Mohon tunggu...
Putri Larisa Islamia
Putri Larisa Islamia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Undergraduate Student at University of Muhammadiyah Malang, Department of Social and Political Science, Majoring International Relations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mewujudkan Lingkungan yang Sehat bagi Mental dan Fisik oleh PMM Lowokwaru UMM

12 Februari 2024   20:24 Diperbarui: 19 Maret 2024   12:55 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan ini merupakan program mata kuliah wajib yang diikuti oleh seluruh mahasiswa UMM dan sebuah Program Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) yang dimana program tersebut diharapkan dapat memberikan sumbangsih ilmu yang telah dipelajari oleh mahasiswa di kampus dan menyalurkannya kepada masyarakat.

PMM ini merupakan Kelompok 2 Gelombang 2 Periode 19 Januari-19 Februari 2024 yang terdiri dari 5 anggota yakni Devana Ainindi Fitri (Ilmu komunikasi), Istiyo Rizky Maulana (Hubungan Internasional), Renata Aulia Puteri (Ilmu komunikasi), Yoan Sabilla Virastania (Ilmu komunikasi) dan Putri Larisa Islamia (Hubungan Internasional) sebagai koordinator. Kegiatan kelompok ini dilaksanakan di SDI Moh Hatta dan RW 10 Lowokwaru yang didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Erfan Dhani Septia, SP., MP.  Program kelompok ini ada 2, yakni Pembuatan Sabun Lerak di RW 10 Lowokwaru dan Edukasi Anti Bullying di SDI Moh Hatta.

Pembuatan Sabun Lerak dipilih karena isu lingkungan saat ini yang mengkhawatirkan dan menuntut kita untuk bergerak mulai dari hal kecil seperti menggunakan produk ramah lingkungan. Kemudian Edukasi Anti Bullying  dipilih karena hingga saat ini bullying menjadi kasus yang tidak terselesaikan sementara korbannya sudah banyak yang meregang nyawa, sehingga hal ini menjadi penting untuk diajarkan. Program di SDI dilaksanakan mulai tanggal 15 Januari-8 Februari 2024 (dilaksanakan lebih awal dengan mempertimbangkan hari libur siswa, Sabtu dan Minggu) sementara program di RW 10 Lowokwaru dilaksanakan 9 Februari-19 Februari 2024 sehingga durasi kegiatan kami adalah 30 hari.

dok. pri
dok. pri

Program Edukasi Anti Bullying kami kemas dalam 4 cara yakni penyampaian materi, menonton film bersama, karya seni dan permainan. Pertama, penyampaian materi kami sampaikan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami dengan tampilan presentasi yang menyenangkan dan diselingi oleh Ice Breaking. Materi ini kemudian kami padukan dengan materi umum untuk dilombakan dalam Lomba Cerdas Cermat. Kedua, kami menonton film tentang Bullying . Film ini berhasil menarik perhatian siswa dan sebagian mereka mengatakan pada sesi review film oleh siswa, mereka sadar bahwa bullying sangat berbahaya dan bagi mereka yang selama ini hanya diam saat melihat aksi bullying, mereka sekarang sudah tahu harus bersikap seperti apa.

Ketiga, karya seni terdiri dari 3 bentuk yakni papan ekspresi, mading Anti Bullying, dan panggung kreativitas. Papan ekspresi melibatkan semua siswa untuk berpartisipasi menyampaikan pendapatnya dalam secarik kertas kecil warna warni yang kemudian ditempelkan pada papan yang sudah disediakan. Mereka menuliskan berbagai bentuk ekspresi seperti “semangat!”, “kamu cantik!”, “jangan insecure ya!”, “kamu nggak sendirian”, “jangan menyerah”, dan berbagai ungkapan positif lainnya.

Berbeda dengan papan ekspresi, mading Anti Bullying hanya melibatkan beberapa anak untuk menggunting dan menempelkan gambar dan ungkapan yang sudah di print sementara siswa lain melakukan kegiatan lain. Terdapat 3 mading dengan judul Apa itu Bully?, Cara Mencegah Bully, dan Stop Bullying. Tujuan Mading ini adalah sebagai pengingat bagi siswa di kemudian hari tentang materi Bullying. Selanjutnya terdapat Panggung Kreativitas yang diikuti oleh beberapa siswa yang ingin menampilkan bakatnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pelajaran kepada siswa bahwa mereka semua memilik bakat yang berbeda-beda dan itu bukanlah suatu masalah, mereka harus bangga dengan bakat sekecil apapun yang mereka punya sehingga mendorong keinginan untuk mengasahnya bukan memendamnya.

Keempat adalah permainan yang kami rancang untuk meningkatkan hubungan antar siswa dan tentunya membuat mereka lebih paham tentang bullying. Permainan olah kata dari huruf "S,T,O,P,B,U,L,L,Y,I,N, dan G" menjadi beragam ungkapan yang menggambarkan tentang aksi menolak bullying adalah salah satunya. Kami memberikan hadiah kepada para siswa sebagai bentuk apresiasi yakni pin dan snack serta hadiah tambahan untuk juara lomba, panggung kreativitas maupun yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan. Dalam upaya melanggengkan manfaat dari program kami, kami menunjuk salah dua siswa/i untuk menjadi Duta Anti Bullying Cilik yakni Muhammad Abyan Amur dan Siti Nadia Fazilatun Nisa, yang bertugas mengingatkan jika ada aksi bullying dan melaporkan tindakan bullying ke guru.

dok. pri
dok. pri

Program Pembuatan Sabun Lerak dilaksanakan di Balai RW 10 Lowokwaru dihadiri oleh ibu-ibu PKK. Kami mensosialisasikan manfaat sabun lerak yang dapat menggantikan deterjen biasa dan memiliki kemampuan membersihkan yang sama. Kami juga mengajak para ibu-ibu untuk turut membuat sabun lerak dan menggunakannya sebagai pengganti sabun deterjen di pasaran sehingga mampu menghemat uang belanja dan juga memberikan ide bisnis sabun lerak. Sasaran kami adalah ibu-ibu dikarenakan mereka lah yang memilih produk apa yang akan digunakan untuk keperluan rumah tangga. Perubahan kecil berdampak besar bisa diinvestasikan melalui mereka. Hal ini dikarenakan jika mereka menerapkan kebiasaan ramah lingkungan di rumah maka setidaknya kita telah membuat 3-5 orang memiliki kebiasaan tersebut yang akan diterapkan dimana pun mereka berada. 

dok. pri
dok. pri

Pembuatan sabun lerak ini pun sebenarnya sangat mudah cukup direndam semalaman, kemudian diremas dan disaring airnya lalu di rebus. Anda bisa menambahkan oil essence atau irisan kulit jeruk dan sereh sebagai pengharum tambahan. Sabun ini bisa disimpan dalam suhu ruang hingga 7 hari dan 1-2 bulan di lemari pendingin. Penambahan garam pada proses perebusan dapat menyebabkan cairan sabun lebih tahan lama untuk disimpan. Pembuatan sabun ini menghasilkan sampah yang cepat terurai karena merupakan tumbuhan dan limbah nya juga ramah lingkungan.

Setelah sosialisasi tersebut kami memberikan contoh penggunaan sabun lerak melalui kegiatan bersih-bersih. Tempat-tempat yang kami bersihkan adalah Masjid SDI Moh Hatta, Masjid Roudlotul Jannah, dan Balai RW 10, Kami menyediakan cadangan sabun lerak di tempat-tempat tersebut untuk digunakan kembali untuk pembersihan berikutnya. Kegiatan di SDI Moh Hatta dan RW 10 Lowokwaru kemudian kami akhiri dengan penyerahan cinderamata sebagai wujud apresiasi atas kerjasamanya dalam program ini. Dokumentasi kegiatan ini tersimpan rapi dalam akun Instagram kami yakni @pmm_lowokwaru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun