besar dan dapat berakibat pada hancurnya sebuah bangsa. Oleh karena itu kita sebagai penerus dan penentu arah bangsa Indonesia sebaiknya memupuk kembali moral dan nilai yang telah lama hilang. Kita dapat kembali mengingat kembali moral itu pada Pancasila, sumber nilai dan moral Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan juga kurangi penggunaan media sosial karena dapat membuat kita menjadi mahluk yang apatis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun