Mohon tunggu...
Putri Martina
Putri Martina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Umrah

hobi menonton

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran ICC Dalam Mengadili Kejahatan Perang Internasional

22 Desember 2024   00:02 Diperbarui: 22 Desember 2024   00:06 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.coalitionfortheicc.org/explore/international-criminal-court

Dalam hukum internasional, Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court (ICC) merupakan sebuah badan pengadilan pidana internasional pertama yang permanen dan independen, yang tidak terikat dengan sistem  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). ICC sebagai lembaga yang bertugas untuk mengadili individu yang diduga bertanggung jawab atas pelanggaran berat terhadap hukum internasional, termasuk kejahatan perang, genosida, dan kejahatan terhadap kemanusiaan.Untuk membentuk mahkamah pidana internasional permanen muncul setelah Perang Dunia II sebagai respons terhadap kekejaman yang dilakukan oleh rezim Nazi. Tribunal Militer Nuremberg yang didirikan untuk mengadili para pemimpin Nazi menjadi contoh awal dari pengadilan internasional.

Banyaknya peperangan baik pada skala internasional  yang terkesan tidak mementingkan hukum yang berlaku, seperti hukum humaniter/hukum perang, HAM, dan hukum internasional. Rezim internasional ini telah memberi HAM sebuah pemahaman dalam sehingga perlindungan dianggap sebagai bukti dan jaminan adanya demokrasi dan kebebasan dalam negara atau masyarakat tertentu. 

Salah satu kewenangan icc dalam menyelesaikan kejahatan serius yaitu kejatan perang, Kejahatan perang adalah dengan sengaja melakukan perbuatan-perbuatan yang dikategorikan sebagai pelanggaran berat terhadap konvensi Janewa (I,II,II,IV dan Protokol tambahan l) yang mana bila perbuatan tersebut menyebabkan kematian, penderitaan berat atau luka serius pada orang-orang yang dilindungi, tawanan perang ataupun pendudukan sipil, Icc bertujuan untuk memberikan perlindungan hak asasi manusia kepada korban dan penegakkan hukum pelaku kejahatan perang. Dalam hal ini, peran ICC dalam mengadili penjahat perang internasional sangat krusial.  

Berikut adalah peran utama ICC dalam mengadili penjahat perang internasional: 

1. Mengadili Kejahatan Perang
ICC memiliki yurisdiksi untuk mengadili individu yang terlibat dalam kejahatan perang, yang meliputi pelanggaran serius terhadap Konvensi Jenewa dan protokol tambahan, seperti: 

- Pembunuhan warga sipil yang tidak bersalah. 

- Penyiksaan atau perlakuan buruk terhadap tawanan perang. 

-Serangan terhadap objek yang dilindungi seperti rumah sakit dan sekolah. 

-Pemerkosaan atau kekerasan seksual lainnya yang dilakukan dalam konteks perang. 

Penting untuk dicatat bahwa ICC mengadili individu, bukan negara atau kelompok, dan hanya mengadili kasus yang terjadi setelah ICC mulai beroperasi pada tahun 2002, kecuali jika negara atau pihak yang terlibat menyerahkan kasus tersebut kepada ICC.

2. Mencegah Terulangnya Kejahatan Perang
Melalui proses peradilan yang terbuka dan transparan, ICC memberikan efek jera bagi calon pelaku kejahatan internasional dan mendorong negara-negara untuk mencegah terjadinya kejahatan di wilayahnya.

3.  Mencegah Impunitas 

 Peran  ICC selanjutnya adalah untuk mencegah impunitas bagi individu yang melakukan kejahatan perang. Banyak penjahat perang besar sebelumnya lolos dari pertanggungjawaban karena tidak ada mekanisme internasional yang kuat untuk mengadili mereka. Dengan keberadaan ICC, individu yang terlibat dalam kejahatan internasional dapat diadili dan dihukum serta memberikan perlindungan bagi korban perang, sehingga memberi pesan kuat bahwa kejahatan semacam itu tidak akan dibiarkan tanpa konsekuensi.

4. Menghadirkan Rekonsiliasi dan Pemulihan
Proses peradilan di ICC juga dapat berfungsi sebagai mekanisme untuk mendukung rekonsiliasi di negara-negara ang dilanda perang. Dengan mengadili pelaku kejahatan perang, ICC membantu korban memperoleh keadilan dan pengakuan terhadap penderitaan mereka. Ini dapat mengurangi ketegangan dan mempromosikan perdamaian, meskipun proses ini sering kali dihadapkan dengan tantangan politik dan sosial yang besar.

5. Mendorong Kerjasama Internasional
 ICC mendorong kerja sama antara negara-negara dalam memerangi kejahatan internasional. Negara-negara anggota Statuta Roma diwajibkan untuk bekerja sama dengan ICC dalam penyelidikan dan penuntutan kasus. ICC juga dapat melengkapi upaya pengadilan nasional yang tidak mampu atau tidak bersedia mengadili kasus kejahatan perang. Dalam hal ini, ICC dapat menjadi alternatif jika sistem peradilan nasional tidak independen atau tidak berfungsi dengan baik.

Tantangan yang Dihadapi ICC
Meskipun ICC memiliki peran penting, ICC juga menghadapi berbagai tantangan, antara lain:

1. Politik internasional

 Beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat, Rusia, dan China, belum meratifikasi Statuta Roma, yang membatasi kapasitas ICC untuk mengadili kejahatan perang yang melibatkan warganya.

2. Keterbatasan yurisdiksi

ICC hanya dapat mengadili kasus di negara-negara yang meratifikasi Statuta Roma atau jika kasus tersebut dirujuk oleh Dewan Keamanan PBB. Ini berarti ICC tidak selalu memiliki yurisdiksi untuk menangani semua kejahatan perang yang terjadi di seluruh dunia.
3 . Kesulitan dalam penangkapan pelaku

Banyak pelaku kejahatan perang internasional yang berada di luar jangkauan ICC karena mereka berlindung di negara-negara yang tidak bekerja sama dengan pengadilan atau bahkan menolak menyerahkan mereka.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memegang peran yang sangat penting dalam mengadili penjahat perang internasional, dengan tujuan utama untuk menegakkan keadilan dan mengakhiri impunitas bagi individu yang melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Melalui yurisdiksinya, ICC mengadili kasus-kasus yang terkait dengan kejahatan perang dengan fokus pada individu yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut.

ICC tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk memberikan hukuman kepada pelaku kejahatan perang, tetapi juga berperan dalam mencegah terjadinya kejahatan serupa di masa depan. Melalui proses peradilannya, ICC membantu memperkuat sistem hukum internasional, menggalang akuntabilitas global, dan memberi harapan bagi korban untuk mendapatkan keadilan. 

Meskipun demikian, ICC menghadapi sejumlah tantangan, seperti keterbatasan yurisdiksi, kurangnya dukungan dari beberapa negara besar, dan kesulitan dalam penangkapan pelaku kejahatan perang. Meski begitu, ICC tetap menjadi simbol penting dalam usaha global untuk menciptakan dunia yang lebih adil dan bebas dari kekerasan yang dilakukan oleh individu dengan kekuasaan besar. Sebagai lembaga internasional yang bertugas menegakkan hukum, ICC memainkan peran yang tak tergantikan dalam penguatan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan keadilan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun