Mohon tunggu...
Putri Maulidya Fitri
Putri Maulidya Fitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Agronomi

Konten ini berisi tentang budidaya di bidang pertanian dikarenakan saya menempuh kuliah dengan program studi agronomi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Respon Tanaman Kedelai Varietas Anjasmoro dan Grobogan terhadap Cekaman Kekeringan

14 Juni 2024   10:17 Diperbarui: 14 Juni 2024   10:56 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Putri Maulidya Fitri dan Sundahri

Fakultas Pertanian UNEJ

LATAR BELAKANG

Kedelai merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang penting selain padi dan jagung. Kedelai dalam 100 g memiliki kandungan gizi diantaranya 331 kkal kalori, 34.9 g protein, 34.8 g karbohidrat, 4.2 g serat, 227.0 mg kalsium, 585 mg fosfor, 8 mg besi, dan 1 mg vitamin B1 (Gaol dkk., 2018). Berdasarkan banyaknya kandungan gizi dari kedelai menyebabkan jumlah permintaan yang cukup tinggi. Produksi kedelai tahun 2018 sebesar 82,598 ton sedangkan kebutuhan kedelai mencapai 2,5 juta ton (BALITKABI, 2018). Jumlah permintaan dengan produksi kedelai tidak seimbang. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia harus mengimpor kedelai untuk memenuhi permintaan masyarakat dalam negeri.

Kedelai adalah tanaman pangan yang tidak tahan genangan air. Musim yang tidak menentu menyebabkan petani tidak dapat memprediksi waktu yang tepat untuk budidaya tanaman kedelai. Perkiraan cuaca yang tidak menentu mengakibatkan banyak tanaman kedelai yang ditanam saat curah hujan sangat tinggi. Hal tersebut mengakibatkan kedelai mudah terserang hama penyakit sehingga tidak jarang terjadi kegagalan panen (Mahendra dkk., 2019). Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan penanaman varietas unggul tahan cekaman penggenangan.

Varietas unggul yaitu varietas yang memiliki kelebihan mampu beradaptasi di lingkungan tertentu dengan hasil produksi yang maksimal dibandingkan varietas lokal (Subaedah, 2020). Salah satu varietas unggul adalah varietas tahan cekaman penggenangan. Penelitian saya ini mengamati respon dua varietas tahan cekaman diantaranya varietas Anjasmoro dan Grobogan. Varietas Anjasmoro mempunyai kelebihan seperti dapat resisten terhadap serangan hama penyakit dan menghasilkan produksi biji polong yang tinggi. Varietas Grobogan memiliki umur panen pendek serta ukuran polong yang besar (Firsta dan Saputro, 2018).

 

PEMBAHASAN

     Cekaman penggenangan dilakukan ketika tanaman kedelai berumur 6 minggu setelah tanam. Lama penggenangan hanya 5 hari dengan polybag terendam hingga ke permukaan tanah. Tanaman kedelai yang tercekam genangan, akan menyebabkan kurangnya oksigen pada akar sehingga pertumbuhan dan perkembangan menjadi terganggu. Namun, terdapat varietas kedelai yang tahan genangan yaitu Grobogan dan Anjasmoro. Varietas grobogan dapat tahan cekaman penggenangan dikarenakan terbentuknya akar adventif. Akar adventif memiliki fungsi untuk penjaga penyediaan air dan mineral sebagai ganti dari akar utama yang tidak dapat menyerap oksigen saat kondisi tergenang. Akar adventif tumbuh di bagian atas akar dan dekat dengan permukaan tanah sehingga, tanaman dapat memperoleh oksigen melalui akar adventif ini (Mahendra dkk., 2019).  Berdasarkan hasil penelitian dari Artari dkk. (2021), bobot biji pertanaman lebih tinggi daripada varietas lainnya dikarenakan ukuran biji varietas gobrogan termasuk berukuran besar. Bobot segar akar berpengaruh nyata dikarenakan genotipe toleran cekaman penggenangan dapat mempertahankan pertumbuhan akar melalui akar adventif sehingga bobot kering tidak hilang terlalu banyak. Ukuran diameter batang juga lebih besar dikarenakan terjadinya penebalan batang sehingga terbentuknya aerenkim. Penebalan pada bagian batang akan memudahkan oksigen masuk ke aerenkim berdasarkan keberadaan akar adventif terdekat (Rosita dkk., 2023). 

     Varietas anjasmoro memiliki ketahanan terhadap penggenangan. Hal tersebut terbukti dengan hasil penelitian dari Azizah dkk. (2022) berat basah tanaman pada varietas anjasmoro memiliki nilai tertinggi dikarenakan kandungan air pada tanaman meningkat sehingga laju fotosintesis meningkat dan dampaknya hasil produksi yang diperoleh dapat maksimal. Kadar air yang meningkat maka meningkatkan juga tekanan turgor sehingga sel aktif mebelah secara terus menerus tanpa hambatan. Selain itu, hijau daun tertinggi terdapat di varietas Anjasmoro. Hijau daun berhubungan dengan kadar klorofil pada daun. Semakin hijau warna daun maka kadar klorofilnya juga semakin banyak. Hal ini mengakibatkan laju fotosintesis juga semakin tinggi. Varietas kedelai yang tercekam genangan mengakibatkan terhampatnya penyerapan unsur nitrogen akibat dari pencucian unsur hara sehingga daun tanaman berubah warna menjadi kuning.

 

KESIMPULAN

Varietas kedelai tahan cekaman penggenangan air seperti Grobogan dan Anjasmoro memiliki beberapa kesamaan. Kesamaan tersebut yaitu dikarenakan akar utama tidak memperoleh oksigen, maka terbentuknya akar adventif untuk tetap menjaga masuknya unsur hara dan oksigen sehingga kedelai dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Varietas Grobogan memiliki diameter tertinggi diakibatkan dari terbentuknya akar adventif tersebut. Varietas Anjasmoro memiliki kandungan klorofil tertinggi sehingga fotosintesis berlangsung dengan cepat dan hasil produksi yang didapatkan juga maksimal.


KORESPONDENSI: sundahri.faperta@unej.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Aziza, I., Rahayu, Y. S., & Dewi, S. K. (2022). Pengaruh pupuk organik cair dengan penambahan silika dan cekaman air terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, 11(1), 183-191.

Baiq Indah, R. (2023). PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA GENOTIPE KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) BERBIJI BESAR PADA KONDISI STRES GENANGAN (Doctoral dissertation, Universitas Mataram).

Firsta, E. R., & Saputro, T. B. (2019). Respon morfologi kedelai (Glycine max L.) Varietas anjasmoro hasil iradiasi sinar gamma pada cekaman genangan. Jurnal sains dan seni ITS, 7(2), 80-87.

Gaol, L. D. L., Damanik, R. I., & Bayu, E. S. (2018). Keragaan Beberapa Varietas Kedelai (Glycine max L. Merrill) Dengan Pemberian BAP, GA3 Dan Tergenang: Characteristics of several varieties of soybean (Glycine max L. Merrill) giving BAP, GA3 and flooded. JURNAL AGROEKOTEKNOLOGI (JOA)-FAKULTAS PERTANIAN USU, 6(4), 854-861.

Mahendra, B. A., Muslihatin, W., & Saputro, T. B. (2019). Akar Adventif Kedelai Teriradiasi Pada Cekaman Genangan. Jurnal Sains dan Seni ITS, 8(1), 1-3.

Subaedah, S. (2020). Peningkatan Hasil Tanaman Kedelai dengan Perbaikan Teknik Budidaya. Makassar: Fakultas Pertanin Universitas Muslim Indonesia.


 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun