Mohon tunggu...
putrimedyalestari
putrimedyalestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura

Saya memiliki kepribadian yang suka bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kecerdasan Buatan dan Etika, Menavigasi Tantangan Moral dalam Penggunaan Artificial Intelligence (AI)

28 November 2024   06:35 Diperbarui: 28 November 2024   06:45 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Fenomena ini dikenal sebagai "bias algoritma". Oleh karena itu, penting untuk melakukan audit dan pengujian terhadap algoritma yang digunakan dalam sistem AI secara rutin, guna memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak mendiskriminasi kelompok tertentu. Transparansi dalam pengembangan algoritma dan pelibatan berbagai pihak dalam proses pelatihan data juga diperlukan untuk memitigasi potensi bias.

3. Tanggung Jawab atas Keputusan AI

Salah satu pertanyaan etika yang kompleks adalah siapa yang bertanggung jawab ketika AI membuat keputusan yang salah atau berbahaya. Sebagai contoh, dalam mobil otonom yang diprogram untuk menghindari kecelakaan, siapa yang bertanggung jawab jika mobil tersebut menyebabkan kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki atau pengemudi lain? 

Apakah itu pengembang perangkat lunak, perusahaan yang memproduksi mobil, atau bahkan pengemudi (dalam kasus mobil yang masih memerlukan intervensi manusia)?

Isu ini semakin penting seiring dengan berkembangnya penggunaan AI dalam sektor-sektor yang berdampak langsung pada kehidupan manusia, seperti dalam dunia medis atau hukum. AI dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit, meresepkan obat, atau bahkan memberikan saran hukum. 

Jika keputusan AI tersebut keliru dan menyebabkan kerugian atau bahkan kematian, siapa yang akan dimintai pertanggungjawaban? Pertanyaan ini menuntut adanya pembaruan dalam regulasi dan pedoman hukum untuk menetapkan tanggung jawab yang jelas antara manusia dan mesin dalam konteks pengambilan keputusan berbasis AI.

4. Dampak AI terhadap Pekerjaan dan Ekonomi

Penggunaan AI juga menimbulkan dilema etika terkait dampaknya terhadap ketenagakerjaan. Seiring dengan otomatisasi berbagai pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, banyak sektor pekerjaan yang terancam digantikan oleh teknologi. 

Misalnya, robot-robot yang digunakan dalam pabrik atau algoritma yang mengelola layanan pelanggan, dapat menggantikan pekerjaan-pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi menambah tingkat pengangguran dan memperburuk ketimpangan ekonomi. Pekerja dengan keterampilan rendah yang mudah digantikan oleh mesin dapat mengalami kesulitan untuk mencari pekerjaan baru yang serupa. 

Sebaliknya, pekerja dengan keterampilan tinggi di bidang teknologi dan pengembangan AI akan semakin dibutuhkan. Ini menciptakan ketimpangan yang lebih besar antara mereka yang memiliki akses ke pendidikan dan keterampilan teknologi, dan mereka yang tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun