Hal ini dapat terjadi ketika kita menghafalkan suatu seperti menghafalkan ayat suci Alquran lalu ternyata kita lupa, maka kita akan memiliki kemungkinan untuk ingat kembali setelah mendengar lantunan ayat tersebut atau melihat awal mufrodat dalam ayat tersebut.
4. Motivated Forgetting
Teori ini menyatakan bahwa lupa terjadi karena adanya motivasi atau kehendak secara sadar untuk melupakan suatu ingatan tertentu. Hal ini biasanya terjadi pada seseorang yang mengalami trauma terhadap suatu kejadian yang tidak menyenangkan sehingga membuatnya melupakan hal tersebut.Â
Misalnya, seseorang merupakan korban bullying hingga membuatnya merasa depresi. Lalu ia hendak melupakan semua ingatan yang berkaitan dengan peristiwa bullying pada saat itu agar sembuh dari depresi.
Selain itu terdapat faktor lain seperti data ingatan hanya masuk dalam penyimpanan memori jangka pendek. Artinya, ingatan tersebut hanya bertahan sebentar. Contohnya kita seringkali lupa meletakkan kunci motor padahal benda tersebut belum lama kita letakkan di suatu tempat. Lalu, bagaimana cara otak bekerja ketika manusia lupa?
Neuron berguna menyalurkan informasi ke dalam otak. Jika neuron-neuron tersebut terhubung, maka akan membentuk engram (jejak memori) untuk memenuhi sebuah informasi menjadi ingatan. Ketika banyaknya informasi yang diterima, maka otak melakukan penyederhanaan engram dengan cara menghapus ingatan yang sudah tidak lagi diperlukan.
Sebenarnya, lupa bukanlah suatu hal yang buruk asalkan masih dalam tingkatan wajar karena lupa merupakan bentuk kerja otak secara dinamis. Bagian yang terpenting adalah tetap menjaga kesehatan otak agar terhindar dari penyakit otak seperti Amnesia, Alzheimer, dan Demensia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H