Mohon tunggu...
Putri Laraswati
Putri Laraswati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Let It Flow

AQUARIUS

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pragmatisme dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Indonesia

4 Januari 2022   13:17 Diperbarui: 4 Januari 2022   13:23 2376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman sebagai dasar pendidikan.

James menekankan kalua kebenaran itu ialah sebuah statement kenyataan. Maksudnya seluruh perihal yang terdapat sangkut pautnya dengan pengalaman. Pengalaman merupakan totalitas aktivitas serta hasil yang bersumber dari komunikasi antar manusia selaku makhluk yang dinamis dan berkembang.

Pemikiran terhadap pelajar

Uraian pragmatisme menyangka jika partisipan didik merupakan individu yang aktif serta kreatif. Maka dari itu, pembelajaran harus berfokus kepada keadaan nyata pelajar dengan atensi, minat, serta keahliannya dan sadar akan dinamisme yang sedang berlangsung di sekitarnya.

Pemikiran terhadap kedudukan serta guna guru

Guru bagi pragmatisme bukan guru dalam penafsiran tradisionil. Guru memiliki fungsi dalam hal menanamkan seperangkat pengetahuan esensial kepada siswa. Pengajar dalam sebuah sekolah yang pragmatis bisa dianggap selaku peserta didik dalam hal pengalaman pembelajaran. Tetapi, guru mempunyai lebih banyak pengalaman oleh sebab itu bisa dianggap selaku pembimbing ataupun direktur proyek. Guru merupakan orang yang menasehati serta membimbing aktivitas-aktivitas siswa dikarenakan keuntungan pengalaman yang lebih banyak.

Pandangan mengenai kurikulum

Pragmatisme menekankan pentingnya memposisikan pelajar, kebutuhan serta ketertarikannya selaku suatu yang paling diprioritaskan. Para pelajar menganggap subjek pelajaran seharusnya diseleksi berdasarkan pada kebutuhan siswa. Tidak hanya itu, kurikulum semestinya tidak dibagi menjadi mata pelajaran bertabiat menghalangi serta tidak normal. Kurikulum harusnya dibentuk di seputar unit-unit yang normal berdasarkan potensi dan pengalaman siswa.

Bagimana peran seorang guru di dalam kelas? 

Guru memiliki peran yang strategis khususnya dalam pembentukan kepribadian dan pengembangan potensi pelajar. Guru diistilahkan sebagai seseorang yang digugu dan ditiru karena baik secara akademis dan juga kepribadian semestinya mereka adalah sosok yang dijadikan role model. Guru menjadi referensi utama bagi pelajar dalam menggali ilmu pengetahuan. Pembentukan kepribadian tidak cukup dengan memberikan nasihat akan tetapi dengan mencontohkan dan bersinggungna secara langsung dalam proses pembelajaran (Noor, 2012). Dalam kelas, guru sangat berpegaruh bagi kesuksesan pengembangan kepribadian anak didik. Tidak hanya berhenti di situ, guru pun menjadi penentu ppengembangan potensi anak didik secara utuh (Mulyasa, 2011).

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun