Menelisik Fenomena Generasi Strawbery di Kalangan Generasi Z

3.Hati-Hati dalam self diagnosis. Hadapi situasi dengan sekuat tenaga, karena ujian dalam hidup adalah hal yang biasa terjadi. Berhati-hati terhadap media sosial, karena media sosial dapat mengomentari orang dan membicarakan masalah yang terkadang dilebih-lebihkan.

4.Peran orang tua: Orang tua harus mampu menjadi role model anaknya. Orang tua harus memberi contoh bagaimana ketika menghadapi suatu kegagalan atau menghadapi ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita tetapi mereka bisa bangkit kembali dan tidak menyerah. Peran orang tua sangatlah penting untuk membangun mental anak yang tangguh. Anak tidak boleh terlalu dimanjakan dan harus di ajarkan cara bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

5.Peran pendidik: Seorang pendidik harus mampu mengembangkan situasi yang menyenangkan dalam pembelajaran.

Generasi muda merupakan agen perubahan, baik buruknya masyarakat tergantung pada generasi penerusnya. Tujuh tahun kemudian seluruh gen z berada dalam usia produktif dan menjadi penentu nasib Indonesia kedepannya. Namun, saat ini masih banyak sekali gen z yang mudah terpengaruh, sensitive dan kurang Tangguh dalam menghadapi tekanan dan tantangan. Generasi ini lah yang dinamakan generasi strawberry ini memiliki banyak keunggulan salah satunya yaitu memiliki pemikiran yang kreatif dan brilian. Akan tetapi mindset mereka menjadikan generasi strawberry ini generasi yang lemah. Dimana mereka selalu pesimis dan tidak mau keluar dari zona nyamannya. Untuk mencegah generasi yang lemah seperti generasi strawberry ini dibutuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri, peran orang tua, peran pendidik dan juga peran lingkungan sekitar.

Jadi sebagai generasi muda, kita harus memiliki pemikiran-pemikiran positif, memanfaatkan teknologi untuk mengasah minat dan bakat, menggunakan gagasan kreatif dengan tepat, bekolaborasi dengan antar generasi serta berusaha terus adaptif ditengah ketidakpastian zaman, menuju generasi yang hebat.