buah mangrove Avicennia marina untuk menjadi tepung yang bernilai guna. Program ini dilaksanakan melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Tapak Tugurejo, dan bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam lokal, khususnya buah mangrove, yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Semarang, 16 November 2024 – Putri, mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, meluncurkan program inovatif dalam pemanfaatanBuah Avicennia marina, yang tumbuh di ekosistem mangrove pesisir, memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi dan kaya akan serat. Dengan proses pengolahan yang tepat, buah mangrove ini dapat diubah menjadi tepung yang memiliki potensi sebagai bahan baku makanan atau produk olahan lainnya, sekaligus membantu dalam pelestarian ekosistem mangrove.
Proses Pembuatan Tepung dari Buah Mangrove Avicennia marina
1. Pengumpulan Buah:
Buah mangrove Avicennia marina dipanen saat sudah matang dan dibersihkan dari kotoran dan getah.
2. Pengeringan:
Buah yang sudah dibersihkan dikeringkan menggunakan metode penjemuran matahari atau oven hingga kadar airnya berkurang signifikan.
3. Pengupasan dan Penggilingan:
Setelah dikeringkan, kulit buah dikupas dan daging buah digiling halus menggunakan blender atau mesin penggiling.
4. Pengayakan dan Pengemasan:
Tepung yang sudah halus diayak untuk memastikan kelembutan dan kemurnian produk. Tepung mangrove ini kemudian dikemas dalam kantong kedap udara untuk menjaga kualitasnya.
Manfaat Tepung dari Buah Mangrove Avicennia marina
• Bahan Baku Makanan Sehat: Tepung mangrove dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan roti, kue, atau makanan lainnya yang kaya serat.
•Sumber Karbohidrat Alami: Tepung ini bisa menjadi alternatif sumber karbohidrat yang ramah lingkungan dan bernutrisi.
•Daya Saing Pasar: Produk olahan berbasis mangrove ini dapat menarik minat pasar karena kandungan nutrisinya yang tinggi dan sifatnya yang alami.
•Mendukung Konservasi Ekosistem Mangrove: Pengolahan buah mangrove secara berkelanjutan membantu dalam pelestarian ekosistem pesisir yang sangat penting untuk perlindungan lingkungan.
Dampak dan Harapan
Program ini tidak hanya memberi manfaat bagi masyarakat pesisir dengan meningkatkan pendapatan melalui pemanfaatan buah mangrove, tetapi juga mendorong kesadaran akan pentingnya konservasi mangrove sebagai bagian dari ekosistem pesisir yang sehat.
Putri berharap program ini dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan produk olahan berbasis mangrove yang tidak hanya berguna secara ekologis, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi perekonomian lokal. Tepung buah mangrove dapat membuka peluang usaha baru dan memperkenalkan potensi alam pesisir yang luar biasa kepada pasar yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H