Dziaulhaq Azizi, Ratu Keysa Eidelwise, Faldi Raihan Putra, Dzakwan Qinthara, Almira Azaria Yuandjie, Muhamad Zulfikar, Vincent Nathaniel Kasmara, Putri Maharani
Program Studi Bisnis Digital, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Jakarta
Penulis Korespondesnsi e-mail: dziaulhaq.azizi@mhs.unj.ac.id, ratu.keysa@mhs.unj.ac.id, faldi.raihan@mhs.unj.ac.id, dzakwan.qinthara@mhs.unj.ac.id, almira.azaria@mhs.unj.ac.id, muhamad.zulfikar@mhs.unj.ac.id, vincent.nathaniel@mhs.unj.ac.id, putri.maharani@mhs.unj.ac.id
Abstrak
Era digital sendiri memiliki keuntungan dan kerugian terutama bagi remaja. Keuntungan digitalisasi antara lain akses informasi yang lebih mudah, dimana pengguna dapat dengan cepat mencari dan mempelajari berbagai topik melalui internet. Selain itu, digitalisasi juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas, karena dapat menghemat waktu dalam pekerjaan sehari-hari. Sebaliknya, penggunaan teknologi dapat menyebabkan ketergantungan yang berlebihan dan dapat mengurangi keterampilan interpersonal dan kemampuan manual, sehingga membatasi interaksi sosial. Selain itu, Penggunaan teknologi dapat meningkatkan risiko kebocoran data dan serangan cyber seperti Phising yang dapat mengancam penggunanya. Maka, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan remaja SMA terhadap link phising. Adapun alasan perihal pemilihan tema sosialisasi tersebut adalah karena link phising susah untuk diidentifikasi maka diperlukan sebuah pemahaman terhadap remaja SMA mengenai bahaya dari link phising tersebut. Metode sosialisasi meliputi presentasi materi dan post test. Hasil sosialisasi menunjukan peningkatan pemahaman mengenai pengertian, jenis, tujuan, ciri-ciri, dan dampak link phising, serta peningkatan kewaspadaan terhadap link phising. Kata kunci: Era digital, link phising, remaja, teknologi.
Abstract
The digital era itself has advantages and disadvantages, especially for teenagers. The advantages of digitalization include easier access to information, where users can quickly search and study various topics via the internet. Apart from that, digitalization also increases efficiency and productivity, because it can save time in daily work. Conversely, the use of technology can lead to over-dependence and can reduce interpersonal skills and manual abilities, thereby limiting social interactions. In addition, the use of technology can increase the risk of data leaks and cyber attacks such as phishing which can threaten users. So, this outreach activity aims to increase high school teenagers' awareness of phishing links. The reason for choosing this socialization theme is because phishing links are difficult to identify, so high school teenagers need an understanding of the dangers of these phishing links. Socialization methods include material presentations and post tests. The results of the socialization show an increase in understanding regarding the meaning, types, goals, characteristics and impact of phishing links, as well as increased awareness of phishing links. Keywords: Digital era, phishing link, teenagers, technology.
1. Pendahuluan
Pada era digital yang semakin berkembang. Kemajuan Teknologi telah memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia. Era digital merupakan salah satu unsur dari kemajuan teknologi yang berdampak pada semua segi kehidupan dalam masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Banyak orang sekarang berinteraksi secara online untuk keperluan pribadi dan profesional. Selain itu, digitalisasi juga meningkatkan efisiensi dan produktivitas, karena dapat menghemat waktu dalam pekerjaan sehari-hari. Sebaliknya, kemajuan teknologi juga menyebabkan munculnya kejahatan-kejahatan baru yang biasa disebut kejahatan siber atau Cyber Crime.
Cyber Crime adalah istilah yang digunakan untuk tindak kejahatan yang mengandalkan internet (Sri Wahyuni et al., 2022). Ada banyak jenis tindak kejahatan siber yang paling umum adalah phishing. Phishing adalah cara mengelabui korban untuk mendapatkan data pribadi dari korban (Malahayati & Fata, 2021). Aktivitas Phising sendiri bertujuan untuk mengeksploitasi data korban dengan semena-mena seperti digunakan untuk pinjaman online, pembelian ilegal, atau hanya sekedar untuk mencuri simpanan uang di bank. Pelaku phishing biasanya memperkenalkan diri mereka sebagai pihak institusi atau pihak keluarga yang berwenang. Mereka menyisipkan tautan berbahaya di dalam narasi yang mereka sebar, dengan harapan agar korban terpancing untuk mengklik tautan tersebut. Kejahatan phising merupakan tindak kejahatan siber yang serius, pengguna internet yang kurang waspada menjadi target utama pelaku phishing. Korban dari phishing akan mengalami kebocoran data bahkan kerugian finansial. Hal ini disebabkan karena kurangnya edukasi mengenai bahaya phishing pada masyarakat (Fikri et al., 2022)
Link phishing juga memiliki beberapa jenis, tentu sesuai dengan tujuan tertentu dan karakteristik korban yang akan ditipu. pertama ada Email phising yang menggunakan media email untuk memikat korban, kedua ada Spear phishing yakni salah satu jenis dari phishing menggunakan email, dengan cara pengiriman email secara masif ke korban, ketiga ada whaling yakni dengan menargetkan individu yang memiliki kewenangan tinggi, dan keempat adalah web phising yakni menggunakan website palsu untuk memikat korban (Fanasafa, 2022).